Showing posts with label indonesiaku. Show all posts
Showing posts with label indonesiaku. Show all posts
Doktrin Pekalongan II : Ikrar Pelajar NU Tolak Gerakan Radikal

Doktrin Pekalongan II : Ikrar Pelajar NU Tolak Gerakan Radikal


Kartika News, Pekalongan – Sarasehan dan Pengukuhan Dewan Koordinasi Wilayah Corps Brigade Pembangunan IPNU dan Korp Pelajar Putri IPPNU (DKW CBP-KPP) Provinsi Jawa Tengah digelar di Gedung Aswaja Kota Pekalongan, Sabtu (15/04). Rangkaian acara tersebut diawali dengan Sarasehan DKW CBP-KPP Jawa Tengah yaitu dimulai dengan sharing pengalaman oleh Komandan DKW CBP-KPP Jawa Tengah domisioner (Arif Khoirul M dan Okta), kemudian dilanjutkan sosialisasi Peraturan Organisasi CBP-KPP hasil Rakernas 2017 oleh Dewan Koordinasi Nasional CBP-KPP (Dede Rusyadi dan Miftah) dan diakhiri sosialisasi program kerja DKW CBP-KPP Jawa Tengah Masa Bhakti 2016-2019. Acara yang menjadi forum sarasehan dan sosialisasi baik dari alumni, DKN dan DKW CBP-KPP ini dihadiri oleh perwakilan Dewan Koordinasi Cabang (DKC) CBP-KPP se Jawa Tengah.

Acara tersebut mengambil tema “Doktin Pekalongan II” yang mempunyai nilai historis sangat erat dengan berdirinya Corps Brigade Pembangunan di negeri ini. Tahun 1963, kita masih ingat Negara ini bersengketa dengan Malaysia ketika memperebutkan daerah Kalimantan Barat lebih tepatnya Serawak yang waktu itu dikenal dengan “Ganyang Malaysia”. Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama waktu itu dibawah komando Asnawi Lathief melaksakan seruan Presiden RI untuk mempertahankan negera ini. Terbentuklah “Relawan Pelajar” yang dikirimkan pada saat perang melawan Malaysia. Relawan Pelajar tersebut yang kemudian menjadi cikal bakal berdirinya Corps Brigade Pembangunan yang dideklarasikan di Gedung Bakorwil Kota Pekalongan pada Tahun 1964.

Selain sarasehan juga dilaksanakan Pengukuhan DKW CBP-KPP Jawa Tengah yang dilaksanakan di Gedung Bakorwil Kota Pekalongan, Minggu (16/04). Acara tersebut juga dihadiri Ferial Farkhan Ibnu Akhmad (Ketua PW IPNU Jawa Tengah) dan Sri Nur Ainingsih (Kettua PW IPPNU Jawa Tengah) yang mengukuhkan kepengurusan DKW CBP-KPP Jawa Tengah di gedung tempat Corps Brigade Pembangunan dideklarasikan oleh Asnawi Lathief pada tahun 1964 yang kemudian disebut dengan Doktin Pekalongan.

Pada acara tersebut, Dede Rusyadi selaku Komandan Nasional Corps Brigade Pembangunan IPNU memberikan sambutan resminya. “Perjuangan CBP-KPP harus sesuai dengan kebutuhan negara, karena CBP-KPP lahir sebagai lembaga untuk menjaga stabilitas nasional” ungkap Dede pada sambutannya dengan nada membara membangkitktan semangat CBP-KPP se Jawa Tengah. Komandan Nasional dibawah kepemimpinan Ketua Umum IPNU Asep Irfan Mujahid ini juga mengungkapkan kalau ada gerakan radikal yang mengancam stabilitas nasional, CBP-KPP harus tampil di depan untuk menangkisnya. “Dulu CBP-KPP lahir sebagai Pasukan Relawan Perang (1964) kemudian setelah masa perjuangan fisik dinegeri ini berakhir CBP-KPP tidak lagi menjadi relawan perang. Tetapi jika sudah ada yang lagi-lagi mengancam NKRI maka perjuangan kita kembalikan menjadi Pasukan Siap Perang” tambah Dede Rusyadi di depan CBP-KPP se Jawa Tengah. (nandcbp)

Indonesia Emas 2045; Amanat yang Harus Diperjuangkan

Indonesia Emas 2045; Amanat yang Harus Diperjuangkan

#MenujuGenerasiIndonesiaEmas2045
Saya sangat bangga menjadi warga negara Indonesia. Indonesia selalu memberikan inspirasi untuk terus berkarya. Indonesia selalu mengingatkan akan pentingnya semangat bekerja. Bhineka tunggal ika itulah semboyannya. Indonesia tidak akan melupakan pahlawannya. Indonesia adalah harapan kedamaian dunia.

Sudah lebih dari setengah abad Indonesia merdeka dari penjajahan. Kemerdekaan Indonesia memberikan peluang bagi negara ini untuk mengatur konsep kewarganegaraannya.

Sesuai dengan teori kontrak sosial setiap warga negara berhak mendapatkan hak dan kewajibannya dalam melaksanakan kehidupan berbangsa dan bernegara. Begitu juga dengan negara Indonesia, Indonesia mempunyai peraturan tentang kewarganegaraan salah satunya Indonesia tidak menerima dua status warga negara, maksudnya warga negara Indonesia hanya boleh menjadi warga negara Indonesia tidak ditambah menjadi warga negara lainnya.

Ini maksudnya loyalitas kepada negara Indonesia tidak bisa diduakan dengan loyalitas kepada negera lainnya. Indonesia merdeka sudah mendekati satu abad lamanya. Untuk menyambut satu abad Indonesia merdeka pemerintah mencanangkan gerakan Indonesia Emas 2045 sebagai hadiah 100 tahun Indonesia merdeka. Indonesia Emas merupakan harapan besar Indonesia mencapai idealismenya sebagai bangsa yang berpancasila.

Namun hal itu tidak bisa begitu saja terjadi tanpa perjuangan kita semua sebagai aset negara. Berbagai tantangan dan halangan sudah siap menghadang niat baik tersebut. Mulai dari permasalahan anak-anak, remaja, pemuda bahkan permasalahan orang-orang dewasa yang menghiasi bingkai kewarganegaraan di negeri ini.

