Showing posts with label ipnu-ippnu. Show all posts
Showing posts with label ipnu-ippnu. Show all posts
SW Bandongan Dilantik: Komisariat IPNU&IPPNU Lebih Baik Dari OSIS

SW Bandongan Dilantik: Komisariat IPNU&IPPNU Lebih Baik Dari OSIS

Penyerahan SP : Khoiril Anwar Sekretaris PC IPNU (kanan) Menyerahkan Surat Pengesahan Pimpinan Komisariat kepada Ketua Komisariat terpilih (kiri).


Kartika News, Bandongan - Pimpinan Komisariat SMP Syubbanul Wathon Bandongan Masa Khidmat 2018-2019 mengadakan pelantikan pengurus, Jumat (17/8). Kegiatan yang dilaksanakan setelah upacara peringatan HUT RI Ke-73 ini dibimbing langsung oleh Pimpinan Cabang IPNU&IPPNU Kabupaten Magelang.

PC IPPNU dalam prosesi pelantikan Komisariat SW Bandongan
Pelantikan sebagai salah satu upaya simbolik sebagai bentuk eksistensi legalitas kepengurusan IPNU&IPPNU mempunyai peran yang cukup penting untuk menciptakan semangat baru untuk kemajuan organisasi dimasa yang akan datang. "Ketika kami memakai komisariat IPNU&IPPNU justru melebihi OSIS di sekolah-sekolah pada umumnya, karena Surat Pengesahan diturunkan langsung dari kabupaten tidak hanya sekolah" ungkap Eka, salah satu pembina IPNU Komisariat SMP Syubbanul Wathon Bandongan.

Dalam proses pelantikan tersebut pihak SMP Syubbanul Wathon Bandongan juga mengemukakan bahwa dengan bergantinya OSIS menjadi Komisariat IPNU&IPPNU kegiatan kesiswaan akan lebih maju karena bidang garap IPNU&IPPNU ini sangatlah kompleks dan saling terintegrasi dari tingkat nasional hingga sekolah sekalipun. (nandcbp)
CBP&KPP Kajoran, Pemeran Dibalik Suksesnya Paskibra 2018

CBP&KPP Kajoran, Pemeran Dibalik Suksesnya Paskibra 2018

Foto Bersama : Zidan DKAC CBP (kiri) & Ida DKAC KPP (kanan) foto bersama Camat, Danramil, Kapolsek, Kepala Sekolah dan Paskibra Kecamatan Kajoran


Kartika News, Kajoran - IPNU&IPPNU sebagai organisasi yang menjadi wadah berhimpunya pelajar mempunyai peran penting dalam peningkatan nasionalisme bagi pelajar. Upaya peningkatan nasionalisme bagi pelajar sudah menjadi hal wajib bagi IPNU&IPPNU untuk dilaksanakan. Melalui lembaga Corps Brigade Pembangunan (CBP) dan Korp Pelajar Putri (KPP) ini organisasi IPNU&IPPNU membuktikan dedikasinya untuk terus membentuk generasi cerdas bangsa melalui bidang bela negara bagi para pelajar Indonesia. 

PAC IPNU&IPPNU Kecamatan Kajoran melalui CBP&KPP melakukan pendampingan aktif untuk menyukseskan upacara peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI ke-73 dengan menjadi asisten pelatih PASKIBRA Kecamatan. Eksistensi CBP&KPP Kecamatan Kajoran juga ditunjukkan ketika  mendampingi PASKIBRA Kecamatan dalam pelaksaan Upacara Peringatan HUT RI ke-73 di Lapangan Desa Kajoran, Kecamatan Kajoran, Jumat (17/8). 

Melalui CBP&KPP ini pelajar di Kecamatan Kajoran dibentuk untuk mempunyai karakter sebagai kader bangsa yang suatu saat nanti akan menjadi pemimpin di negeri ini. (nandcbp)
Peringati Hari Lahir, PC IPNU & IPPNU Kabupaten Magelang Gelar Festival Seni Budaya

Peringati Hari Lahir, PC IPNU & IPPNU Kabupaten Magelang Gelar Festival Seni Budaya

