Showing posts with label karya. Show all posts
Showing posts with label karya. Show all posts
VANQUISH EMOTIONS (Menaklukan Emosi)

VANQUISH EMOTIONS (Menaklukan Emosi)

behejsrdcem.com

“Dunia Diciptakan Bukan Untuk Orang Yang Lemah”

Aku tak pernah tahu apa arti mengerti dan memahami,rasa egois dan menang sendiri selalu ada didalam diriku,hingga aku tidak tahu ternyata jalan yang salah yang kupilih.
Aku lebih memilih hidup dengan segala kemauanku sendiri,sekolah,teman,belajar,semua sudah tidak kupedulikan. Sejak keluargaku hancur,aku tidak tahu arah mana yang akan kutuju,ayah meninggalkan aku,ibu dan adikku. Rasa dendam ini memuncak ketika ayah menceraikan ibu dan memilih dengan wanita lain,hal sepahit itu aku rasakan ketika aku berumur 10 tahun,
            Dan hidupku berubah ketika aku menemukan seseorang yang bisa merubah hidupku,seseorang yang memberikan suatu kepercayaan yang besar kepadaku.
***
            Namaku Bintang Pratama,umurku 17 tahun,sungguh masa remaja yang kelam,tak seperti cita-citaku ketika aku masih kecil,aku masih sekolah disebuah SMA Swasta di Magelang.
Aku berjalan menyusuri koridor sekolah,penampilanku tak pernah rapi semua semauku,mungkin semua anak disekolah ini sudah tak peduli denganku bahkan muak melihat tingkahku yang setiap hari hanya bolos,mangkir,usil dan sebagainya.
Aku sengaja berangkat pagi hari ini,tidak seperti biasa yang selalu telat,aku punya misi tersendiri yang harus kuselesaikan. Lorong sekolah masih sepi,aku hanya melihat beberapa murid yang sudah masuk kelas,aku terus berjalan sambil mengawasi kondisi sekitar,terlihat dipojok koridor,seorang anak perempuan dengan kacamata minus dan buku ditangannya,tatapan matanya tetap terlihat tajam walaupun terhalang kacamata,dia selalu berdiri disana,dia bernama Vela anak itu selalu menatapku tapi bukan tatapan seperti halnya anak-anak jaman sekarang yang selalu terobsesi dengan cinta,menjijikan. Tatapan nanar yang dipancarkannya seperti bermakna banyak.
            Aku segera berlari menuju belakang sekolah,gelap.Belakang sekolah langsung berhadapan dengan perkebunan warga yang rumpek,cara mudah juga untuk membolos bersembunyi dibalik dedaunan pohon pun tidak akan ketahuan.
“Hi Tang?” Suara berat itu menyapaku. Aku menyapanya hangat.
“Mana barangnya?”. Edo menyodorkan barang tersebut.
“Eitsss….. duit duluu”.
“Santai aja kali boy,ntar malem kita pesta bersama,gue yang traktir”. Edo menepuk bahuku,aku tahu  dia mabuk pagi ini,bau alkoholnya menyeruak hidungku.
“Tang,loe mau bolos nggak,kalo iya gue tunggu di base biasa”.
“Oke boy”. Aku segera menyembunyikan barang itu didalam tas yang sudah aku buat kantung didalamnya,aku segera berjalan meninggalkan tempat rumpek ini. Sekilas aku melihat diarah pintu toilet,mata tajam itu menatapku,aku segera berlari menghampirinya.
“Hey tunggu “. Aku berlari mengejarnya.
“Loe tadi nguping yaa”. Aku berhasil menyeret tangannya.
“Lepasin aku,aku nggak nguping”. Vela terus memberontak.
“Loe nggak usah bohong,loe tadi nguping gue sama Edo kan?”.
“Iya,aku tahu apa yang kamu sembunyikan didalam tas kamu, aku akan tutup mulut  jika kamu mengabulkan permintaanku”.
“Hahaha,tau apa loe tentang gue haa?”.
“Aku tahu semua,barang yang ada didalam tasmu, itu ganja kan?”.
            Sontak aku kaget,”Kok loe bisa tahu?”.
“Aku akan tutup mulut kalau kamu mau mengabulkan permintaanku”.
“Oke,oke..mau loe apa?”.
“Kamu harus jadi temenku”.
“Cuma gitu aja?nggak minta ganja juga?”.
“ihh..najis,tapi ada satu syarat,kamu harus ikut apa kataku”.
“Kok jadi gitu, ini nggak fare namanya”.
“Ya udah kalau nggak mau,liat aja sore ini kamu bakal di indoor sama polisi”.
“Ehh, oke..oke… gue bakalan ikut semua apa kata loe”.
“Sore ini kita ketemu disamping sekolah,dan satu lagi buang tu barang haram”.
            Vela berjalan pergi meninggalkanku,entah apa maksud dari semua ini,dia memintaku menjadi temannya,sikapnya begitu dingin dan sulit ditebak tapi kenapa dia meminta aku menjadi temannya,aku terus bertanya-tanya sepanjang koridor sekolah.
Aku berjalan menuju kelas,hari ini nggak ada jadwal bolos,nggak ada pelajaran matematika yang memalaskan,aku menyapu mata kesemua koridor sekolah gadis dingin itu masih menatapku tajam.
***
            Sore sudah menampakkan matahari agungnya,semburat jingganya Nampak menawan,
Siluet dari gedung-gedung menambah kesan dramatis sore ini,aku berjalan terpatah-patah menuju bangku taman samping sekolah. Sebenarnya apa yang akan dilakukan si Iced Gril ini,Aku menyapu seluruh taman gadis itu belum terlihat batang hidungnya.
Aku mengambil sepuntung rokok dari saku bajuku,aku mulai menghidupkan korek, “huuuhhhhh”.
Api pun padam “Kalau kamu jadi temenku,jangan pernah ngrokok dihadapanku”. Gadis itu meniup korek yang aku hidupkan. “Nih aku kasih”. Gadis itu menyodorkan permen dengan pita manis dibatang permen itu.
“Permen?”.
“Yaa, rasanya nggak kalah manis dengan asap yang selalu kamu hirup”.
 Aku mengambil permen itu dari tangan mungilnya.
“Apa maksud loe nyuruh gue jadi temen loe?”.
“Karena aku nggak punya teman dan nggak ada yang mau jadi temanku”.
“Kenapa?”.
“Karena aku berbeda,dan kamu juga berbeda dari anak yang lainnya”.
“Apa yang ngebedain gue sama yang lain?”.
“Karena kamu seorang pecundang yang tidak mau dibilang pengecut”.
Aku langsung memicingkan mataku kearah gadis sok tahu ini,memang apa maksudnya, 5 detik yang lengang aku mencoba menahan emosi ketika dia mengatakan seperti itu.
“Aku tau kamu emosi aku bicara seperti itu,kita itu sama Bintang,aku juga dari keluarga yang Broken home tapi caraku menyelesaikan masalah ini nggak seperti caramu”.
“Jadi,loe Cuma mau menghina gue disini”.
Vela hanya tersenyum tipis kearahku “Kamu tau, kenapa air dan tebing tidak akan berpisah walau air selalu mengikis tanah tebing itu?”.
            Aku hanya menatapnya nanar dan penasaran apa maksud perkataannya,”Kenapa”.
“Karena,sahabat sejati tidak akan meninggalkan walau sering menyakiti,dan juga kita harus tetap kuat walau masalah sering mengikis hidup ini,kita punya masalah masing-masing yang mungkin memberatkan dihidup kita,aku tau kamu anak yang baik,maka hadapi semua masalah dengan hal yang positif”.
Aku hanya tertegun dan berfikir sambil menghela nafas panjang…
“Mungkin hari ini sulit,atau mungkin esok akan lebih sulit lagi bahkan hancur,tapi tidak ada usaha yang sia-sia dan jangan tunjukkan bahwa kamu lemah,karena dunia diciptakan bukan untuk orang yang lemah”.
Aku hanya bisa menahan sesak didada,kata-kata itu sangat mengenai hatiku,tak terasa airmataku mengalir dipipi. Apa yang aku perbuatt selama ini,setelah ayah meninggalkan keluargaku aku hanya menyusahkan ibu,yang membanting tulang setiap hari untuk sekolahku dan adikku, “Dunia Diciptakan Bukan Untuk Orang yang Lemah” kata-kata itu masih terngiang dipikiranku,apa yang aku lakukan selama ini aku hanya mabuk,bersenang-senang tanpa memikirkan perjuangan orangtuaku.
“Hari sudah semakin sore,aku pulang dulu ya Tang,terimakasih sudah mau menjadi temanku,semoga Tuhan masih mengizinkan aku untuk selalu menjadi temanmu”. Vela menepuk pundakku dan beranjak pergi. “Velaaaaaa!!”. Aku berlari mengejarnya,”Terimakasih atas semuanya”. Vela hanya tersenyum kearahku,mata tajamnya memicing indah.
            Matahari sudah tak mau memunculkan sinarnya lagi,sore ini akan menjadi saksi dan bukti bahwa aku akan merubah segalanya dalam hidupku.
***
            Pagi,dan kini pagi adalah waktu yang indah dalam hidupku,dimana aku harus merencanakan janji-janji baru  dan sebuah harapan yang baru.
Aku segera bergegas menuju sekolah,tak lupa aku mencium kedua tangan Ibu,hal yang selalu aku tinggalkan,Ibu tampak tersenyum senang,mungkin Ibu berpikir anaknya yang berandalan kini menjadi sopan. Aku akan meninggalkan dunia kelamku mulai pagi ini,hidup cerahku kembali. Walau akau harus meninggalkan komunitas street art dan punk,tapi aku tidak akan melupakan mereka yang memberikan arti kehidupan yang sebenarnya.
            Koridor sekolah sudah ramai pagi ini,anak-anak disekolah seperti memandangku tak biasa,pakaianku yang rapi serta rambutku yang tidak arukan lagi,sepanjang pelajaran aku menyimak semuanya,walau kadang serasa bosan tapi aku ingat kata-kata itu lagi “Dunia Diciptakan Bukan Untuk Orang yang Lemah” nama Vela terngiang begitu saja,pagi ini aku tidak melihat gadis mungil itu,dipojok koridor,aku mulai resah memikirkannya.
            Jam istirahat pun berbunyi,aku segera bergegas menghampiri kelas Vela yang ada dilantai bawah kelas XI IPA 1,aku menyapu seluruh isi kelas, tidak ada gadis berkacamata itu.
“Loe tau Vela nggak?”. Aku bertanya kepada Eka teman sekelas Vela.
“Emang kamu nggak tau”.
Aku menggeleng cemas…
“Vela ada dirumah sakit,dia punya kanker otak dikepalanya,sudah lama sejak dia kelas 1 SMP”.
            Tanpa panjang lebar lagi,aku segera bangkit menuju rumah sakit,malaikat itu kini terkapar lemah tak berdaya,30 menit yang melelahkan melawan rasa cemas dan lalu lalang kendaraan. Reseptionis rumah sakit itu mengantarku sampai keruangan Vela. Selang infus dan belalai-belalai medis itu terpasang ditubuhnya,gadis mungil itu ternyata sangat kuat menahan semua cobaan.
Air mataku mengalir,wanita separuh baya mendekatiku dan mengelus pundakku,”Kamu Bintangkan?”.
“Iya tante”.
“Saya Mamanya Vela,Vela sudah cerita banyak tentang kamu,ayo ikut tante masuk”.
            Aku berjalan terpatah-patah menuju tempat gadis mungil itu terkapar,wajahnya pucat pasi tak seindah matahari terbenam sore itu. Vela terbangun dari tidurnya.
“Bin…Tang?”. Aku meraih tangannya yang dingin.
“Iya,ini aku Vel”.
“Kamu bolos sekolah yaa?katanya mau berubah?”. Suaranya  terdengar serak dan berat.
            Aku hanya menatapnya nanar,dan membalas senyum tipisnya.
“Terimakasih…kamu sudah mau menjadi temanku,aku tau memang berat masalah dihidup ini tapi kamu harus tetap kuat Vel”.
Vela hanya membalas senyum tipis.”Semua yang bernyawa didunia ini pasti akan diambil oleh pemilik-Nya,begitu pula aku,aku senang hidupku bisa bermanfaat bagi orang lain,jadi apapun yang terjadi kamu harus selalu tegar,dan kamu harus berusaha menjadi bintang dilangit,ingat DUNIA DICIPTAKAN BUKAN UNTUK ORANG YANG LEMAH”.
“Iya Vel aku akan sealalu ingat semua itu,tapi aku mohon kamu jangan pergi”.
            Vela tersenyum manis kearahku,gadis mungil itu perlahan menutup mata sipitnya,hembusan nafasnya terdengar tenang tergurat senyum indah dipipinya. Kini malaikat itu telah pergi dengan tenang,seketika air mata terpecah detak jantung terasa berhenti,kini aku tau makna mengerti dan memahami,lewat malaikat kecil ini aku tau makna kehidupan.
***
5 Tahun Kemudian…….
            Predikat mahasiswa terbaik diberikan kepada Ananda BINTANG PRATAMA,seluruh tamu hadirin bertepuk tangan,aku segera berlari menuju podium,aku melihat kearah Ibu yang tersenyum senang kearahku. “Terimaksih semuanya,terimakasih kepada Tuhan yang sudah memberikan keadilannya,terimakasih kepada Ibu yang selalu ada disampingku,tak lupa kepada Vela teman terbaikku,semoga kamu tenang dialam sana,dan terimakasih kepada semuanya. Aku senang kini dunia kelamku sudah berubah,banyak yang aku dapatkan dalam kehidupan ini tentang arti mengerti dan memahami,aku selalu teringat dengan sebuah kata-kata bahwa DUNIA DICIPTAKAN BUKAN UNTUK ORANG YANG LEMAH,itu adalah kata-kata yang selalu membuatku semangat, dan Terimakasih semuanya”. Suara gemuruh tepuk tangan terdengar kembali,air mata bahagia ini tidak bisa dibendung lagi aku memeluk Ibu erat,seakan rasa bahagia ini tidak akan pudar.
            Setelah berfoto wisuda bersama,aku segera berlari menuju sebuah tempat,dimana aku mendapatkan seorang teman terbaik,malaikat yang membawaku kepada sebuah perubahan kehidupan
            Kini aku tahu sebuah arti mengerti dan memahami dalam kehidupan,walau sulit diucapkan dengan kata-kata,karena kaulah titik dimana aku mengerti perubahan tersebut.
Kini aku akan menjadi Bintang dilangit,bukan lagi Bintang kecil yang kelam dibumi,terimakasih sahabat kau telah membimbingku menuju masa depan yang lebih terang”
Bintang Pratama