Perkembangan Teknologi Informatika

Perkembangan teknologi informatika yang sangat pesat dewasa ini berdampak pada pola kehidupan bermasyarakat yang jika tidak disikapi dengan baik akan menimbulkan dampak negatif yang diterima oleh penggunanya. Anak-anak dengan giatnya memegang [1]gadget untuk menghibur diri setiap hari bahkan setiap waktu. Permainan android menghiasi dunia baru mereka yang berdampak pada kecanduan bermain game. Hal ini apabila tidak disikapi dengan baik akan berakibat pada kurangnya proses pembelajaran anak dalam berinteraksi dengan masyarakat sekitar. Pada kasus ini juga dapat menimbulkan bibit egoisme pada diri anak yang apabila tidak disikapi dengan baik akan membahayakan dikemudian hari.

Selain itu media sosial dengan kemasan menariknya menjadi bius baru bagi remaja dan pemuda Indonesia. Bahkan saat ini terkesan tiada hari tanpa media sosial. Hal ini dibukktikan dengan banyaknya pengguna media sosial seperti facebook, twitter, bbm dan sejenisnya. Tidak jarang teman-teman kita di [2]medsos begitu gampangnya mengirim konten yang berisi aktifitas sehari-hari mereka. Lapar….; ngantuk….; pushing….; tidur dulu ya….; merupakan beberapa contoh kiriman yang sering kita jumpai di medsos yang kesannya tidak ada kerjaan selain posting di medsos.

Pada kasus lain media sosial juga sangat berperan menimbulkan dampak negatif bagi bangsa ini. Media sosial sebagai ladang propaganda sebagian kelompok cukup menjadi penghalang keharmonisan kehidupan bermasyarakat. Berbagai informasi di media sosial dewasa ini banyak yang tidak sesuai dengan keadaan yang terjadi. Hal ini tentunya karena kurangnya rasa memiliki sebagai satu bangsa satu negara yang seharusnya mampu menjaga kebenaran informasi yang kita sampaikan.

Tidak selesai disitu permasalahan yang ditimbulkan oleh perkembangan teknologi informasi ternyata sangat banyak. Fenomena [3]selfie dimana-mana menjadi salah satu fenomena yang dapat kita saksikan bersama bahkan menjadi isu nasional. Banyak remaja dan anak muda tidak bisa lepas dengan budaya selfie karena pengaruh lingkungan sekitar.

Hampir segala kegiatan yang dilakukannya diabadikan lewat selfie. Walaupun disisi lain memandang bahwa selfie berguna untuk mendokumentasikan segala kegiatan yang kita lakukan. Tetapi yang terjadi dilapangan selfie lebih terlihat sebagai pemuas keinginan yang menjadi ajang memperlihatkan keunggulan diri sendiri kepada orang lain bahkan dibeberapa konidisi banyak yang melakukan ini tanpa mengenal tempat dan waktu. Misal melakukan selfie didepan seorang yang sedang bekerja tanpa izin pengambilan gambar yang terkesan pelaku tidak menghargai orang di sekitar.

Karakter remaja dan pemuda sebagai penjelajah ternyata juga sangat terlihat pada implementasi perkembangan teknologi informatika. Banyaknya konten-konten online yang dapat diakses oleh semua orang bahkan konten-konten yang tidak pantas/tidak layak dikonsumsi menjadi kesempatan sebagian kelompok untuk memanfaatkannya bahkan berujung pada kemerosotan moral bangsa. Konten yang bernuansa pornografi menjadi salah satu contohnya. Hal semacam ini sanagat membahayakan bagi kehidupan kader bangsa sebagai penerus perjuangan bangsa. Awalnya mereka belum tahu apa-apa, karena ada ajakan dari teman lama-kelamaan mulai berani melakukan penelusuran online dengan mecari kata-kata kuncinya, tidak sedikit diantara remaja Indonesia yang karena melihat konten-konten pornografi lewat gambar ataupun video mereka punya keinginan untuk melakukan/meniru hal tersebut. Alhasil banyak sekali remaja dan pemuda Indonesia yang hari ini sudah terjerumus

pada kegiatan pornoaksi hanya karena sebab awalnya menonton konten pornografi lewat gambar atau video. Sehingga dapat kita lihat hari ini banyak sekali pergaulan bebas yang dilakukan oleh remaja/anak muda terlebih di daerah perkotaan yang ditambah oleh pengaruh lingkungan masyarakat sekitar yang lebih membebaskan suatu hal yang baru walaupun tidak baik bagi masa depan bangsa.

Ekonomi Berbasis Materialis

Dewasa ini bisa kita rasakan perekonomian di negara kita belum sampai pada level ekonomi yang adil dan sejahtera. Hal ini dibuktikan banyaknya kaum menengah keatas dan disisi lain juga banyak kaum kurang mampu dalam satu lingkup daerah. Belum meratanya kepedulian terhadap orang-orang kurang mampu menjadi penyebab dua keadaan berbalik arah ini terjadi. Banyak pengusaha sukses dengan tanpa merasa bersalah tidak peduli terhadap perkembangan perekonomian di masyarakat sekitarnya. Bahkan pada situasi yang sangat memprihatinkan lagi beberapa oknum yang mempunyai title pengusaha tidak mempedulikan dampak negatif yang ditimbulkan dari usaha yang dilakukannya bagi masyarakat sekitar.

Pada Desember 2015, saya berkesempatan silaturrahmi ke Jawa Timur tepatnya di Kabupaten Jombang pada acara Muktamar NU. Satu hal yang membuat saya kaget dan tidak habis pikir di Jombang waktu itu ternyata di pinggir jalan raya ada sungai panjang yang airnya sudah berubah warna menjadi hitam pekat dengan bau menyengat. Ternyata setelah saya telusuri sepanjang sungai tersebut ada aliran pembuangan limbah dari beberapa pabrik di sekitar kota. Hal ini tentunya sangat menunjukkan bahwa kalangan pengusaha dalam hal ini pemilik pabrik tidak mempertimbangkan sampai pada dampak negatif apa yang nanti

ditimbulkan dari usahanya tersebut. [4] Materialisme menjadi salah satu pemeran utama ketidakpedulian segelintir orang terhadap keberlangsungan lingkungan sekitar. Keadaan ini kalau dibiarkan begitu saja dan tidak ada tindak lanjut dapat memunculkan permasalahan baru yang lebih mengerikan bagi keharmonisan kehidupan masyarakat di lingkungannya.