Festival Seni Budaya dalam rangka peringatan harlah IPNU ke-64 dan IPPNU ke-63
      Dalam rangka memperingati hari lahir IPNU ke-64 dan IPPNU ke-63, PC (Pimpinan Cabang) IPNU dan IPPNU Kabupaten Magelang mengadakan Festival Seni Budaya (25/3). Acara ini dimeriahkan oleh Mansa Voice, Cakrawala Band, dan Damar Jombad yang diiringi dengan instrumen Gending Jawi.
    Festival ini digelar di Gedung PCNU Kabupaten Magelang, tepatnya di area aula. Herni Ambarwati selaku penanggung jawab acara mengaku sangat senang atas partisipasi pelajar NU di Kabupaten Magelang mulai dari tingkat PAC (Pimpinan Anak Cabang), PR (Pimpinan Ranting) dan Komisariat dalam memeriahkan acara tersebut.
    "Festival ini bertujuan untuk menggali skill dan potensi Pelajar seluruh kabupaten Magelang." ucam Herni.
    Walau demikian, acara ini sempat mengalami sedikit kendala karena para tamu undangan terlambat menghadiri acara ini. Namun tidak menjadi masalah karena acara ini tetap berlangsung sesuai jadwal.
     "Dalam menangani hal semacam ini kami tetap berpatok pada jadwal acara" tungkas Herni, Ketua PC IPPNU Kabupaten Magelang di tempat.
     Puncak acaranya sendiri adalah pemotongan tumpeng bersama para tamu undangan sebelum waktu salat dzuhur berlangsung. Acara diakhiri dengan penampilan teather dari pelajar setempat.

Reporter  : Saesar Wahid Andreatno
Redaktur : Ica Annajmussaqib

Badik dan Vivi Lestari : Ketua PAC IPNU & IPPNU Kajoran 2017-2018

Badik dan Vivi Lestari : Ketua PAC IPNU & IPPNU Kajoran 2017-2018

Badik dan Vivi Lestari
Kartika News, Kajoran – PAC IPNU IPPNU Kecamatan Kajoran mengadakan Konferensi Anak Cabang (Konferancab) di MTs Ma’arif Wuwuharjo Kajoran , Minggu(12/11). Kegiatan yang dilaksanakan rutin 2 tahun sekali ini menjadi wahana berkumpulnya kader IPNU-IPPNU se Kecamatan Kajoran dari kalangan ranting, komisariat dan anak cabang. Konferancab merupakan forum diskusi tertinggi di tingkat anak cabang ini membahas beberapa hal yaitu: 1)pokok-pokok program organisasi dalam 2 tahun kedepan; 2)rekomendasi organisasi dan 3)memilih ketua IPNU dan IPPNU.

IPNU-IPPNU sebagai bagian integral dari generasi muda Indonesia yang berstatus sebagai pelajar menjadi sangat penting keberadaannya. Ide/gagasan yang inovatif menjadi ciri utama setiap kader IPNU-IPPNU dalam menghadapi dinamika yang terjadi di negeri ini.

Badik dan Vivi Lestari adalah kader IPNU-IPPNU yang terpilih untuk memimpin berjalannya organisasi PAC IPNU-IPPNU Kecamatan Kajoran Masa Khidmat 2017-2019. Kedua ketua yang sebelumnya menjadi telah malang melintang dalam perkembangan masa khidmat sebelumnya ini sama-sama mempunyai orientasi untuk memajukan IPNU-IPPNU Kajoran sebagai wadah mengoptimalkan potensi yang dimiliki anggota IPNU-IPPNU se Kecamatan Kajoran. (nandcbp)
Pelantikan PC IPNU & IPPNU Kabupaten Magelang Masa Khidmat 2017 - 2019

Pelantikan PC IPNU & IPPNU Kabupaten Magelang Masa Khidmat 2017 - 2019

Pimpinan Cabang IPNU Kabupaten Magelang

  Kartika News - Pimpinan Cabang IPNU IPPNU Kabupaten Magelang telah mengadakan Pelantikan dan Rapat Kerja Cabang pada sabtu (26/8) dan melibatkan lebih dari 300 peserta dari berbagai daerah di Kabupaten Magelang.

  Kegiatan yang mengusung tema "Pelajar Cerdas, Cintanya Berkualitas" itu bertujuan untuk melegalkan kepengurusan PC IPNU IPPNU Kabupaten Magelang yang telah terpilih melalui Konfercab yang diadakan di Kecamatan Kajoran pada bulan Januari lalu.

  Selain itu, kegiatan tersebut dimaksudkan untuk merumuskan program kerja PC IPNU IPPNU Kabupaten Magelang masa khidmat 2017 - 2019.

  "Harapan saya, kami dapat menjalankan proker yang sudah sudah ditetapkan pada Rapat Kerja dengan istiqomah, produktif dan membuahkan hasil yang berkualitas." ujar Miftahul Mujib selaku peserta sekaligus Ketua Panitia.

  Acara tersebut dibuka dengan penampilan akustik dari Cakrawala Band, PAC IPNU Salaman, dan penampilan hadrah dari PAC IPNU Mertoyudan. Acara semakin memukau dengan tampilnya seni pencak silat dari MTs Al Huda Mertoyudan.

  Sayangnya, Bupati Kabupaten Magelang, Zainal Arifin tidak dapat hadir ke gedung PC IPNU IPPNU Kabupaten Magelang dikarenakan sesuatu yang tidak bisa Beliau tinggalkan.