Karya : Nanda-kun

PACARAN?

PACARAN?

arstechnica.com
Pernahkan kamu berfikir sejenak disaat kamu sedang asyik dengan pacarmu.Disaat itu juga kamu memberatkan dosa orangtuamu yang akan dihisab nanti?
.
Pernahkah kamu berfikir disaat kamu tertawa dengan pacarmu.Orangtuamu menjerit menangis kesakitan karena panasnya api neraka?
.
Sebegitu tegakah kamu kepada orangtuamu?hanya menuruti ego yang bernama Nafsu. Tak membayangkankah kamu disaat kamu kecil,bagaimana kamu dirawat dan dididik mereka sampai seperti saat ini?
.
Coba renungkan sejenak!Lalu tanyakan pada hatimu. Apa yg sehausnya kau lakukan! Jika hatimu belum tersentuh,cobalah berfikir kembali!
.
Tak takutkah kamu dengan azab Alloh?tak malukah kamu dengan udara segar yg masih bisa kamu hirup dan rezeki yang Alloh kasih untukmu?Namun kau masih melakukan maksiat padahal Alloh jelas melarang PACARAN dalam islam
.
Jika kau sudah tau pacaran dilarang dalam islam namun masih kau lakukan dengan mengatasnamakan cinta.Coba kau tanyakan pada hatimu apa benar itu cinta?. Apa kau rela orang kau cintai malah mendapatkan dosa?
Apa kau rela orang yg kau cintai mendapatkan siksa panasnya api neraka?
.
Tanyakan pada hatimu!
Apakah itu cinta ataukah hanya nafsu yang berbalut dengan kata Cinta?
.
Tanyakan pada hatimu!
Jika ada cara halal dengan cara menikah mengapa memilih yang haram dengan pacaran?
.
Karena,Hidup ini singkat,Jangan gunakan hanya untuk maksiat!
Lebih baik gunakan waktu untuk keluarga.