Beralih melihat perkembangan ekonomi yang melibatkan dunia maya. Baru-baru ini dilingkungan saya sedang trend mencari uang lewat online. Pada kasus ini saya mengambil sampel permasalahan pada praktik pencarian uang lewat media youtube dan media online sejenisnya yang didukung dengan fasilitas pengiklanan [5] Google AdSense. Disini bisa kita lihat begitu subur paham materialis sudah melekat pada otak sebagian warga negara Indonesia. Mulai dari pembajakan hak cipta konten, pemalsuan informasi yang disampaikan sampai memasukkan konten-konten yang tidak sepantasnya menjadi alat mengumpulkan uang. Walaupun cara yang dilakukan itu tidak menyimpang dari prinsip berwirausaha dalam hal ini sudah bisa dikatakan uang yang didapatkan itu halal tetapi belum tentu bisa dikategorikan sampai tingkatan halalan thayyiban.

Pada suatu kasus saya jumpai bebarapa kali saat menonton video melalui youtube dengan konten shalawat didalamnya, yang membuat aneh dan tidak sepantasnya terjadi pada beberapa konten iklan dari video tersebut mengandung unsur yang tidak sepantasnya membaur menjadi satu dengan konten suci sekelas shalawat. Bahkan tidak lama ini ketika saya mencoba menginstal aplikasi al-quran lewat hp android tiba-tiba setelah aplikasi terinstal dan berhasil saya buka, pada bagian bawah aplikasi ada iklan foto wanita telanjang yang muncul setiap aplikasi itu dibuka. Kondisi semacam ini tentunya sangat memprihatinkan kalau kita berbicara karakter bangsa. Karena jelas sudah jauh dari karakter Indonesia berpancasila. Apakah pantas konten yang sangat suci bagi penganut agama islam

(sekelas al-quran) di dalamnya disisipkan konten yang jelas tidak diperbolehkan oleh anjuran agama? Pertanyaan tersebut hanya bisa dijawab dengan hati nurani bukan dengan logika yang sudah tercampuri paham materialis produk luar negeri itu.

Hal tersebut tentunya tidak sesuai dengan prinsip yang diajarkan oleh agama islam yaitu bekerja sebagai langkah untuk beribadah. Dimana ketika kondisi masih berbicara seperti kasus yang ada diatas, bekerja belum bisa sampai pada titik sukarela untuk kemajuan agama, bangsa dan negara. Tetapi masih memunculkan egoisme sebagai makhluk yang membutuhkan uang sebanyak-banyaknya tanpa mempertimbangkan seberapa dampak negatif yang kita munculkan dari apa yang kita lakukan.

Konsumtif yang Masih Tinggi

Indonesia menjadi salah satu negara dengan tingkat konsumtif yang sangat tinggi. Perilaku konsumtif yang sangat tinggi ini juga berpengaruh terhadap pola hidup sehari-hari

bahkan berpengaruh terhadap mental wirausaha seseorang dan lingkungannya. Dewasa ini Indonesia lewat lembaga-lembaga pendidikan formalnya mengadakan sekolah menengah kejuruan (SMK) yang mempunyai harapan output dari sekolah tersebut bermental wirausaha yang lebih dari lulusan sekolah-sekolah umum lainnya. Tetapi sampai hari ini target tersebut

belum sepenuhnya bisa terlaksana dengan merata. Banyak lulusan SMK yang setelah lulus kebingungan mencari lapangan pekerjaan. Hal ini dipersulit dengan persaingan global yang sangat ketat dimana jumlah lapangan pekerjaan yang ada saat ini tidak lebih banyak dari jumlah orang-orang yang membutuhkan. Tentunya pola hidup ini dapat memunculkan pemandangan banyaknya pengangguran di mana-mana. Kenapa pola pikir kita tidak diubah dari mencari lapangan pekerjaan menjadi menciptakan lapangan pekerjaan?

Kehidupan Warga Negara Masih Sebatas Formalitas Belaka

Tampaknya, Indonesia merdeka lebih dari setengah abad ini belum bisa menghayati teori kontrak sosial yang selalu mengaitkan warga negara dengan hak dan kewajiban. Masih banyak masyarakat yang berpendapat formalitas tidak ada artinya bahkan memanfaatkan formalitas sebagai alat untuk menguntungkan pribadi tanpa memperhatikan dampak negatif

yang nanti akan muncul dilingkungan sekitarnya masih biasa.

Mulai dari penanaman mind set kepada anak-anak kelas enam SD dengan kata “nilai ujianmu harus tinggi ya nak!”, bukan dengan redaksi “besuk kalau kamu lulus ilmumu harus bermanfaat ya nak!”. Pola pikir sederhana tetapi mematikan ini masih dipraktikkan oleh banyak orang tua di Indonesia. Kasus ini memberikan kemungkinan munculnya banyak permasalahan dikemudian hari bagi korban penanaman disorientasi yang dilakukan oleh sebagian orang tua ini. Kemungkinan munculnya ide-ide kecurangan yang akan dilakukan oleh anak menjadi kemungkinan terburuk yang menjadi gerbang awal kemerosotan moral bangsa dikemudian hari. Hal lain bisa kita lihat pada beberapa kasus ketika anak SD mendapat pekerjaan rumah (PR) dari gurunya serantak orang tua dengan tidak mempertimbangkan apa yang nanti akan terjadi mengucapkan “Ayo PR nya dikerjakan! Kalau tidak dikerjakan nanti dimarahi bu guru ” kenapa tidak dengan redaksi “Ayo PR nya dikerjakan! Itu adalah kewajiban yang harus dilaksanakan”. Sederhana tetapi sangat berpengaruh bagi kehidupan anak dikemudian hari. Karena daya rekam anak usia dini itu sangatlah kuat dan itu yang akan dijadikan dasar pijakan saat dewasa nanti. Hal semacam itu juga banyak kita jumpai menjelang ujian nasional ditingkat SMP maupun SMA. Dimana mind set sebagian orang masih menganggap bahwa nilai bagus lebih penting daripada manfaat ilmu tersebut. Hal itu mengakibatkan berbagai dorongan untuk memenuhi hasrat nilai bagus dengan segala cara. Pada level tingkat SMP dan SMA sering kita jumpai dengan praktik kecurangan mulai dengan membawa contekan kedalam ruang ujian, kasus bocornya soal ujian sehingga diperjual belikan oleh beberapa oknum, bahkan yang lebih mengerikan ketika oknum guru masuk memberikan mind set bahwa mencontek dalam satu sekolah untuk ujian nasional diperbolehkan dengan dasar loyalitas satu sekolah sebagai satu tim. Kasus tersebut tentunya akan menghalangi cita-cita Indonesia Emas 2045 ketika tidak ada upaya tindak lanjut yang berorientasi perbaikan akhlak anak bangsa.