Redaktur : Retno Sari


Tangis Haru Peserta Makesta Ketika Baiat IPNU IPPNU Kajoran

Tangis Haru Peserta Makesta Ketika Baiat IPNU IPPNU Kajoran


Kartika News - Hari terakhir (21/5/17) acara MAKESTA yang diselanggarakan di MTs/MA Salafiyah Penjalinan oleh PAC IPNU IPPNU Kecamatan Kajoran diwarnai dengan banyak tangisan haru dari para peserta. Acara yang membuat para peserta menangis haru adalah ketika pelaksanaan Baiat peserta Makesta.

Acara ini dimulai pukul 3.30 pagi yang diikuti oleh semua peserta. Baiat ini dilaksanakan di lapangan MA Salafiyah Penjalinan. Udara yang dingin dan kegelapan mewarnai sepanjang baiat berlangsung. Bacaan sholawat pun dikumandangkan ketika acara baiat hampir selesai, para peserta pun terlihat mulai menangis mendengarnya.

Tangisan peserta makin histeris ketika mereka semua mencium bendera merah putih dan bendera IPNU IPPNU. Saat itu ada salah satu peserta yang sangat histeris ketika mencium bendera merah putih yaitu Agus Isrodin. Tangisnya benar - benar pecah saat itu, emosinya juga campur aduk karena kecintaannya pada NU dan bangsa ini.

Yang dirasakan peserta ketika sebelum baiat dan setelah baiat pun juga berbeda. "Sebelum baiat, yang saya rasakan itu biasa saja. Namun setelah baiat itu rasanya lebih semangat dan makin suka dengan IPPNU." ujar Rahayu Fuji, salah satu peserta Makesta IPNU IPPNU Kecamatan Kajoran.

Selain itu para peserta Makesta pun makin termotivasi untuk menjadi lebih baik dan akan mempelajari lebih jauh tentang IPNU IPPNU. 
MAKESTA : Persatuan Untuk Menyongsong Masa Depan Cemerlang

MAKESTA : Persatuan Untuk Menyongsong Masa Depan Cemerlang


Kartika News - Pada hari jum'at 19 Mei 2017, Pimpinan Anak Cabang IPNU dan IPPNU Kecamatan Kajoran mengadakan acara yang sangat besar, yaitu MAKESTA atau Masa Kesetiaan Anggota dengan tema "Persatuan Untuk Menyongsong Masa Depan Cemerlang.

Acara ini diadakan di Gedung MA dan MTs Salafiyan Penjalinan, Kecamatan Kajoran yang dimulai pada pukul 15.00 dan dijadwalkn selesai pada hari Minggu pukul 14.30. Ada 53 peserta yang mengikuti acara ini baik dari ranting atau komisariat dan dari PAC IPNU IPPNU itu sendiri.

Pada hari pertama, acara ini dibuka dengan sambutan - sambutan dari MWC NU Kecamatan Kajoran dan Tokoh Masyarakat dari Kecamatan Kajoran. Para peserta-pun terlihat sangat antusias dalam mengikuti acara ini.

Karena pesertanya ada yang berasal dari PAC IPNU IPPNU Kecamatan Kajoran, maka materi yang diberikan pun dibedakan sesuai dengan tanggung jawab yang diemban oleh para peserta. Hal ini bertujuan untuk menyiapkan kader - kader PAC IPNU IPPNU Kajoran yang siap mempersiapkan masa depan cemerlang, sesuai dengan temanya, yaitu "Persatuan Untuk Menyongsong Masa Depan Yang Cemerlang".

Saat ini memang sedang marak muncul gerakan - gerakan radikal untukmemecah belah NKRI, sehingga acara seperti ini sangat penting untuk mempersatukan generasi - generasi NU yang siap membela NKRI. Semoga dengan acara ini, persatuan kita makin kuat agar bisa memerangi gerakan radikal tersebut.
Doktrin Pekalongan II : Ikrar Pelajar NU Tolak Gerakan Radikal

Doktrin Pekalongan II : Ikrar Pelajar NU Tolak Gerakan Radikal


Kartika News, Pekalongan – Sarasehan dan Pengukuhan Dewan Koordinasi Wilayah Corps Brigade Pembangunan IPNU dan Korp Pelajar Putri IPPNU (DKW CBP-KPP) Provinsi Jawa Tengah digelar di Gedung Aswaja Kota Pekalongan, Sabtu (15/04). Rangkaian acara tersebut diawali dengan Sarasehan DKW CBP-KPP Jawa Tengah yaitu dimulai dengan sharing pengalaman oleh Komandan DKW CBP-KPP Jawa Tengah domisioner (Arif Khoirul M dan Okta), kemudian dilanjutkan sosialisasi Peraturan Organisasi CBP-KPP hasil Rakernas 2017 oleh Dewan Koordinasi Nasional CBP-KPP (Dede Rusyadi dan Miftah) dan diakhiri sosialisasi program kerja DKW CBP-KPP Jawa Tengah Masa Bhakti 2016-2019. Acara yang menjadi forum sarasehan dan sosialisasi baik dari alumni, DKN dan DKW CBP-KPP ini dihadiri oleh perwakilan Dewan Koordinasi Cabang (DKC) CBP-KPP se Jawa Tengah.