Karya : Mutiara Syarifah
INDAHNYA KEBERSAMAAN DALAM ISLAM

INDAHNYA KEBERSAMAAN DALAM ISLAM

republika.co.id
Bersama artinya tidak sendiri, lebih dari satu orang bisa dua, tiga atau mungkin banyak, itu berarti kita hidup bersama dengan orang lain yang penuh dengan keberagaman sikap, perilaku, gaya bicara, gaya hidup dan lain sebagainya. Maka untuk menciptakan keharmonisan kita harus mengedepankan kebersamaan dalam setiap keinginan. 

Bersama kata yang sangat indah untuk diucapkan apalagi jika dirasakan, karena dengan kebersamaan akan terbentuk persatuan dan lahirlah sebuah kekuatan dalam situasi apapun kebersamaan akan selalu dirindukan karena dengan kebersamaan akan tercipta suasana yang harmonis, serta selaras. Kebersamaan juga menumbuhkan rasa persaudaraan, dan sudah sepantasnyalah antara sesama muslim itu bersaudara, seperti firman Allah dalam QS. Al-Hujurat ayat 10 yang artinya,”orang orang beriman itu sesungguhnya bersaudara sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudara itu.” Dalam QS. Ali Imran ayat 103 Allah juga berfirman yang artinya “Dan berpeganglah kamu sekalian pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai…, 

Dari kedua ayat tadi diatas kita dapat memahami bahwa umat islam harus bersatu dan tetap menjaga persaudaraan dimanapun kita berada, dan larangan untuk bergolong golongan yang menyebabkan lemahnya umat islam dihadapan umat lain. dan apabila rasa persaudaraan itu sudah tertanam dalam hati setiap muslim maka otomatis akan timbul rasa kasih sayang dan saling membantu satu sama lainnya tatkala mendapat kesulitan, seperti yang telah diteladankan oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya yaitu kaum muhajirin dan anshor, mereka dengan tulus berlomba lomba membantu kaum muhajirin yang datang dari mekkah dan memperlakukan mereka seperti saudara kandung sendiri tanpa pamrih kecuali mengharap ridlo dari Allah SWT.

Rasulullah SAW juga mengibaratkan kehidupan muslim itu ibarat sebuah tubuh. Apabila sakit salah satu bagian maka bagian yang lain juga akan merasakan sakit. Bayangkan ketika jempol kaki kita tersandung batu kemudian berdarah, secara reflek mulut kita akan mengaduh, kepala mungkin akan pening, tangan mencari obat dan otakpun akan berfikir bagaimana supaya darah segera berhenti mengucur. Betapa indahnya kebersamaan dalam islam seperti kebersamaan dalam tubuh kita yang tanpa komando sekalipun sudah tahu harus melakukan apa. Bukan malah saling berselisih, membid’ahkan dan menyesatkan satu sama lain bahkan mencibir saudara saudara kita yang tak sepaham dengan kita, mengklaim golongan kita yang paling benar, padahal jaminan Allah SWT terhadap hamba-Nya ahli syurga adalah kepada orang mukmin tanpa klasifikasi, selama mukmin tersebut menjalankan semua perintah-Nya dan meninggalkan semua larangan-Nya, maka Allah SWT menjanjikan syurga bagi mukmin tersebut.

Islam itu indah, Seindah pribadi pribadi muslim yang senantiasa menjaga ukhuwah islamiyah, yang bisa hidup berdampingan dalam perbedaan, menghormati dan menghargai orang lain. Maka dari itu, marilah kita kedepankan kebersamaan di dalam islam jangan mudah terpecah belah hanya karena urusan furu’iyah, hargai dan hormati keyakinan dan pendapat orang lain. Perbedaan pendapat adalah rahmat Allah SWT untuk umat islam. Dan kebenaran itu hanya milik Allah SWT.

Karya : Siti Muawanah UNDARIS


Sayang, Aku Lahir di Masa Yang Aneh

Sayang, Aku Lahir di Masa Yang Aneh

j-cul.com

Aku tak pernah berpikir apa yang akan aku dapatkan ketika aku telah berusaha
Aku tak pernah berpikir apa yang aku raih ketika ku kejar cita
Aku tak pernah berpikir apa yang akan aku tuai dari benih yang aku tanam

     Aku hanya mencoba berjalan dengan wajar dan pasti dalam lingkaran alur
     Aku hanya mensyukuri langkah demi langkah yang aku tempuh
     Aku hanya menikmati lingkaran itu berputar

Sayang.. aku lahir di masa yang aneh
Sayang.. aku hidup di dunia yang tak ku pahami
Sayang.. aku harus menjalani keabu-abuan yang tak kusenangi

    Rumput memang tak pernah mengerti itu semua
    Apa lagi ayam-ayam itu
    Hanya berbunyi gaduh ketika mendapatkan makanan

Mata ini merabas
Mensyukuri bahwa aku bukan seperti ayam itu

Karya : Himatul Mardhiyah | PR IPPNU Wonogiri
Khilaf

Khilaf

pangandaran.travel

Suatu hari di sekolah STM.
Pario       : “ Ga, masak puasa-puasa kayak gini kita disuruh olah raga juga.”
Pega        : “ heh.. kata pak ustad puasa itu gak boleh buat alesan ngejalanin akitivitas kita tau.”
Pario       : “ Pake logika aja lah Ga, kalo abis olah raga kan pasti kita aus.”
Pega        : “Tuh,. Alesan lagi kan.” (Pak Guru Olahraga datang dan meniup peluit)
Ninju      : “ Bener kan hari ni kita bakal main bola.”
Virza      : “ Ok,. Kalo gitu kita tarohan siapa yang bakal menang?”
Ninju      : “ Ya pasti teamnya Pario lah”
P. Guru   : “Ehemm... ini temen-temennya lagi pemanasan malah pada ngegosip sama neduh disini hayo!”
Ninju      : “ Hehe.. maaf pak, kata mama, saya ga boleh ikut olah raga.”
P.Guru    : “lha emang kenapa?”
Ninju      : “Ya kan saya bisa jadi laper trus bisa batal puasanya soalnya saya pasti langsung makan kalo abis olahraga pak.”
P.Guru     : “Ya Allah... puasa kok buat alesan. Lha kamu kan nasrani. Kamu lupa?”
Ninju       : “Oh iya ya, ya udah saya nanti yang jadi kiper aja pak, Hehehe.”

Karya : Himatul Mardhiyah | PR IPPNU Wonogiri
Sepetik Bunga di Tengah Padang Pasir