Berbeda dengan permaslahan yang dialami oleh siswa SD, SMP dan SMA, orang-orang dewasa mulai mengembangkan mind set yang mengandung nilai disorientasi sebagai warga negara yang pernah diterimanya saat menginjak usia-usia sebelumnya. Misalnya pada kasus pembuatan surat izin mengendarai (SIM) banyak sekali sebagian dari warga negara kita yang karena kepentingan pribadinya dengan terpaksa membuat sim, bukan karena keterpanggilan sebagai warga negara untuk memenuhi kewajibannya tetapi masih sebatas melaksanakan atas dasar keterpaksaan.

Mengejar ijazah/surat keterangan lulus hanya untuk diakui orang lain juga menjadi contoh praktik kesalahan mind set dikalangan warga Indonesia. Mereka dengan bangga mendapat ijazah tanpa berfikir dan melakukan upaya bahwa ia mempunyai beban mental untuk terus belajar karena gelar yang ia miliki. Mind set semacam ini bisa dengan mudah kita jumpai dikalangan mahasiswa ketika akan membuat skripsi, banyak sekelompok mahasiswa dengan pola pikir demikian sangat mudah mengatakan “siapa yang mau mengerjakan skripsi saya? Nanti ada timbal baliknya (saya gaji)”. Kebetulan saya adalah lulusan SMK jurusan teknik informatika, suatu hari ketika saya bertemu dengan salah satu lulusan suatu universitas terkenal di Indonesia, saya ditawari mengerjakan skripsi dari beberapa mahasiswa dengan timbal balik gaji yang akan saya terima. Dengan entengnya ia menawarkan hal tersebut kepada saya tanpa merasa bersalah bahwa ia sedang memeras otak anak bangsa yang menjadi harapan Indonesia Emas 2045 dengan nilai-nilai materialis produk luar negeri tersebut.

Bahkan yang paling mengerikan ketika Pancasila sebagai dasar negara hanya diakui sebatas formalitas belaka. Hal ini bisa kita lihat berbagai kelompok yang secara legal mempunyai status sebagai warga negara Indonesia tetapi mereka tidak mengakui Pancasila sebagai dasar negara yang sesungguhnya. Upaya-upaya penggantian Pacasila sebagai dasar negara mulai terlihat sinyalnya dari kelompok-kelompok tersebut yang tidak setuju Pancasila sebagai dasar negera kita. Isu [6]Khilafah Islamiyah menjadi isu bersama yang mereka usung untuk menggeser eksistansi dan substansi pancasila sebagai dasar negera. Kasus ini tentunya sangat membahayakan keharmonisan kehidupan bermasyarakat di negeri ini. Karena bersama dengan itu sinyal-sinyal diskriminasi terhadap kaum minoritas mulai terlihat pada permasalahan ini.

Tidak berhenti pada isu penggantian dasar negara, kemerosotan moral yang terjadi dikalangan remaja dan pemuda Indonesia juga dapat diartikan bahwa mereka hanya mengakui Pancasila sebagai formalitas belaka tidak sebagai nilai yang terkandung dalam

setiap langkahnya didalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Tawuran pelajar, bolos sekolah, pergulan bebas, minuman keras bahkan peredaran narkoba di kalangan remaja dan pemuda menjadi penghalang besar proses menuju Indonesia Emas 2045. Permasalahan tersebut jika tidak ada perhatian dari warga negara sebagai pelaku kehidupan bermasyarakat dan pemerintah sebagai pemegang kebijakan dengan wujud upaya untuk meminimalisir pelanggaran-pelanggaran yang terjadi akan berakibat fatal bagi kehidupan bangsa kedepan.

Karena fenomena ini sama halnya dengan fenomena gunung es, dimana ketika terjadi pembiaran maka setiap hari akan bertambah pelakunya.

Solusi untuk Indonesia Tercinta

Tantangan-tantangan yang kita hadapi sebagai satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa menjadi tanggung jawab kita bersama bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja sebagai pemangku kebijakan ataupun tanggung jawab rakyat saja sebagai pelaku kehidupan bermasyarakat. Kesamaan visi misi antara pemerintah dan rakyat menjadi kekuatan besar mewujudkan idealisme Indonesia sebagai bangsa yang berpancasila sebagai hadiah satu abad Indonesia merdeka yang kita sebut dengan istilah Indonesia Emas 2045.

Tanggung jawab bersama ini merupakan tantangan bagi semua warga negara Indonesia untuk mengimplementasikan solusi dari permasalahan yang terjadi. Konsep solusi yang dimaksud sebetulnya sudah tidak asing bagi warga Nahdlatul Ulama. Namun yang masih asing ialah penerapan prinsip tersebut secara murni dengan niat beribadah kepada Allah SWT. Solusi tersebut ialah implementasi Mabadi’u Khaira Ummah sebagai gerakan pembentukan watak, sikap dan perilaku warga negara Indonesia untuk memenuhi kewajiban dan mendapatkan haknya sebagai warga negara seutuhnya.

Jujur

Kejujuran menjadi benteng terpenting kehidupan bermasyarakat. Ketika sejak kecil anak-anak kita diajarkan praktik-praktik kejujuran dengan dimulai dari orang tuanya memberi contoh maka ketika mereka besar dalam rangka menyiapkan diri menjadi pemimpin bangsa mereka akan ingat betul apa yang dulu diajarkan oleh orang tuanya waktu ia masih kecil.

Kejujuran tidak bisa berkembang dengan baik hanya dengan peran tunggal keluarga, peran lingkungan masyarakat sekitar sangat berpengaruh terhadap pola hidup anak-anak menuju dewasa terkait dengan kejujuran. Maka tentunya konsep kejujuran ini perlu menjadi satu misi bersama yang harus dimiliki setiap warga negara Indonesia sebagai bagian dari masyarakat.

Dapat Dipercaya dan Tepat Janji

Poin ini tentunya sangat bermanfaat ketika bisa berjalan dengan maksimal dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ketika pemerintah sebagai pemegang amanat dari rakyat untuk melaksanakan aspirasinya bisa melaksanakan dengan baik sesuai aturan yang ada. Dan ketika rakyat juga melaksanakan kewajibannya dan tidak lupa akan haknya sebagai warga negara yang baik. Maka begitu harmonisnya kehidupan bermasyarakat yang ada di negera kita ini. Hal ini merupakan implementasi dapat dipercaya dan tepat janji sebagai langkah untuk melaksanakan kewajiban sebagai warga negara ini.