Acara tersebut mengambil tema “Doktin Pekalongan II” yang mempunyai nilai historis sangat erat dengan berdirinya Corps Brigade Pembangunan di negeri ini. Tahun 1963, kita masih ingat Negara ini bersengketa dengan Malaysia ketika memperebutkan daerah Kalimantan Barat lebih tepatnya Serawak yang waktu itu dikenal dengan “Ganyang Malaysia”. Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama waktu itu dibawah komando Asnawi Lathief melaksakan seruan Presiden RI untuk mempertahankan negera ini. Terbentuklah “Relawan Pelajar” yang dikirimkan pada saat perang melawan Malaysia. Relawan Pelajar tersebut yang kemudian menjadi cikal bakal berdirinya Corps Brigade Pembangunan yang dideklarasikan di Gedung Bakorwil Kota Pekalongan pada Tahun 1964.

Selain sarasehan juga dilaksanakan Pengukuhan DKW CBP-KPP Jawa Tengah yang dilaksanakan di Gedung Bakorwil Kota Pekalongan, Minggu (16/04). Acara tersebut juga dihadiri Ferial Farkhan Ibnu Akhmad (Ketua PW IPNU Jawa Tengah) dan Sri Nur Ainingsih (Kettua PW IPPNU Jawa Tengah) yang mengukuhkan kepengurusan DKW CBP-KPP Jawa Tengah di gedung tempat Corps Brigade Pembangunan dideklarasikan oleh Asnawi Lathief pada tahun 1964 yang kemudian disebut dengan Doktin Pekalongan.

Pada acara tersebut, Dede Rusyadi selaku Komandan Nasional Corps Brigade Pembangunan IPNU memberikan sambutan resminya. “Perjuangan CBP-KPP harus sesuai dengan kebutuhan negara, karena CBP-KPP lahir sebagai lembaga untuk menjaga stabilitas nasional” ungkap Dede pada sambutannya dengan nada membara membangkitktan semangat CBP-KPP se Jawa Tengah. Komandan Nasional dibawah kepemimpinan Ketua Umum IPNU Asep Irfan Mujahid ini juga mengungkapkan kalau ada gerakan radikal yang mengancam stabilitas nasional, CBP-KPP harus tampil di depan untuk menangkisnya. “Dulu CBP-KPP lahir sebagai Pasukan Relawan Perang (1964) kemudian setelah masa perjuangan fisik dinegeri ini berakhir CBP-KPP tidak lagi menjadi relawan perang. Tetapi jika sudah ada yang lagi-lagi mengancam NKRI maka perjuangan kita kembalikan menjadi Pasukan Siap Perang” tambah Dede Rusyadi di depan CBP-KPP se Jawa Tengah. (nandcbp)

LIMA MADRASAH TSANAWIYAH (MTS) MELAKSANAKAN SIMULASI UNBK DI SMK MA’ARIF WALISONGO KAJORAN

LIMA MADRASAH TSANAWIYAH (MTS) MELAKSANAKAN SIMULASI UNBK DI SMK MA’ARIF WALISONGO KAJORAN



KARTIKA NEWS – Lima Madrasah Tsanawiyah di Kecamatan Kajoran melaksanakan simulasi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dalam 3 gelombang, Senin-Selasa, (28-29/02). Madrasah yang mengikuti kegiatan yang dilaksanakan di SMK Ma’arif Walisongo Kajoran ini terdiri dari MTs Walisongo Sidowangi, MTs Al-Iman Sangen, MTs Al-Iman Mranggen, MTs Al-Islam Wonogiri dan MTs Ma’arif Wuwuharjo.

Pengadaan perlengkapan dan efisiensi waktu dalam persiapan menjadi masalah utama lima sekolah ini sehingga harus melaksanakan simulasi di salah satu sekolah tingkat menengah atas yang dari segi persiapan sudah bisa dikatakan hampir matang. Bahkan kehabisan stok perlengkapan UNBK di toko-toko komputer juga menghiasi masalah dalam perpindahan era menuju era digitalisasi ini. “kemarin saya dapat kabar, di salah satu toko komputer sudah ada yang kehabisan stok perlengkapan, bahkan salah satu sekolah rela membeli monitor tabung demi kelancaran UNBK karena monitor LCD dan LED sudah kehabisan stok”, ungkap salah satu guru yang menuturkan belum siapnya secara maksimal UNBK tahun ini.