Sepetik Bunga di Tengah Padang Pasir

atacamaphoto.com

   Diwaktu pagi, aku sedang duduk di terasrumah. Tiba-tiba seorang teman datang kepadaku dengan wajah yang suram. Lalu dia duduk di sampingku, namun tidak langsung berkata-kata sambil menahan air mata.
   Aku bertanya-tanya dalam hati ada apa dengan sahabatku ini, lalu kuberanikan diri untuk bertanya “Ada apa wahai sobat?” lalu dengan suara pelan dia berkata kepadaku “Mengapa hidupku tidak pernah bahagia,” ucapnya dengan nada berputus asa. “Tidak bahagia maksudmu?” ucapku dengan penasaran. “Selama ini aku merasa seperti seorang pecundang yang selalu gagal walaupun sudah berusaha sekuat tenaga, tapi mengapa yang aku temui hanya kegagalan? Aku harus bagaimana? Apakah sudah pergi?” tangisnya dengan air mata yang meleleh di pipinya.
   Mendengar kedukaan hati sahabatku yang sebenarnya aku sendiri pernah mengalaminya rasanya ingin ikut bersedih bersamanya, namun ini bukanlah solusi dari permasalahan yang dihadapinya. Aku terdiam sejenak untuk menenangkan hatinya. Ketika hatinya sudah menjadi lebih baik, aku lalu berucap kepadanya “Wahai sobat, aku tahu kamu bersedih namun Tuhan tidak pergi. Kasihsayangnya meliputi alam semesta”. Mendengar ucapanku diapun langsung mengusap air matanya sambil berkata “maafkanlah perkataanku tadi tidak sepatutnya aku ucapkan”.
   Mendengar jawaban tersebut, hatiku merasa lega. Bergegas aku masuk ke dalam untuk membuatkan coklat panas sembari menunggu suasana hatinya membaik. Setelah minuman siap dihidangkan, kami berduapun meminumnya bersama. Diapun sudah tidak bersedih lagi. Akupun memulai dialog lagi dengannya “Begini sobat, aku tahu permasalahan yang kau hadapi ini, tapi pernahkah terpikirkan olehmu orang-orang yang tidak sempurna fisik mereka” tanyaku. “ia, pernah terpikir olehku mereka tetap semangat menjalani hidup” jawabnya. “Tidakkah pernah terpikirkan olehmu nikmat yang ada padamu ini yang tidak dirasakan oleh mereka? Permasalahan dari dilemamu ini adalah kesedihan yang kamu alami dan obat untuk permasalahanmu ini adalah kebahagiaan yang kuncinya berupa kesyukuran. Mengapa kamu hanya berkonsentrasi pada kesedihanmu saja? Tidakkah betapa banyak nikmat dari Tuhan yang harus kamu syukuri! Dengan hati yang bahagialah maka kemudahan akan datang kepadamu dari keinginan kamu mudah untuk terwujud. Awan hitam di dalam yang sebenarnya pengganggu di dalam jiwa. Maka biarkanlah pelangi memancar di hatimu wahai sobat” ungkapku panjang lebar.
   “Oh sobat, sungguh aku berterimakasih sebanyak-banyaknya kepadamu. Selama ini diriku hanya menganggap benar egoku saja” ucapnya dengan hati yang gembira. Sejak saat itu dia memandang dunia dengan optimis. Memang untuk menaklukkan dunia kita harus menghilangkan rasa pesimis yang menjadi racun untuk jiwa kita.

Karya : Saesar Wahid Andreatno | SMK Ma'arif Walisongo Kajoran
Pena Mahasiswa Penentu Masa Depan Bangsa

Pena Mahasiswa Penentu Masa Depan Bangsa

Hasil gambar untuk ayo menulis
Menulis, merupakan kata yang hampir setiap hari menjadi sajian dalam kehidupan ini. Saya yang tinggal di lereng gunung sumbing sangat bersyukur bisa hidup di tengah masyarakat madani didukung dengan keaadaan alam yang bersahabat kepada manusia, udara segar menjadi pendukung inspirasiku pada saat menorehkan tinta emas dilembaran kosong yang nantinya akan menjadi senjata di masa depan.

Berawal dari ketertarikan membaca apapun itu yang ada di depan mata mulai dari membaca plang lalu lintas, papan nama toko di pinggir jalan, papan sekolah di depan gedung sampai kebiasaan membaca semua tulisan yang ada disetiap lembaran uang rupiah yang saya pegang kadang memunculkan pandangan orang kepadaku sebagai orang yang aneh, bahkan tak jarang banyak orang melontarkan kata “1kurang gawean” kepada saya karena kebiasaan itu.

Dari kebiasaan membaca itu kemudian secara spontan saat ada waktu luang tangan kananku bergerak menuntun pena ajaibku untuk menorehkan tinta emas di lembaran baru setiap buku yang aku miliki. Mulai dari menulis deskripsi keadaan apa yang saat itu sedang terjadi, menulis kata mutiara, menulis ide-ide kecil untuk merubah kehidupan saya menjadi lebih baik sampai yang membuatku takjub ketika tangan kananku dapat menggerakkan pena ajaibku hingga mengenalkan ide gilaku sampai penjuru nusantara.

Disaat aku duduk di bangku menengah pertama (MTs), setiap ada waktu saya sering menuliskan moto atau kata mutiara yang selalu membuatku bangkit dari keterpurukan. Namun walaupun aku terbiasa menulis pada saat itu, aku masih sangat kesulitan merangkai kalimat-kalimat menjadi sebuah paragraf cantik layaknya cerpen indah atau artikel berkualitas. Dari kesulitan tersebut pada saat aku duduk di bangku menengah atas (SMK), aku bersikeras untuk ikut dalam ekstrakurikuler jurnalistik yang kemudian mengantarkan aku sampai bisa menulis artikel pertamaku yang menurutku itu adalah prestasi besar dalam sejarah panjang hidupku. Tak lama setelah aku membuat artikel perdana itu, aku mencoba melintasi batas kemampuan yang menurut orang lain tidak wajar yaitu dengan mencoba langkah gila dengan mengikuti lomba Essay Sosial Budaya tingkat nasional yang diadakan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Banyak orang disekitarku tidak percaya dan tak jarang pula aku mendapat kritikan pedas dari mereka berbunyi “2halah, rasah bombongan, rane menang”. Tapi, bagiku kemenangan dalam lomba itu tidak selamanya ketika kita mendapat title juara 1, tetapi ketika kita berani menembus batas-batas kewajaran yang sebelumnya kita sendiri mengatakan tidak mampu uuntuk melakukannya. Dan yang paling penting bagiku adalah bagaimana setelah lomba tersebut aku harus berubah menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Tidak berhenti disitu, disisa penantianku menunggu pengumuman Ujian Nasional SMK aku iseng-iseng mengikuti lomba karya tulis pelajar yang diadakan oleh PC IPNU Kabupaten Magelang bekerjasama dengan STAIA Syubbanul Wathon Magelang. Dari situ saya melihat peluang yang begitu besar untuk turut serta menyumbangkan ide saya dengan tema pendidikan untuk bangsa ini. Tak menyangka, ketika sound dibelakang kursi peserta menyuarakan pengumuman hasil perlombaan, ternyata ada namaku disebut sehingga hatiku bergetar mendengarnya. Ternyata tak menduga aku menjadi salah satu yang mendapat piala diperlombaan ini. Sungguh tak bisa aku berkata kecuali Alhamdulillah dan berdoa semoga amanah ini bisa aku laksanakan dengan baik.

Setelah saya lulus dari bangku menengah atas (SMK), kemudian saya melanjutkan pendidikan di sekolah tinggi yang menjadi ruangnya para kader bangsa untuk berkarya yaitu STAIA Syubbanul Wathon Magelang. Di bangku perkuliahan ini Alhamdulillah minat membaca dan menulis saya bertambah apalagi didukung dengan banyaknya tugas perkuliahan yang harus saya selesaikan sehingga saya mau tidak mau terus berhadapan dengan Sang Jendela Dunia. Banyaknya tugas tersebut malah mendorong saya untuk bisa terus berargumentasi lewat dunia literasi dikarenakan lebih banyak buku yang saya baca dari pada saat-saat sebelumnya. Dimomen masa perkuliahan ini saya mencoba dengan terobosan baru yang lagi-lagi menurut banyak orang tidak mungkin dilakukan oleh sekelas pemuda asal lereng sumbing (saya). Saya mencoba menyalurkan minat menulis saya dengan cara terus menulis dan bahkan beberapa tulisan saya Alhamdulillah sudah bisa dimuat di beberapa media lokal Jawa Tengah bahkan media tingkat nasional sekalipun. Bahkan yang paling membuatku sungguh bahagia dan serasa ingin menangkis semua pendapat orang yang tidak pernah percaya keajaiban Ilahi yang belum tentu manusia tahu kapan datangnya, yaitu ketika aku mendapat kesempatan duduk bersama rekan-rekan pelatih dari Tim Redaksi Harian Kompas di Jakarta awal tahun ini untuk berdiskusi bagaimana meningkatkan budaya literasi di kalangan pemuda khususnya pelajar. Betul-betul hari itu aku sadar bahwa manusia itu harus punya harapan besar dalam hidup ini. Sesulit apapun rintangannya dan apapun kata orang di sekitar kita, selama apa yang kita lakukan benar maka jangan pernah menghentikan kaki ciptaan Tuhan ini untuk tetap melangkah.