Adil

Keadilan harus dilaksanakan oleh semua warga negara Indonesia untuk mewujudkan keharmonisan kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam hal ini adalah adil terhadap diri sendiri, orang lain dan lingkungan sekitar. Artinya setiap warga negara Indonesia tidak boleh bersikap dholim terhadap diri sendiri, orang lain dan lingkungan sekitar. Menempatkan posisi lingkungan sekitar misalnya tumbuh-tumbuhan sebagai makhluk Allah SWT menjadi salah satu contoh sederhana sikap adil. Membuang sampah pada tempatnya walaupun hanya sedikit sampah juga menjadi salah satu upaya untuk membentuk karakter keadilan yaitu menempatkan sesuatu sesuai tempat yang seharusnya dia tempati.

Gotong Royong

Konsep ini mencanangkan konsep sukarela dimana sesama manusia kita harus saling menolong. Saling menolong yang dimaksud adalah saling tolong-menolong dalam hal kebaikan bukan dalam hal kejelekan.

Konsisten

Konsisten menjadi prinsip penjaga prinsip lain yang sudah terlaksana sebelumnya. Solusi-solusi diatas tanpa dilaksanakan dengan konsisten tidak akan berjalan dengan maksimal.

Menyambut Indonesia Emas 2045

Siapa yang tidak ingin negaranya menjadi negara maju?

Siapa yang tidak ingin negaranya menjadi negara adil?

Siapa yang tidak ingin negaranya menjadi negara makmur?

Siapa yang tidak ingin negaranya menjadi negara sejahtera?

Indonesia Emas 2045 merupakan cita-cita bersama yang akan menyatukan bangsa Indonesia dari berbagai jenis kepentingan pribadi maupun golongan. Indonesia Emas 2045 merupakan agenda besar masyarakat Indonesia untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju yang warga negaranya dapat hidup makmur berdampingan satu sama lainnya walaupun mempunyai latarbelakang yang berbeda. Latarbelakang suku, golongan, kelompok dan agama sudah tidak menjadi penghalang keharmonisan kehidupan berbangsa dan bernegara. Namun pemandangan yang menjadi harapan kita bersama ini tidak akan pernah terjadi selama kita masih membiarkan bangsa ini ditimpa masalah-masalah yang dibuat oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab itu. Untuk itu sebagai warga negara yang baik mari kita laksanakan upaya-upaya untuk melaksanakan amanat bersama yang menjadi cita-cita seluruh elemen bangsa Indonesia mulai dari nenek moyang kita, pahlawan perjuangan Indonesia, founding father dan seluruh warga negara Indonesia yang mempunyai orientasi menjadikan warga Indonesia mempunyai idealisme sebagai insan berpancasila. SATU NUSA, SATU BANGSA , SATU BAHASA. (nandcbp)

— — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — –[1] Gadget: sebutan untuk perangkat/media. Contohnya hp android.

[2] Medsos: media sosial yang biasa sering digunakan masyarakat. Contoh nya facebook, twitter, bbm dan lain sebagainya.

[3] Selfie: foto yang diambil oleh diri sendiri

[4] Materialisme: sebuah paham yang berorientasi pada barang atau uang.

[5] Google AdSense: sebuah layanan penayangan iklan secara online yang merupakan produk dari google.

[6] Khilafah Islamiyah: sebuah sistem pemerintahan yang berlandaskan. hukum syariat islam sepenuhnya dan secara murni

——————————————————————————————————–

Daftar Pustaka

Sumber Buku

Ahmad Nurudin, M Dalhar. 2016. Ke-NU- an Ahlussunnah Waljamaah Kelas XII MA/SMA/SMK. Semarang. LP Ma’arif NU Jawa Tengah

Sumber Internet

Tayangan Youtube Indonesia Lawyers Club tvOne Setelah “411”, diakses pada 20 Desember 2016 pukul 11.24 WIB

Tayangan Youtube Nusantara TV Channel Pidato Soekarno Ganyang Malaysia, diakses pada 22 Desember 2016 pukul 14.05 WIB

Artikel Membangun Karakter Insan Iptek Menuju Indonesia Emas 2045, diakses dari http://www.dikti.com pada 27 Desember 2016 pukul 0:30 WIB

Artikel Menuju Indonesia Emas 2045, diakses dari http://www.kompasiana.com pada 27 Desember 2016 pukul 0:46 WIB
Proses dan Fakta Gerhana Matahari 2016

Proses dan Fakta Gerhana Matahari 2016

  KARTIKA NEWS - Gerhana Matahari tahun ini diperkirakan terjadi pada Rabu (9/3/2013) adalah fenomena yang mengundang banyak sekali rasa penasaran, sehingga banyak para wisatawan yang rela datang ke Indonesia demi melihat fenomena langka tersebut. Gerhana Matahari ini dapat dilihat dari 12 provinsi di Indonesia, yaitu Sumatera Barat, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara.

Proses Gerhana Matahari

1. Gerhana matahari terjadi jika bulan berada di antara matahari dan bumi dalam satu garis lurus.
2. Gerhana matahari terjadi ketika bulan berada pada fase bulan baru saat bulan memang sedang berada di antara matahari dan bumi sehingga bayang-bayang bulan jatuh ke permukaan bumi.
3. Tidak semua area mengalami gerhana. Hanya area di bumi yang dilewati bayang-bayang bulan yang akan mengalami gerhana.
4. Di siang hari, pada saat terjadinya gerhana matahari, bulan sedikit demi sedikit menutupi matahari dan pandangan kita. Lama kelamaan, matahari tertutup seluruhnya dan kita menyebutnya dengan gerhana total.
5. Bayang-bayang bulan ada dua bagian, yaitu umbra dan penumbra.
6. Penumbra adalah bayangan kabur yang terjadi pada saat gerhana atau terjadinya bayangan pada benda gelap (tidak tembus pandang) bulan
7. Umbra adalah bayangan inti yang berada di bagian tengah sangat gelap pada saat terjadi gerhana bulan.

Fakta Gerhana Matahari Total 


1. Hanya Terjadi di Indonesia
Gerhana matahari yang akan terjadi pada 9 Maret 2016, bertepatan dengan ritual Nyepi umat Hindu di Bali, yang jatuh pada bulan baru.
Istimewa karena hanya Indonesia yang dilalui gerhana matahari tersebut. Wilayah lainnya adalah di Samudra Pasifik

2. Yang Pertama di RI pada Abad ke-21
Peristiwa gerhana matahari total bukan pertama kali terjadi di Indonesia. Fenomena itu pernah ada pada tahun 1983, 1988, dan 1995. Namun gerhana matahari total 2016 adalah yang pertama terjadi pada Abad ke-21 di Indonesia.