Simulasi kali ini mempunyai hubungan yang bersifat mutualisme. MTs yang menginduk merasa diuntungkan dalam segi persiapan perlengkapan, yaitu sebagian besar komputer client, jaringan internet dan komputer server yang sudah disediakan sekolah induk. Walaupun setiap sekolah yang menginduk juga harus menutup kekurangan beberapa komputer client yang memang dari segi jumlah masih kurang karena banyaknya kebutuhan yang harus disiapkan. Begitu juga dari pihak sekolah induk yang statusnya sekolah menengah atas juga mendapatkan dampak positif dari pelaksanaan UNBK oleh lima sekolah yang dipusatkan di sekolah ini. Pasalnya proses sosialisasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) sangat tertolong dengan ikutnya 202 peserta tingkat MTs tersebut.

Acara yang dimulai dari pukul 07.30 sampai 15.00 WIB ini juga mengalami beberapa kendala diantaranya jauhnya jarak rumah siswa menuju sekolah induk (tempat pelaksanaan simulasi), bahkan beberapa dari mereka harus memutari salah satu pegunungan di daerahnya menuju sekolah tujuan. Padamnya listrik dari PLN dalam rangka penebangan pohon di daerah kota untuk keperluan persiapan UNBK juga menjadi salah satu kendala dalam pelaksanaan simulasi UNBK tersebut, ehingga dalam pelaksanaan hari kedua digunakan diesel untuk menunjang tetap berjalannya kegiatan tersebut.

(NANDCBP/JS)
Walisongo dan Syubbanul Wathon Maju Lomba IPNU-IPPNU Jawa Tengah

Walisongo dan Syubbanul Wathon Maju Lomba IPNU-IPPNU Jawa Tengah



Pada momen Konferensi Wilayah (Konferwil) PW IPNU-IPPNU Jawa Tengah yang akan dilaksanakan pada 11-13 Desember 2016 di Pondok Pesantren As-Salafiyah Bulakamba, Brebes, Jawa Tengah ini juga dilaksanakan beberapa lomba yang menjadi rangkaian pra konferwil yang mempunyai tujuan untuk menggali potensi kader IPNU-IPPNU se Jawa Tengah. Salah satunya adalah lomba film dokumenter dan lomba mading dengan tema "Kebersamaan Dalam Perbedaan".

Pada lomba film dokumenter, SMK Ma'arif Walisongo Kajoran terpilih mewakili PC IPNU-IPPNU Kabupaten Magelang untuk menunjukkan kreatifitasnya dalam pembuatan film dokumenter dengan tema "Kebersamaan Dalam Perbedaan".

Sedangkan pada lomba mading pelajar, SMK Syubbanul Wathon terpilih mewakili PC IPNU-IPPNU Kabupaten Magelang dalam menyampaikan argumennya terntang kebersamaan dalam perbedaan yang divisualisasikan lewat media majalah dinding.
Konferwil IPNU-IPPNU Jateng Beri Ruang Khusus CBP-KPP

Konferwil IPNU-IPPNU Jateng Beri Ruang Khusus CBP-KPP






sumber gambar: pelajarnupurworejo.org/ 

PW IPNU-IPPNU Jawa Tengah akan menyelenggarakan Konferensi Wilayah (Konferwil) pada tanggal 11-13 Desember 2016 di Pondok Pesantren As-Salafiyah Bulakamba, Brebes, Jawa Tengah. Kegiatan yang merupakan musyawarah tertingggi PW IPNU-IPPNU Jawa Tengah kali ini terlihat ada yang berbeda dengan konferwil-konferwil sebelumnya. Pasalnya pada konferwil ini PW IPNU-IPPNU Jawa Tengah memberi ruang kepada CBP-KPP untuk ikut andil merumuskan kebijakan sebagai garis perjuangan organisasi kedepan, hal ini dibuktikan dengan adanya komisi CBP pada konferwil IPNU dan komisi KPP pada konferwil IPPNU. "Pemberian ruang khusus CBP-KPP untuk merumuskan kebijakan ini baru pertama kali ada dikonferwil IPNU-IPPNU Jawa Tengah kali ini" ungkap Amir Mustofa Zuhdi (Ketua PW IPNU Jawa Tengah).

Adanya pembenahan dan peningkatan yang signifikan pada lembaga semi otonom CBP-KPP Jawa Tengah merupakan alasan utama adanya komisi CBP-KPP pada konferwil IPNU XV dan IPPNU XIV. "Lembaga yang punya hak untuk menentukan garis besar organisasinya" tambah Amir Mustofa memberikan argumen bahwa sebagai lembaga semi otonom CBP-KPP punya hak untuk menentukan arah/garis besar organisasinya. Rekan Amir Mustofa juga menjelaskan penjabarannya kenapa pembenahan dan peningkatan kualitas menjadi alasan adanya komisi CBP-KPP pada Konferwil kali ini.