Sekali lagi, menulis sebagai bagian dari upaya mengubah kondisi suatu bangsa menjadi lebih baik bagiku berarti juga merupakan proses syiar islam yang kemudian disesuaikan dengan kondisi suatu bangsa. Dimana kita sebagai bagian dari Bangsa Indonesia khususnya yang mempunyai gelar mahasiswa mempunyai kewajiban untuk terus membumikan ideologi islam yang rahmatallil alamin melalui dunia literasi dengan proses pembudayaan membaca dan menulis. (nandcbp)
Indonesia Butuh Istighotsah dan Mujahadah Bukan Teriakan Bid’ah

Indonesia Butuh Istighotsah dan Mujahadah Bukan Teriakan Bid’ah


  Dewasa ini seiring perkembangan teknologi informasi, aku sering mendengar ceramah ustadz dan tokoh petinggi Islam lain melalui siaran media sosial. Youtube misalnya, banyak sekali video ceramah ustadz baik yang mengandung makna ataupun tidak (provokatif atau cenderung ke hal-hal negatif). Seakan dakwah yang paling diminati adalah dakwah melalui video youtube. Tak jarang tokoh yang aku lihat, penyampaiannya sangat provokatif dan sering mengatakan bid’ah, kafir, musyrik kepada golongan lain yang berbeda baik dalam bidang amalan, aqidah, pemahaman, pemikiran dan lain sebagainya. Hal itulah yang menurutku sangat tidak berguna dan tidak bermanfaat. Terlebih umat beragama di Indonesia merupakan umat agama yang mampu berbaur dengan kebudayaan lokal asli indonesia.

  "Ini bid’ah..! itu Syirik..! kamu Kafir..! Jahanam..!" Kata yang tidak pantas untuk diucapkan seorang muslim, kecuali memang ada bukti yang haq, bukti yang mendasari bahwa orang atau golongan tersebut memang seperti yang ia katakan. Bid’ah merupakan sebutan bagi segala sesuatu yang berhubungan dengan agama, yang mana hal atau amalan tersebut tidak ada pada zaman Rosulullah SAW. "Kullu bid’atin dzolalah (semua bid’ah adalah sesat)" namun, pada makna lughot (kebahasaan) kullu dapat berartikan semua namun hanya sebagian saja. Sehingga para Ulama Ahlusunnah Wal Jamaah membagi bid’ah menjadi dua bagian. Yakni bid’ah hasanah (bid’ah yang baik) misalnya bid’ah tahlilan, ziarah kubur, mujahadah, majelis dzikir, istighotsah dan amalan-amalan lain. Kemudian yang kedua, bid’ah dzolalah (bid’ah yang salah) yakni semisal bid’ah yang dilakukan oleh golongan takfiri (salafy-wahabbi) membagi Tauhid menjadi tiga bagian (Uluhiyyah, Rubbubiyah, Asma wa sifat).

  Aku melihat, ada beberapa golongan Islam di Indonesia yang mengharamkan Istighosah, mujahadah, tahlil dan rangkaian kegiatan ruhaniyah dengan mengumpulkan banyak jamaah. Golongan tersebut selalu "nyinyir" terhadap segala amaliyah baik yang dilakukan oleh golongan Islam Ahlusunnah Wal Jamaah An-Nahdliyyah. Istighosah misalnya, do’a untuk keselamatan bangsa. Kala itu, banyak orang yang menyebut bahwasanya amalan tersebut syirik dan bid’ah. "Tidak.!! Kami semua berdo’a kepada Tuhan (Allah SWT) supaya Indonesia diberikan perlindungan dari segala bentuk malapetaka dan marabahaya, selalu dicintai Allah, selalu menjadi negara damai yang menjunjung tinggi asas kemanusiaan secara haq. Lalu, kafir, syirik dan bid’ahnya dari mana?. Tidak ada yang menyembah yang lain selain Allah disini. Lalu, bid’ah dari mana?" pikirku kala itu.

  Mari sedikit flashback sejarah.

  Tahukah kamu? Indonesia merdeka tak luput dari ritual para Ulama besar yang mana ritual tersebut salah satunya adalah mujahadah, istighotsah, dzikir dan lain-lain. Ritual ini berisikan do’a-do’a yang dipanjatkan hanya kepada Allah SWT. Allah berfirman "Berdoalah (mintalah) kepadaku, niscaya aku kabulkan untukmu”(QS. Al-Mukmin : 60). Maka, jika ada seseorang yang tidak mau berdo’a kepada Allah SWT, orang tersebut tergolong orang yang sombong terhadap Allah. "Tidak akan masuk Surga orang yang terdapat sebesar biji zarah kesombongan dalam hatinya" (Hadis Riwayat Muslim dari Abdullah bin Mas’ud RA").

  Hingga saat ini, Indonesia sangat membutuhkan ritual (amaliyah) keagamaan seperti majelis dzikir, Istighotsah, Mujahadah, dan lain sebagainya supaya memperkokoh pondasi benteng bangsa Indonesia. Sehigga, Indonesia tidak mudah diserang, diadu domba, bahkan ditaklukkan oleh bangsa lain.

  Adanya bangsa Indonesia, pedoman empat pilar bernegara dan lain sebagainya juga tidaklah luput dari amaliyah dzikir, mujahadah dan istighotsah para Ulama zaman perjuangan dengan istiqomah. Sampai Indonesia seperti yang kita rasakan saat ini, semua itu tidak lepas dari ritual amaliyah mujahadah, istighotsah, dan lain sebagainya. Sehingga, jika dikata itu merupakan hal yang bid’ah, syirik, kafir, tentu Ulama zaman dahulu akan lebih mengerti dan lebih faham. Sebab keilmuan Ulama zaman dahulu sangat tinggi. Dapat dilihat dari keistiqomahannya dan ketawadlu’annya.

  Dari dulu hingga sekarang dan sampai kapanpun juga, Indonesia sangat membutuhkan amaliyah mujahadah, istighotsah dan lainnya. Sebab, itulah yang diajarkan para Walisongo, Ulama besar zaman perjuangan, sesepuh Islam Nusantara zaman dahulu. Tanpa adanya amaliyah tersebut, entahlah aku tidak membayangkan apa yang akan terjadi kepada Indonesia. "Indonesia butuh istighotsah dan dzikir. Bukan teriakan bid’ah dan kafir !. Camkan itu !"


Vinanda Febriani. Borobudur, 25 Agustus 2017.

Struktur Batin

Struktur Batin




Oleh : istikharoh budi rahayu 

Kartika News


Cahaya mentari pagi yang mencekam 
Keheningan yang menjadi teman sejati 
Hanya terdengar kicauan burung nan mendendang 
Mendesak hati mengingat kelam kehidupan 
Pasang surut ombak kehidupan 
Mengingat kerasnya batu karang 

Struktur batin dalam makna kehidupan 
Terkandung dalam massa yang panjang 
Nada dan suasana menjadi pelipur lara 
Membuka hari-hari yang kian mendera 

Struktur batin dalam kehidupan 
Kumulai walau jalan penuh liku nan terjal 
Merangkak dan berdiri 
Berjalan dan berlari 
Menuju puncak cakrawala penuh impian 

By : Goresan tinta izZ_Tea
Melati Menjadi Saksi

Melati Menjadi Saksi



oleh : Tri Fadhilatul Mustamiroh
Kartika News

                                                       Embun pagi menyapaku
                                                       Duduk termenung di kursi biru
                                                       Di ataman yang ku rindu
                                                       Meratapi kisah lalu

                                                                  Tak sanggup ku berkata
                                                                  Tak kuat ku merasa
                                                                  Memahami sebuah relita
                                                                  Yang dulu ku damba

                                                      Di taman yang sunyi ini
                                                      Ku menangis meratapi diri
                                                      Terkenang sesosok diri
                                                      Hanya melati yang menjadi saksi
Sebuah Renungan Hati

Sebuah Renungan Hati



oleh : Tri Fadhilatul Mustamiroh
kartika news


                                                Di suatu malam yang sunyi
                                                Ku termenung memandang sang rembulan
                                                Mengenang indahnya kisah
                                                Yang berlalu menjadi kenangan

                                                            Sosok diri yang tersimpan dalam hati
                                                            Yang telah mengisi hari demi hari
                                                             Namun semua telah pupus
                                                             Berganti menjadi sebuah cerita lalu

                                                 Sebuah renungan hati
                                                Yang mengisi malam ku ini
                                                Berharap kau kembali disini
                                                Merangkai sebuah karangan mimpi 