3. 300 Tahun Sekali
Gerhana matahari total adalah peristiwa langka. Tak diketahui periode pasti fenomena tersebut akan terjadi dan berulang di satu daerah. Berdasarkan perhitungan kasar, gerhana matahari total hanya akan terjadi sekitar 300 tahun sekali di satu daerah. 

4. Menguji Teori Einstein
Gerhana matahari total yang akan terjadi di Indonesia pada 9 Maret 2016 juga menjadi perhatian ilmuwan dunia. Fenomena gerhana matahari total adalah kesempatan bagi para peneliti untuk melakukan sejumlah riset: terkait fisika matahari maupun fisika umum. Pun kajian dampak dan keantariksaan. Juga sering dijadikan pembuktian teori relativitas Einstein. Bahwa suatu benda bisa membelokkan cahaya.

5. Bukan Fenomena Berbahaya
Kepala Lapan Thomas Djamaluddin menegaskan, gerhana matahari total adalah fenomena yang luar biasa. Bukan peristiwa penuh marabahaya. Yang membahayakan itu, kalau kita tidak berhati-hati melihatnya.


dikutip dari : http://nasional.sindonews.com/read/1091391/15/proses-dan-fenomena-seputar-gerhana-matahari-1457434987
Mengenal PETA (Pembela Tanah Air)

Mengenal PETA (Pembela Tanah Air)


Tentara Sukarela Pembela Tanah Air atau PETA (郷土防衛義勇軍 dibaca : kyōdo bōei giyūgun?) adalah kesatuan militer yang dibentuk Jepang di Indonesia dalam masa pendudukan Jepang. Tentara Pembela Tanah Air dibentuk pada tanggal 3 Oktober 1943 berdasarkan maklumat Osamu Seirei No 44 yang diumumkan oleh Panglima Tentara Ke-16, Letnan Jendral Kumakichi Harada sebagai Tentara Sukarela. Pelatihan pasukan Peta dipusatkan di kompleks militer Bogor yang diberi nama Jawa Bo-ei Giyûgun Kanbu Resentai.

Tentara PETA telah berperan besar dalam Perang Kemerdekaan Indonesia. Beberapa tokoh nasional yang dulunya tergabung dalam PETA antara lain mantan presiden Soeharto dan Jendral Besar Soedirman. Veteran-veteran tentara PETA telah menentukan perkembangan dan evolusi militer Indonesia, antara lain setelah menjadi bagian penting dari pembentukan Badan Keamanan Rakyat (BKR), Tentara Keamanan Rakyat (TKR), Tentara Keselamatan Rakyat, Tentara Republik Indonesia (TRI) hingga akhirnya TNI. Karena hal ini, PETA banyak dianggap sebagai salah satu cikal bakal dari Tentara Nasional Indonesia.
 
Pembentukan PETA berawal dari surat Raden Gatot Mangkoepradja kepada Gunseikan (kepala pemerintahan militer Jepang) pada bulan September 1943 yang antara lain berisi permohonan agar bangsa Indonesia diperkenankan membantu pemerintahan Jepang di medan perang. Pada pembentukannya, banyak anggota Seinen Dojo (Barisan Pemuda) yang kemudian menjadi anggota senior dalam barisan PETA. Ada pendapat bahwa hal ini merupakan strategi Jepang untuk membangkitkan semangat patriotisme dengan memberi kesan bahwa usul pembentukan PETA berasal dari kalangan pemimpin Indonesia sendiri. Pendapat ini ada benarnya, karena, sebagaimana berita yang dimuat pada koran "Asia Raya" pada tanggal 13 September 1943, yakni adanya usulan sepuluh ulama: K.H. Mas Mansyur, KH. Adnan, Dr. Abdul Karim Amrullah (HAMKA), Guru H. Mansur, Guru H. Cholid. K.H. Abdul Madjid, Guru H. Jacob, K.H. Djunaedi, U. Mochtar dan H. Mohammad Sadri, yang menuntut agar segera dibentuk tentara sukarela bukan wajib militer yang akan mempertahankan Pulau Jawa [1]. Hal ini menunjukkan adanya peran golongan agama dalam rangka pembentukan milisi ini. Tujuan pengusulan oleh golongan agama ini dianggap untuk menanamkan paham kebangsaan dan cinta tanah air yang berdasarkan ajaran agama. Hal ini kemudian juga diperlihatkan dalam panji atau bendera tentara PETA yang berupa matahari terbit (lambang kekaisaran Jepang) dan lambang bulan sabit dan bintang (simbol kepercayaan Islam).
 
Pada tanggal 14 Februari 1945, pasukan PETA di Blitar di bawah pimpinan Supriadi melakukan sebuah pemberontakan. Pemberontakan ini berhasil dipadamkan dengan memanfaatkan pasukan pribumi yang tak terlibat pemberontakan, baik dari satuan PETA sendiri maupun Heiho. Supriadi, pimpinan pasukan pemberontak tersebut, menurut sejarah Indonesia dinyatakan hilang dalam peristiwa ini. Akan tetapi, pimpinan lapangan dari pemberontakan ini, yang selama ini dilupakan sejarah, Muradi, tetap bersama dengan pasukannya hingga saat terakhir. Mereka semua pada akhirnya, setelah disiksa selama penahanan oleh Kempeitai (PM), diadili dan dihukum mati dengan hukuman penggal sesuai dengan hukum militer Tentara Kekaisaran Jepang di Eevereld (sekarang pantai Ancol) pada tanggal 16 Mei 1945. 