CBP-KPP Harus Tampil Ketika Ada Isu-Isu Nasional
Dewasa ini banyak sekali isu-isu nasional yang sedang menjadi bahasan menarik bangsa ini. Salah satunya tentang isu kebangsaan, pesatuan kesatuan, keagamaan dan sebagainya. Hal ini sebetulnya harus dimanfaatkan oleh setiap anggota CBP-KPP untuk menjadi peluang dengan terus belajar mengamati situasi negeri ini, bahkan ikut andil dalam menyampaikan pendapatnya tentang isu-isu yang ada dinegeri ini dengan membuat karya tulis atau menyampaikan argumennya secara ilmiah. "CBP-KPP bertugas tidak hanya saat ada acara saja, tetapi juga melaksanakan tugas sehari-hari sebagai CBP-KPP. Saya berharap CBP-KPP bisa menyuarakan argumennya lewat media" ungkap Amir Mustofa Zuhdi.

CBP-KPP Didirikan Untuk Menjawab Persoalan Pelajar
Terjadinya disorientasi pelajar di Indonesia khususnya Jawa Tengah memunculkan berbagai permasalahan pelajar yang menjadi tanggungjawab kita bersama. Isu tawuran pelajar, pelecehan seksual, narkoba, indisipliner dan lain sebagainya menjadi panggilan hati bagi setiap anggota CBP-KPP untuk ikut andil dalam menangani permasalah tersebut karena bagaimanapun juga CBP-KPP adalah bagian dari pelajar bahkan dikatakan sebagai kader inti IPNU-IPPNU. Tidak hanya permasalahan yang berkaitan dengan disorientasi pelajar saja, tetapi juga prestasi-prestasi, minat dan bakat yang dimiliki setiap pelajar juga menjadi permasalahan tersendiri ketika tidak diberi wadah manajemen yang baik untuk mengembangkannya menjadi lebih baik. Disini CBP-KPP berperan untuk ikut andil sebagai solusi permasalahan pelajar. "Dengan kata lain CBP-KPP juga menjadi jurus utama IPNU-IPPNU masuk di sekolah" ungkap Amir Mustofa Zuhdi.
CBP-KPP Harus Merumuskan Konsep Organisasinya Kedepan
Idealisme CBP-KPP Jawa Tengah menjadi alasan utama argumen ketiga ini. Pasalnya kedepan dengan tantangan yang sangat besar bagi CBP-KPP, Jawa Tengah harus mempersiapkan itu dengan merumuskan standar operasional prosedur pada sisi manajemen organisasi, adanya standar kader yang jelas dan peningkatan kualitas kader CBP-KPP sebagai kader inti IPNU-IPPNU. CBP-KPP sebagai kader inti juga harus menjadi pelopor bagi IPNU-IPPNU termmasuk dalam hal pembenahan sistem administrasi ditubuh organisasi.




Trip de Maulid IPNU-IPPNU Jateng

Trip de Maulid IPNU-IPPNU Jateng


Trip de Maulid merupakan salah satu rangkaian kegiatan Konferwil PW IPNU-IPPNU Jawa Tengah.
Perjalanan ke barat, pasowanan ngalap berkah dan petuah langsung dari zduriyah Nabi Muhammad SAW : Al-Habib Lutfi bin Ali bin Yahya - Pekalongan. "Menginternalisasikan spirit perjuangan Nabi dalam konteks keberagaman untuk persatuan dan kesatuan bangsa"
dikutip dari: akun facebook Zuhdy Nusantara  (Amir Mustofa Zuhdi - Ketua PW IPNU Jawa Tengah) 
LOMBA ESAI, IPNU PUSAT HARUS ADAKAN EVALUASI BESAR-BESARAN

LOMBA ESAI, IPNU PUSAT HARUS ADAKAN EVALUASI BESAR-BESARAN



Kartika News – Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PP IPNU) mengadakan lomba esai pelajar tingkat nasional dengan nama Essay Student Competition IPNU 2016 dalam rangka menyambut Hari Santri Nasional yang jatuh pada tanggal 22 Oktober 2016. Kegiatan ini diawali dengan tahap publikasi yang dilaksanakan pada tanggal 7-20 September, dilanjutkan proses pengiriman naskah (20 September-20 Oktober), penjurian (20-30 Oktober), pengumuman (3 November) dan pemberian hadiah yang rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 9 November.

Lomba dengan tema Potret Pelajar Nusantara ini tidak hanya diikuti oleh anggota IPNU saja tetapi juga diikuti oleh beberapa pelajar tingkat SMA se Indonesia yang bukan anggota IPNU. Kegiatan yang berkelas nasional ini menjadi wadah bagi pelajar di Indonesia untuk bersaing dalam dunia tulis menulis. Kegiatan ini mendapat sambutan yang bagus dari kalangan pelajar di Indonesia. “Dengan adanya ajang/lomba tulis menulis, semoga pelajar Indonesia bisa lebih sadar akan The Power of Reading and Writing” ungkap Nahda Elen (Siswa MAN1 Kota Magelang).