                                                              Tapi itu hanya sebuah khayalan
                                                              Yang tak akan menjadi kenyataan
                                                              Karena aku tahu siapa diri ini
                                                              Seorang yang telah kau lupakan
Tuan Kehidupan

Tuan Kehidupan





Oleh :Tri Fadhilatul Mustamiroh
Kartika News

                                                Disaat diri ini resah
                                                Serasa ingin rebah 
                                                Kadang hati tanpa arah 
                                                 Hingga air mata ini tumpah 

                                                                 Semangat pupus 
                                                                 Hingga hari tak berjalan mulus 
                                                                 Namun kau tak boleh pupus 
                                                                 Ku harus ikut arus 

                                                 Arus kehidupan
                                                 Berlari tanpa haluan 
                                                 Hingga waktu menjadi tuan 
                                                 Tuan kehidupan
Silaturahim dan Datangnya Cinta Pertama

Silaturahim dan Datangnya Cinta Pertama


Oleh : Adi Yanto

    Pada suatu hari tepatnya pada bulan syawal ada sebuah keluarga yang memilki beberapa saudara di tetangga desa keluarga tersebut, dan dari salah satu anak dari keluarga besar tersebut mengajak kakak sepupu dan adik sepupunya untuk pergi bersilaturahmi ke rumah saudara yang berada di sekitar magelang dan wonosobo.

“assalamu’alaikum, kira-kira mau silaturahmi kapan ke rumah nenek dan kakek?” Tanya Nisa menghubungi saudara-saudaranya menggunakan dengan sms.

   Kemudian setelah Nisa mengirim sms untuk mengajak saudaranya untuk pergi bersilatuhrami tak lama kemudian handphonenya berbunyi bahwa telah dibalas sms yang dia kirim telah mendapat balasan.

“wa’alaikumsalam, owh ya ayo mau kapan silahturahmine…?” jawaban dari kakak sepupunya yang bernama Faisal dan adik sepupunya yang bernama Bayu dan Eko.

   Kemudian Nisa pun membalas jawaban dari saudaranya dan mereka pun saling berkomunikasi hingga mendapatkan hariyang cocok untuk pergi bersilaturahmi.

“hmmm nek misale hari ketiga lebaran, gimana? ” jawaban Nisa dengan sangat berharap saudaranya mau pergi pada hari itu.

“ nek aku ngono setuju-stujuuu wae Niss, tapi bagaiman dengan sedulur sek liyane..” jawaban dari Kang Faisal dengan bahasa jawa dan Indonesia.

“ya bentar aq lagi nunggu balesan dari Bayu ro Eko, Kang?” jawab Nisa membalas sms dari kakak atau dalam bahasa jawa biasa di panggil kang dan di tambah dari nama orang tersebut.

    Tak lama kemudian Bayu dan Eko membalas ,serta tak ketinggalan Faisal pun juga membalas.

“Kang, aq gak biso kalau pas hari ketiga lebaran,?” jawaban dari Bayu dan Eko.

“uwalah begitu to, y awes aq tak makan dulu, nanti kalu dah jadi pas hari apa aq d isms ya, Niss???” jawaban dari Kang Faisal.

“la ada apa to! Kog gak bisa ?” jawaban dari Nisa untuk membalas dari kedua adik sepupunya.

“ya Kang” jwaban Nisa untuk Faisal.

“soalnya aq dan Eko dah janjian ma temen-temen sekolah kalau pas hari ketiga lebaran mau silahturahmi kerumah guru, bagaiman kang kalau pas hari lebaran keempat saja?” jawab Bayu dan Eko yang tinggal satu rumah.

“ uwalah begitu to, ya ndak papa nek gtu saya tak ngabari kang Faisal..” balasan dari Nisa.

   Kemudian Nisa pun mengabari Kang Faisal bahwa untuk pergi silhturahminya hari keempat lebaran dan Nisa pun sedang memikirkan mau berangkat jam berapa saat berangkat untuk silahturahmi ke rumah simbahnya.

“gimana ya kalu berangkat jam setengah 8, kira – kira adik sama kakakku mau gak ya..” desah Nisa didalam hatinya. Kemudian Nisa sms ke pada kakak dan adiknya.

“Kang ,ini adik maunya pas hari keempat lebaran gimana dengan kakak?” Nisa sms Faisal.

“uwalah ya gak papa.” Jawab Faisal.

“hmm kira kira kalau berangkat jam setengah 8 gimana?” Nisa sms ke kakak dan adiknya

“iya nggak papa , saya setuju..” jawaban dari kakak dan adiknya.

“ok,selamat bertemu bsok ”jawab Nisa.

   Setelah mereka selesai menentukan hari dan jam berangkatnya, kemudian setelah menunggu dua hari akhirnya tiba pada hari keempat lebaran pada tanggal 4 syawal. Tepat pada hari mereka berjanji bahwa hari itu mau pergi silahturahmi salah satu dari mereka menghubungi untuk mengingatkan tepatnya pada pukul 07.00 Bayu menghubungi para kakaknya untuk berkumpul skitar pukul 07.45 di pasar tumpakan.

“kang, nanti kumpul di pasar tumpakaan sekitar pukul 7.45 sudah di pasar tumpakan.” Kata Bayu kepada kakaknya melalui sms. Dan tak lama kmudian kedua kakanya pun membalas

“ ya oke,,,,” jawban dari kakaknya.

Selang 30 menit Faisal, Bayu dan Eko sudah berkumpul di pasar tumpakaan , akan tetapi salah satu dari mereka atau Nisa belum kunjung datang dan mereka menunggu kedatsngan Nisa hingga stengah jam namun Nisa juga tak kunjung dating, sehingga salah satu dari mereka menghubungi Nisa namun tak ada jawabn sama sekali.

“wah kang Faisal ini, Nisa tak ada jawaban, terus mau gimana,,,?” Tanya Bayu ke Faisal.

“ya udah tunggu 15 menit lagi aj kita tunggu Nisa, kalau gak dating ya udah tinggal aja..” jawab Faisal kepada Bayu dengan nada agak marah.

“ok, kang siappps” jawab Bayu dengan nada biasa-biasa aja.

   Akan tetapi setelah sekian lama mereka menunggu Nisa pun tak kunjung datang dan akhirnya mereka berangkat silahturahmi tanpa Nisa. Mereka pergi silahturahmi ke nenek yang berada di wonosobo terlebih dahulu karena yang rumhnya paling jauh. Mereka pergi silahturahmi dengan mengendarai sepeda motor karena yang paling evisen dan mudah untuk menuju tempat saudara-saudara mereka yang rumahnya tidak saling berdekatan.

   Sesampainya mereka di rumah neneknya sekitar 8.45 tanpa dengan Nisa, setelah beberapa saat kemudian Nisa member kabar bahwa dia tidak bisa ikut kerumah nenek yg aada di wonosobo karena telah janjian dg temen untuk pergi menonton dan dia juga mengajak bertemu di rumah kakek yang ada di magelang , serta dia menyuruh Bayu , Faisal , Eko untuk menunggu Nisa di Sijonggol.

“maaf ya aku gak ikut ke nenek yang di wonosobo, soalnya aq sudah janji sama temen, nanti aq tunggu di si jonggol ya ” kat Nisa kepada saudaranya.

“iya…”kat Faisal membalas sms Nisa.

   Akhirnya Faisal dan adiknya selesai bersilatuhrahmi di rumah sudara yang ada di wonosobo sekitar pukul 10.30. dan mereka pun bergegas langsung menuju ke sijonggol tempat di mana mereka bertemu dengan Nisa, namun setelah mereka sampai di sijonggol pada pukul 10.45 ternyata eri belum sampai di tempat.

   Kemudian mereka membuat kesimpulan untuk pergi duluan ke rumah kakeknya yang berada di desa ngerangan dan mau sambil menunggu Nisa di rumah kakeknya. Akhirnya setelah berjalan lima belas menit dari sijonggol menuju ke runah kakeknya akhirnya mereka sampai. Dan di rumah kakek ini lah Bayu jatuh cinta pada pandangan pertama kepada cewek atau teman yang di ajak Nisa menonton.