Pada tanggal 18 Agustus1945, sehari setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, berdasarkan perjanjian kapitulasi Jepang dengan blok Sekutu, Tentara Kekaisaran Jepang memerintahkan para daidan batalion PETA untuk menyerah dan menyerahkan senjata mereka, dimana sebagian besar dari mereka mematuhinya. Presiden Republik Indonesia yang baru saja dilantik, Sukarno, mendukung pembubaran ini ketimbang mengubah PETA menjadi tentara nasional, karena tuduhan blok Sekutu bahwa Indonesia yang baru lahir adalah kolaborator Kekaisaran Jepang bila ia memperbolehkan milisi yang diciptakan Jepang ini untuk dilanjutkan. Sehari kemudian, tanggal 19 Agustus1945, panglima terakhir Tentara Ke-16 di Jawa, Letnan Jendral Nagano Yuichiro, mengucapkan pidato perpisahan pada para anggota kesatuan PETA.
 
source : https://id.wikipedia.org/wiki/Pembela_Tanah_Air
SEJARAH CORPS BRIDAGE PEMBANGUNAN

SEJARAH CORPS BRIDAGE PEMBANGUNAN





KARTIKA NEWS - Corps Brigade Pembangunan (CBP) adalah lembaga semi otonom dibawah naungan Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama atau sering disebut IPNU. CBP lahir dilatar belakangi adanya persengketaan antara Indonesia dengan Malaysia atau istilah populernya dikenal dengan “Ganyang Malaysia”, persengketaan itu merebutkan daerah Kalimantan Utara (Serawak).

Kondisi riil yang terjadi pada saat itu untuk lebih jelas konteknya yaitu politik luar negeri, terjadi pertentangan antara gagasan Presiden Soekarno yang anti Imperialisme dengan pihak barat yang berupaya menancapkan kukunya diwilayah Malaysia. Kemudian Presiden Soekarno mengintruksikan kepada elemen bangsa untuk segera membentuk Sukarelawan Perang dan siap menggayang Malaysia.

Intruksi Presiden tersebut secara lansung membuat seluruh elemen bangsa bersiap sedia untuk melawan Imperalisme yang akan kembali menancapkan kukunya diwilayah Asia Tenggara, Asnawi Latif pada waktu itu selaku Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama yang merupakan bagian dari elemen bangsa merasa terpanggil untuk berjuang bersama melawan iperalisme dari bangsa barat, yang terbentuk dari kalangan pelajar Nahdhiyyin yang kemudian dinamakan Sukarelawan Pelajar pada tahun 1963.

Deklarasi dibentuknya sukarelawan Pelajar diadakan di Yogyakarta yang pada saat itu merupakan lokasi dari kantor pusat PP IPNU, dan dibarengi dengan parade militer Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang merupakan wujud dari kesiapan RI untuk Menggayang Malaysia.

Sejak saat itulah kemudian Sukarelawan Pelajar yang dibentuk oleh Asnawi Latif tersebut berjuang demi memperjuangkan Negara dan Bangsa untuk keutuhan NKRI. Sukarelawan ini yang merupakan Embrio atau cikal bakal bagi berdirinya Corps Brigade Pembangunan (CBP) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama. Yang kemudian ditetapkan pada Konferensi Besar IPNU di Pekalongan pada tanggal 25 – 31 Oktober 1964 dengan nama Corps Brigade Pembangunan (CBP). Yang kemudian dikenal dengan “doktrin Pekalongan”.

Pada moment tersebut Asnawi Latief selaku ketua umum PP IPNU menunjuk Rekan Harun Rosyidi untuk menjadi Komandan Teknis CBP. Pasca ditunjuk sebagai komandan teknis CBP, rekan Harun Rosyidi mengumpulkan kader-kader inti IPNU yang berpotensi untuk selanjutnya dididik dan dilatih kemiliteran serta keamanan guna mengantisipasi gerakan yang membahayakan keutuhan negara kesatuan republik Indonesia (NKRI) baik dari dalam maupun luar. Kondisi ini ditempuh karena stabilitas politik dan kemanan yang tidak menentu pada saat itu.


  Mulianya Wanita di Mata Islam

Mulianya Wanita di Mata Islam


sumber;http://tigarai.com

 Islam merupakan agama Rahmatan Lil’alamin yakni agama yang menyebarkan kasih sayang dan rahmat untuk semesta alam. Islam yang kehadirannya di tengah kehidupan masyarakat mampu mewujudkan kedamaian dan kasih sayang bagi manusia maupun alam dengan ajaran dan tuntunan hidup-Nya yang sangat universal dalam mengimbangi dinamisnya perkembangan zaman.

Rahmatan lil'alamin adalah istilah qurani dan istilah itu sudah terdapat dalam Alquran, yaitu sebagaimana firman Allah dalam Surat Al- Anbiya' ayat 107:

“Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.”

Ayat tersebut menegaskan bahwa kalau Islam dilakukan secara benar, dengan sendirinya akan mendatangkan rahmat untuk orang Islam maupun untuk seluruh alam.

Sebagai walktrough untuk menjalankan kehidupan secara benar dalam kehidupan, Islam memberikan aturan-aturan yang jelas dan sesuai dengan bobotnya masing-masing. Keseimbangan proporsi amanah yang diberikan Allah terhadap manusia tersebut menunjukan wujud perhatian Islam terhadap menjaga keselarasan dan kebahagiaan hidup manusia.

Islam memandang lelaki dan wanita sama dalam penciptaan dan kemuliaannya. Namun berbeda dalam hal fungsi dan penempatannya. Islam memberikan porsi khusus kepada wanita yang tidak diberikan kepada lelaki, begitu pula sebaliknya. Ironisnya, dewasa ini justru porsi dan perhatian khusus yang diberikan Allah SWT kepada wanita sering disalahtafsirkan sebagai bentuk larangan atau kekangan.

Secara kuantitas hak yang diperoleh, Islam memberikan jatah kepada lelaki dengan perbandingan jumlah yang lebih besar dari wanita dengan perbandingan 2 : 1. Pada saat pembagian warisan, 3 orang anak yang terdiri dari 2 wanita dan 1 lelaki akan memperoleh pembagian dengan persentase 25 : 25 : 50. Ketika melangsungkan sholat berjamaah, Islam memberikan posisi sholat kepada kaum lelaki di depan kaum wanita. Namun semua hal tersebut didasari karena besarnya rasa sayang Islam terhadap wanita.

Seorang lelaki diberi amanah yang cukup berat oleh Islam, yakni memberi nafkah kepada istri. Plus apa-apa yang terjadi terhadap istrinya kelak harus bisa dipertanggung jawabkan lelaki di hadapan Allah SWT. Termasuk di dalamnya adalah masalah kesehatan istri jika istrinya sakit, masalah akhlak dari istri jika istrinya menyimpang dari ajaran, semua adalah tanggung jawab lelaki. Yang lebih ekstrem lagi adalah jika seorang istri melakukan maksiat atau dosa, ternyata di akhirat sang suami juga bakal menanggung dosa tersebut karena dianggap lalai. Padahal kan suami itu mungkin tidak tau istrinya ngapain aja.