Namun yang disayangkan beberapa peserta pada praktik lomba tingkat nasional ini ada indikasi ketidaksungguhan panitia dalam pelaksanaanya. Hal ini dibuktikan dengan beberapa kesalahan teknis ringan maupun fatal yang dilakukan oleh panitia. 

Pertama, pada salah satu halaman di situs resmi Pimpinan Pusat IPNU yaitu halaman pengumuman pemenang (http://www.ipnu.or.id/pengumuman -pemenang/) tertera ada satu nominator pemenang yang tertulis asal sekolahnya masih pada jenjang sekolah menengah pertama (Fidelia Febi Valentika, SMP Negeri 1 Ungaran), tetapi setelah ditelusuri ternyata peserta bernama Fidelia Febi Valentika merupakan siswa SMA Negeri 1 Ungaran. Hal ini salah satu indikasi ketidaksungguhan panitia dalam kegiatan ini dengan kesalahan ketik asal sekolah yang dianggap merupakan kesalahan yang cukup fatal karena menyangkut keabsahan identitas seseorang. Yang disayangkan lagi dalam hal ini (kesalahan ketik) pihak panitia tidak mengkonfirmasi kebenaran atau kesalahan terkait informasi yang telah dipublikasikan itu kepada wartawan Kartika News dalam salah satu surat elektroniknya. Bahkan lebih parah lagi dokumen yang berisi ketidakbenaran data ini masih belum diperbarui oleh pihak panitia.

gambar kesalahan ketik oleh panitia

Kedua, pengunduran pemberian hadiah pemenang secara serentak yang rencananya akan dilaksanakan di Jakarta pada hari Rabu 9 November 2016 kemarin. Pengunduran ini membuat kebingunan dikalangan peserta karena konfirmasi terkait pengunduran ini tidak jelas dengan dasar apa diundurkan dan kapan akan dilaksanakan. “Pengunduran ini tidak dijelaskan sebabnya apa, panitia hanya memberitahu tidak jadi tanggal 9 November” ungkap Fidelia Febi Valentika (salah satu nominator pemenang dari SMAN 1 Ungaran). Hal ini juga memunculkan kekecewaan dikalangan peserta. “Saya merasa tidak enak kepada pihak sekolah, saya memang meminta untuk atas nama sekolah, bukan atas nama organisasi. Tetapi ternyata kondisinya malah seperti ini.” ungkap kekecewaan Nahda Elen Fandinka (salah satu nominator pemenanang dari MAN 1 Kota Magelang yang juga anggota KPP IPPNU Kabupaten Magelang).

gambar informasi rencana pemberian hadiah pemenang
Dari 2 kesalahan yang terjadi pada tim sekelas nasional ini (panitia PP IPNU) tentunya ini menjadi kekecewaan anggota IPNU di seluruh Indonesia. Apalagi ketika panitia belum ada tindaklanjut nyata dalam proses menindaklanjuti keselahan tersebut. Kegiatan bertaraf nasional ini tidak hanya melibatkan internal IPNU saja, pelajar seluruh Indonesia ikut terlibat didalamnya termasuk yang menjadi korban ketidaksungguhan panitia dari Pimpinan Pusat IPNU saat melaksanakan kegiatan ini. Ketidakpercayaan terhadap IPNU (oleh pelajar indonesia) menjadi salah satu ancaman yang patut kita waspadai karena terjadinya kesalahan teknis tersebut.

Untuk meminimalisir terjadinya isu-isu kekecewaan dan ketidakpercayaan terhadap organisasi maka Pimpinan Pusat IPNU harus dengan cepat dan tegas melaksanakan: Petama, memperbarui (mengedit) dokumen pengumuman pemenang yang tertera salah satu peserta masih sekolah SMP menjadi data yang benar. Kedua, panitia harus dengan segera memberikan kabar kepastian kepada peserta khususnya nominator pemenang “kenapa terjadi pengunduran pemberian hadiah dan kapan akan dilaksanakan”. Ketiga, Pimpinan Pusat IPNU harus mengadakan evaluasi besar-besaran atas terjadinya kesalahan fatal yang dilakukan panitia ini karena melibatkan orang-orang diluar IPNU dan menyangkut dengan pertaruhan nama baik organisasi. (Nand25)
NAHDA ELEN: KADER INTI IPPNU KABUPATEN MAGELANG, NOMINATOR PEMENANG ESSAY STUDENT COMPETITION IPNU 2016