“assalamu’alakum, mbah?..” ucapan dari Bayu sambil mengetuk pintu rumah kakeknya. Dan tak lama kemudian sang kakek pun membukakan pintunya.

“wa’alaikumsalam, sini masuk le…, la kok mung anak telu..

La yang satunya mana?” jawaban kakeknya dan mempersilahkan cucunya masuk.

“tidak tahu mbah , orang tadi katanya mau nunggu dirumahe mbah kog” jawab Faisal dengan nada polos.

Sekitar satu jam Faisal dan adiknya di rumah kakeknya datanglah 2 sepeda motor yang satu berboncengan yaitu 2 cewek yang namanya Nia dan Riska, sedangkan yang satunya adalah Nisa yang nyepeda sendiri.

   Kemudian Nisa mengetuk pintu untuk masuk kerumah kakek bersama dengan temanya, namun kedua temannya itu agak sedikit malu apalagi cewek yang namanya Nia yang berparas cantik dan lucu orangnya.

   Disinilah Bayu mersakan sesuatu yang aneh dalam hatinya ketika melihat Nisa.

“ perasaan apa ini yang aku rasakan ketika melihat cewek itu dan saat bersalaman” desah Bayu di dalam benak hatinya. Dan disinilah awal pertama Bayu bertemu dengan Nia. Kemudian Nisa mulai mencairkan suasana yang kaku dengan mengajak berguarau dengan adiknya.

“hayo knapa Yu kok lirak lirik naksir ya ma Nia?hehe” kata Bayu sambil menggoda Bayu.

“ah apaan ta Nis kok kaya gitu,,,” sahut Nia membalas Nisa dengan nada malu..

Bayu pun terdiam melihat kelakuan Nisa sambil menundukan kepala karena malu dengan Nia dan kakeknya.

   Karena Bayu malu untuk berkenalan maka Nisa yang mengenalkan Nia dan Bayu. Setelah itu Bayu mulai berani untuk berbicara walaupun agak gugup karena ad cewk yang dia suka.

   Setelah lama mereka berbincang – bincang Nia mengajak pulang Riska karena Nia takut di marahi oleh orang tuanya kalau pulang sore-sore.

“Ris, ayo pulang dah sore nie,,,,” kata Nia mengajak pulang Riska,

“iya Nia,,, ayo Nis antar kita pulang..” kata Riska membalas Nia dan mengajak Nisa untuk mengantar pulang.

   Kemudian Nisa meminta bantuan sama agi untuk mngantar Nia pulang dengan alasan bahwa tadi ani jatuh saat berangkat kesini dan tidak bisa menyetir sepeda lagi, akan tetapi agi tadinya menolak karena Bayu ingin silahturahmi ke saudaranya lagi. Dan sebelum mereka berangkat pulang kakeknya Faisal menyuruh mereka makan terlebih dahulu.

“Nis aku mau pulang sekarang…” ajak Nia kepada Nisa karena jam sudah menunjukan jam 15.00.

“iya Nia bentar” jawab Nisa.

“le jangan pulang dulu, kalian harus makan dulu sana seadanya yang di masak nenek tadi pagi..” kata kakek menyuruh makan cucunya sebelum pulang.

“wah masih kenyang kek, soalnya tadi sudah makan” jawab Eko.

“kalau kalian gak mau makan kakek gak memperbolehkan pulang.” Jawab si kakek.

   Kemudian mereka pun masuk kedalam ruang makan, walaupun sebenarnya mereka tidak lapar, tetapi mereka tidak mau membuat kakeknya kecewa. Dan setelah makan mereka langsung berpamitan untuk pulang.

“Yu aku minta tolong antarkan Nia pulang ya..?”dengan nada memelas..

“gimana ya kang aku mau silahturani lagi e..” jawab Bayu dengan menolak dengan nada lembut.

“pleassss Yu”jawab Nisa dan akhirnya Bayu pun mau mengantarkan Nia , cewek yang iya baru kenal dan cinta pertamanya itu..

“ya udah lah aku mau” jwab agi. Dengan hati yang gembira karena mengantar pulang cewek yang membuatnya jatuh cinta.

   Mereka berdua langsung bergegas berangkat mengantar pulang Nia dan Riska terlebih dahulu, setelah setengah jam mereka berjalan menuju rumah Nia akhirnya mereka sampai. Dan Nia menyuruh Bayu dan Nisa untuk masuk rumah namun Bayu menolak karena dia ingin pergi silahturahmi lagi dan kasihan kepada kakak dan adiknya yang sedang menunggunya. Akhirnya Nisa dan Bayu pun kembali kerumah kakeknya untuk menjemput saudaranya yang sedang menunggu. Setelah setengah jam mereka menempuh akhirnya sampai di rumh kakeknya dan langsung mengajak saudaranya pergi untuk silahturahmi.

   Namun setelah mereka pergi unutk melanjutkan di tengah-tengah perjalanan mereka berubah fikiran dan memutuskan untuk pulang kerumah saja karena hari sudah menunjukan jam setengah lima sore. Sebelum mereka pulang Bayu meminta nomor handphonenya Nia kepada Nisa. Dan akhirnya Nisa pun memberikan nomor hpnya Nia ke Bayu tak lama kemudian mereka sampai di desa mulwo dan berpisah disana untuk menuju ke rumah masing- masing.

   Setelah 15 menit Bayu dan Eko sampai di rumah, kemudian Bayu langsung menghubungi Nia akan tetapi tak ada jawanban dari Nia, tiba tiba ada nomor baru masuk ke hpnya Bayu ternyata itu nomor hpnya Riska.

   Disini agi tidak menyianyiakan waktu untuk bertanya tentang Nia pada Riska. Setelah berbincang-bincang lama akhirnya mereka akrab. Dan akhirnya mereka menyudahi perbincangan itu karena hari menunjukan waktu yang suadah malam.

   Dan pada keesokan harinya agi menghubungi Nia lagi dan akhirnya ada jawaban, tetapi agi gugup ketika menghubungi Nia karena masih malu , walaupun hanya menggunakan media hp tidak secara langsung.

   Setelah lama berbincang Bayu dan Nia pun tidak malu lagi untuk saling bertanya tentang diri mreka masing-masing.


“hay apa kabar Nia?” Tanya Bayu kepada Nia.

“iya baik kok, la gimana dengan kmu?” jawab Nia

“baik kog..” jawab Bayu.

    Hari pun mulai sore dan mereka tak merasakan waktu yang lama untuk berbincang itu karena keasyikan semakin lama hari pun seamkin malam. Dan mereka mengakhiri perbincangan pada waktu itu.

    Setelah dua hari Bayu akrab dengan Nia akhirnya Bayu mau mengucapkan isi hatinya kepada Nia bahwa dia sangatmencintai dan suka pada dirinya serta ingin menjadikan Nia sebagai kekasihnya, namun Bayu masih ragu dan takut kalu cintanya bertepuk sebelah tangan. Akhirnya Bayu pun mulai mulai memberanikan diri untuk bertanya pada Nia, untuk mengetahui apkah Nia sudah punya pacar atau belum.

“Nia , boleh bertanya sesuatu nggak..???” Tanya Bayu kepada Nia

“iya boleh, mau Tanya apa..??” jawab Nia

“emmm. Kamu dah punya pacar belum?” Tanya Bayu pada Nia dengan hati gelisah dan rasa takut kalu Nia marah tentang pertanyaanya.

    Setelah itu Nia belum menjawab pertanyaannya, Bayu pun merasa bersalah karena telah bertanya seperti itu. Tak lama kemudian hpnya Bayu berbunyi, ternyata Nia yang sms dan membalas pertanyaannya Bayu.

    Kemudian Bayu membuka sms dari Nia itu dengan rasa hati yang bercampur aduk antara rasa malu, takut Nia marah dan sebagainya. Setelah itu Bayu merasa senang ketika melihat isi pesan dari cewek yang dia suka.

“belum kog,Yu . emg ada apa???” kata Nia.

“enggak papa kog, cuman Tanya aja kog hehe” jawab Bayu.

“uwalah gitu to, kirain ada apa…” jawab Nia..