NAHDA ELEN: KADER INTI IPPNU KABUPATEN MAGELANG, NOMINATOR PEMENANG ESSAY STUDENT COMPETITION IPNU 2016



Kartika News, Magelang- Nahda Elen Fandinka lahir di Magelang, 7 Agustus 1998. Elen panggilan akrab Nahda Elen Fandinka sudah tidak asing lagi bagi anggota IPNU-IPPNU se Kabupaten Magelang. Selain menjadi salah satu kader inti IPPNU Kabupaten Magelang (Korp Pelajar Putri), Elen juga masuk menjadi salah satu anggota Tim Pelatih PC IPPNU Kabupaten Magelang. Kader inti IPPNU Kabupaten Magelang yang juga siswa MAN 1 Kota Magelang ini merupakan salah satu dari 5 nominator pemenang Essay Student Competition IPNU 2016 tingkat Nasional dengan karya berjudul “Bhineka Tunggal Ika Bukan Berarti Perbedaan yang Diseragamkan (Toleransi Penimba Ilmu Lintas Agama)” (sumber: http://www.ipnu.or.id/pengumuman-pemenang/ ).

Bersama dengan momen Hari Santri Nasional 22 Oktober 2016 Pimpinan Pusat IPNU mengadakan Lomba Esai Pelajar Tingkat Nasional (Essay Student Competition IPNU 2016). Pada momen tersebut Nahda Elen Fandinka sebagai salah satu kader inti IPPNU Kabupaten Magelang bertekad untuk membuktikan eksistensi kader inti IPPNU Kabupaten Magelang sebagai contoh anggota yang mempunyai prestasi yang dapat diperhitungkan ditingkat nasional.

Setelah mengetahui info dari group media sosial Whatsapp PC IPNU-IPPNU Magelang yang dikirim oleh Nasichun (Ketua PC IPNU Kabupaten Magelang), Elen tergerak untuk mencari tahu lebih lanjut tentang petunjuk teknis dan persyaratan apa saja yang harus dipenuhi jika ia akan menjadi peserta Essay Student Competition IPNU 2016. Pada proses pengerjaan esai, Elen dibenturkan dengan berbagai agenda kegiatan IPNU-IPPNU di Kabupaten Magelang. Mulai dari Makesta, Pelatihan dan Seleksi Calon Anggota CBP-KPP di salah satu .kecamatan di Kabupaten Magelang dan persiapan Apel dan Kirab Hari Santri Nasional PC NU Kabupaten Magelang. Dengan waktu yang serba terbatas, Elen berhasil memanajemen waktu disela-sela kesibukannya dan berhasil menunjukkan citra dirinya sebagai salah satu anggota Dewan Koordinasi Cabang (DKC) Korp Pelajar Putri IPPNU Kabupaten Magelang yang merupakan basisnya kader inti IPPNU dengan prinsip “cukup dengan waktu luang untuk memanfaatkan sebuah peluang”.
Essay Student Competition IPNU 2016: Pengumuman Nominator Pemenang


Sebagai pelajar yang mempunyai minat membaca dan menulis yang tinggi dan mempunyai kepedulian terhadap pelajar Indonesia di masa depan. Elen mengemukakan semoga pelajar Indonesia (khususnya IPNU-IPPNU) bisa lebih sadar akan The Power of Reading and Writing, karena menurutnya dengan membaca dan menulis kita akan lebih bisa mengapresiasi orang lain, dengan membaca dan menulis kita bisa explore dan unduh apapun yang kita mau. “Di era abad 21 yang serba social media (socmed) harapan saya teman-teman pelajar bisa mengubah kalimat socmed mengandung banyak mudharat menjadi socmed banyak manfaat” tambah Elen.

Diakhir wawancara, Elen mengemukakan pendapatnya yang cukup menarik dan menginspirasi pelajar Indonesia untuk suka membaca dan menulis. “Dengan membaca kita akan mulia, dengan menulis kita sejahtera, membaca dan menulis menjadikan kita lebih bersahaja, bukan dengan yang mahal, bukan harus dengan orang handal, cukup dengan waktu yang luang untuk memanfaatkan sebuah peluang dan akhirnya akan tahu bagaimana esensi dari berjuang” ungkap Elen diakhir sesi wawancara. (by: nand25)


Profil Nahda Elen Fandinka

Nama : Nahda Elen Fandinka

Tempat Lahir : Magelang

Tanggal Lahir : 7 Agustus 1998

Alamat : Krajan II RT.01 RW.02, Secang, Secang, Magelang

Sekolah : MAN 1 Kota Magelang (Jurusan Agama)

Hobi : Menyanyi, Cerita, Retorika, Membaca

Pengalaman Organisasi : OSIS, PASSUSKA, IPPNU, KPP, PKS, ECC, ROHIS

Juara yang Pernah diraih : Juara Paduan Suara, Juara Singing Competition Gemilang Idol, Juara Poetry Reading, Juara Pelajar Pelopor, Juara Duta Lalulintas, Juara Pidato Bahasa Inggris Aksioma