   Namun setelah itu aku tidak langsung membalas , namun aku terdiam memikirkan bagaimana caranya untuk mengungkapkan perasaannya kepada Nia. Akhirnya dia memberanikan diri untuk mengungkapkan perasaannya pada Nia walupun hatinya gelisah antara di terima atau di tolak.

“Nia, aku boleh Tanya nggak? Tapi di jawab jujur ya & jangan marah…” Tanya Bayu pada Nia dengan rasa yang bercampur aduk di hatinya.

“iya boleh kog, emgnya mau Tanya apa? Ya kalau aq bisa…” Nia membalas sms Bayu.

“jujur ya Nia sebenarnya sejak pertama kita bertemu saat di rumah kakekku ,

   Aq merasakan sesuatu di hatiku yang sebelumya aq belum pernah mersakan ini.
Nia aq mencintaimu, mau kah engkau tuk jadi kekasih hatiku,,? Tolong jawab jujur ya, aq tunggu jawaban darimu..” Bayu bertanya kepada Nia dengan rasa was-was takut cintanya bertepuk sebelah tangan.

   Namun Nia tak kunjung membalas dan menjawab pertanyaan yang dia katakakan pada Nia, aku mulai merasa gelisah saat menunggu jawaban dari Nia. akhirnya setelah lama aku menunggu akhirnya Nia pun memblas.

“gimana yaa, bisa nggak kamu memberiku waktu untuk memikirkan hal ini beberapa hari.” Jawab Nia.

“hmmm, ya dah gak papa , terserah kamu aj… tapi jujur ya. ” jawab Bayu.

“iya2 , oke …” jawab Nia.

    Akhirnya mereka mengakhiri perbincangan pada waktu itu, mereka berdua tidak saling komunikasi..

    Waktupun berjalan terus, setelah 3 hari berlalu akhirnya Nia sms Bayu untuk menjawab pertanyaan 3 hari yang lalu. Disini Bayu mulai merasa gelisah dan jantungnya bedebar- berdebar saat membuka sms dari Nia dan merasa senang bahwa dia di terima jadi pacarnya Nia.

“assalamu’alaikum, Bayu ini aq mau jawab pertanyaan darimu yang kemarin,

   Aq menerima cintamu dan aq ingin menjadi kekasih kamu.” sms dari Nia untuk menjawab pertanyaan dari Bayu.

“wa’alaikumsalam, beneran nggak nie Nia..?” jawab Bayu dengan hati yang sangat bahagia dan senang sekali ketika membaca sms dari Nia.

“iya beneran kog , Bayu..

Tapi apakah kamu bisa menerima aku dengan apa adanya,,?” Tanya Nia.

“iy aq akan menerima kamu apa adanya dirimu” jawab Bayu

“ok siipz” jawab Nia.

   Setelah mereka jadian mereka menjadi sangat akrab dan selalu menjalin komunikasi terus walaupun jarak rumah mereka sangat jauh karena berbeda kabupaten.

   Akhirnya mereka menjadi pasangan kekasih yang sangat serasi, walaupun mereka tidak selalu bertemu karena jarak yang jauh antara rumah dan sekolah mereka.

   Tetapi mereka tetap saling percaya akan satu sama lain dan mengerti untuk menjaga hubungan mereka tetap harmonis serta tetap bertahan walupun ada gangguan yang datang dan akan menjalani berdua hingga akhir khayat.

PELAJAR DAN MORAL BANGSA

PELAJAR DAN MORAL BANGSA

 

By : Muhammad Adnan


KARTIKA NEWS - Pelajar menempati posisi penting dalam pembangunan bangsa. Menjadi kader bermoral pancasila merupakan salah satu hasil yang dinanti oleh masyarakat Indonesia dari peran para pelajar. Dalam menjalankan tugasnya, tidak sedikit tantangan yang harus dihadapi oleh pelajar. Tantangan yang dimaksud yaitu tantangan yang dinamis, tantangan yang setiap saat bisa berubah sesuai dinamika
zaman.
Pada era orde lama, tantangan pelajar dan perjuangannya masih belum lepas dari era perjuangan 1945 yang erat kaitannya dengan perang melawan kolonialisme dan imperialisme secara fisik.  

Berbeda dengan era orde lama, tantangan kaum pelajar pada orde baru salah satunya disibukkan dengan cita-cita untuk merealisasikan revolusi demokrasi yang kemudian disebut reformasi.

Tantangan setiap zaman pasti berbeda, begitu juga bagi pelajar pada era reformasi pasti berbeda dengan masa-masa sebelumnya.

MORAL BANGSA

Itulah harga diri yang dipertaruhkan para pelajar era reformasi Indonesia. Moral yang menjadi jati diri bangsa Indonesia adalah penentu keberhasilan kehidupan berbangsa dan bernegara. Salah satu hasil pemikiran cemerlang yang didasari moral adalah dasar negara Indonesia yaitu Pancasila. Namun dalam perkembangannya, nilai moral yang terkandung dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia mulai ada pergeseran. Munculnya budaya yang tidak sesuai dengan keabsahan nilai moral bangsa menjadi penyumbang hilangnya nilai moral bangsa Indonesia. Tawuran pelajar, saling mencontek dalam ulangan, tidak menaati peraturan dan tidak mempunyai cita-cita untuk kemajuan bangsa menjadi contoh bergesernya nilai moral bangsa Indonesia di lingkungan pelajar.

JUJUR

Ada indikasi pergeseran sifat jujur pada diri para pelajar di negeri ini. Istilah yang sangat memprihatinkan ketika tidak sedikit pelajar di Indonesia yang beranggapan Jujur Ajur. Pendapat Jujur Ajur berarti jujur itu akan mencelakakan kita dimasa depan. Artinya pelajar yang masih menganggap pendapat tersebut benar, mereka tidak mempercayai kekuatan batin atau hati nurani yang pada dasarnya adalah petunjuk dari Tuhan Yang Maha Esa.

Pergeseran nilai kejujuran bisa kita lihat ketika para pelajar mengikuti ujian. Dari data Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyatakan bahwa dalam ujian nasional tahun 2015 tingkat SMA belum 100 persen pelajar peserta ujian mengedepankan nilai kejujuran. Mereka masih erat dengan prinsip Jujur Ajur, berpendapat nilai bagus lebih baik dari pada kejujuran. Sehingga mereka membenarkan semua cara yang mereka lakukan untuk mendapatkan nilai bagus walaupun dengan cara yang dilarang sekalipun, misalnya dengan cara mencontek pekerjaan teman.

DAPAT DIPERCAYA

Sebuah tanggung jawab timbul ketika seseorang mendapat kepercayaan dari orang lain, tetapi tidak semua orang bisa mempertanggungjawabkannya. Dikalangan pelajar masih banyak terjadi penyelewengan tanggung jawab yang seharusnya tidak dilakukan. Hal tersebut mendorong bergesernya nilai moral pada seseorang yaitu sifat dapat dipercaya. 

Dari analisis yang dilakukan oleh penulis, masih banyak pelajar yang menyalahgunakan jam pelajaran sekolah untuk kepentingan pribadi, bahkan kepentingan yang dapat merugikan bangsa. Membolos sekolah untuk bermain game, pacaran, dan tawuran merupakan contoh masih adanya pelajar yang belum dapat dipercaya.

BERKELANJUTAN

Prinsip kehidupan terasa tidak ada artinya ketika seseorang tidak mempuyai prinsip yang berkelanjutan. Prinsip ini yang kemudian kita katakan prinsip istiqomah. Sebuah kejujuran dan dapat dipercaya tidak akan ada artinya apabila tidak didasari prinsip berkelanjutan. Sehingga banyak orang yang menyatakan Seng Penting Istiqomah (yang pasti berkelanjutan).

KESIMPULAN

Perkembangan bangsa tidak bisa dilepaskan dengan kesuksesan pelajar dalam menghadapi tantangannya. Salah satu tantangan yang belum terselesaikan bagi pelajar saat ini adalah masalah moral. Banyak terjadi penyelewengan yang tidak sesuai dengan nilai moral bangsa pada kalangan pelajar. Kejujuran, dapat dipercaya dan berkelanjutan menjadi tantangan terbesar yang harus kita wujudkan bersama. Dengan optimis didasari nilai luhur semangat Pancasila, kita harus bisa mewujudkan Pelajar Yang Peduli Dengan Moral Bangsa.