Memberi nafkah kepada istri hanya simbol kata-kata secara ringkasnya saja. Kalau ditelaah lebih dalam, memberi nafkah itu luas maknanya. Memberikan jaminan perlindungan kepada istri, bahkan mungkin sampai mengorbankan fisiknya, itu adalah tanggung jawab suami. Kalau atap rumah bocor yang manjat buat benerin genteng suami kan.. Tiap hari berangkat pagi pulang larut malam capek-capek, cuma buat ngasih uang kepada istri. Itu semua dilakukan karena amanah Allah SWT kepada lelaki.

Begitu memanjakannya Islam terhadap wanita, bahkan sampai tidak ada kewajiban bagi wanita untuk bekerja mencari uang. Yang diwajibkan adalah hanya mematuhi suami dan menghormatinya. Bersih-bersih rumah, memasak untuk suami, menghibur hati suami yang lelah, tidak membantah suami, memasang wajah ceria di hadapan suami, berhias untuk suami, mudah bukan tidak ada yang pake otot? Walaupun sekarang banyak wanita yang ngeluh masalah kerjaan kantor dan kerepotan kalau sambil ngurus rumah. Kadang malah sampai menganggap bebannya lebih berat dari suaminya. Loh salah siapa toh Islam tidak mewajibkan wanita untuk itu walaupun boleh-boleh saja dan justru bagus asal tidak mengganggu tanggung jawab masing-masing. Itulah yang menjadi sebab tadi bahwa lelaki memiliki kuantitas hak yang lebih banyak 2 kali lipat dari wanita, mengingat amanah dan tanggung jawab lelaki yang cukup besar. Posisi lelaki di depan wanita ketika sholat berjamaah pun menjadi simbol bahwa lelaki harus melindungi kaum wanita, mereka merelakan raganya terlebih dahulu untuk melindungi wanita.

Allah SWT, berfirman : “Laki-laki adalah pemimpin wanita karena Allah telah melebihkan sebagian mereka atas sebagian yang lain dan karena mereka telah menafkahkan sebagian harta mereka. Oleh karena itu, wanita yang sholihah adalah yang menaati Allah dan memelihara diri ketika suaminya tidak ada karena Allah telah memelihara mereka.” (QS An Nisa’ 4:3).

Abu Hurairoh r.a. juga pernah menuturkan bahwa Nabi saw pernah ditanya,
“ Wanita manakah yang paling baik?” Beliau menjawab : “Yaitu wanita yang menyenangkan suaminya jika suaminya memandangnya, yang menaati suaminya jika suaminya memerintahnya, dan yang tidak bermaksiat kepada suaminya menyangkut dirinya dan harta suaminya.” ( HR Al Hakim).
Melihat perbedaan tanggung jawab tersebut, jika keduanya antara wanita dan lelaki telah menjalankan tanggung jawabnya masing-masing dengan baik dan benar, kemudian terjadi perselisihan antara keduanya, mana yang dianjurkan untuk mengalah di dalam Islam?

Bukan bermaksud untuk merendahkan wanita, sekali lagi justru Islam sangat memuliakan wanita dengan amanah yang tidak seberat lelaki. Dalam sebuah hadits riwayat Al-Baihaqi disebutkan bahwa:

“Ingatlah, aku telah memberitahu kalian tentang istri-istri kalian yang akan menjadi penduduk surga, yaitu yang penyayang, banyak anak (subur), dan banyak memberikan manfaat kepada suaminya; yang jika ia menyakiti suaminya atau disakiti, ia segera datang hingga berada di pelukan suaminya, kemudian berkata, “Demi Allah, aku tidak bisa memejamkan mata hingga engkau meridhaiku)”. (HR al-Baihaqi)

Ternyata jawabannya yang harus mengalah adalah kaum wanita. Logikanya bener juga sih ya, kaum lelaki udah banting tulang ngurus keluarga dan segala macem, kok sampai hati toh sang istri tidak mau mengalah. Dengan catatan bahwa pihak suami dan istri sama-sama telah melakukan amanah Allah SWT dengan benar, tidak main di belakang, dan lain-lain.

================
Bukti lain mengenai kemuliaan wanita di mata Islam adalah mengenai aturan untuk berhijab dan larangan pacaran di dalam islam. Kedua hal ini merupakan kontradiksi yang bagi beberapa wanita mungkin justru menjadi kekangan dan larangan untuk bisa menikmati hidup. Namun pahamilah bahwa justru ini adalah bentuk kasih sayang Allah SWT terhadap kaum wanita.

Dengan berhijab secara sempurna oleh seorang wanita maka aurat akan tertutup. Allah memerintahkan kaum wanita untuk menutup aurat dikarenakan nilai wanita itu sendiri yang begitu istimewa di mata islam. Sebuah perhiasan emas tentunya akan dibungkus dalam sebuah tempat perhiasan yang indah agar kemurnian emas itu tetap terjaga. Berbeda dengan bebatuan tak bernilai yang berserakan di jalanan berteburan debu.

Salah satu fungsi hijab secara konkret adalah mencegah timbulnya kriminalitas karena aurat yang diumbar dapat memicu munculnya nafsu syahwat. Banyak kaum wanita yang malas untuk berhijab karena dianggap tidak bisa modis. Sebagai konsekuensinya muncul banyak kasus pelecehan seksual di kota-kota besar yang menganggap hijab itu tidak modis. Beberapa kaum wanita yang dimintai pendapat mengenai hal tersebut pun menyalahkan kaum lelaki yang tidak bisa menahan nafsu dan pikiran kotornya. Sekarang pertanyaannya adalah sudah berhijab dengan baik dan benar apa belum mbak? Dilihat dari sisi “faktor-X” nya, Allah selalu bersama hamba-Nya yang taat menjalankan perintah-Nya. Sehingga hampir tidak mungkin ada yang berani bermacam-macam dengan Anda kaum wanita kalau sudah menaati perintah untuk berhijab dengan baik dan benar karena Allah SWT akan selalu bersama melindungi Anda. Tidak mungkin lah Allah membiarkan hamba-Nya yang taat untuk disakiti.
Allah Swt dalam Al Quran berfirman:

ياايهاالنبى قل لأزواجك وبناتك ونساءالمؤمنين يدنين عليهن من جلابيبهن ذلك أدني أن يعرفن فلا يؤذين وكان الله غفورارحيما
(الأحزاب 59)

Artinya:Wahai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang-orang mukmin: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka. yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk di kenal karena itu mereka tidak di ganggu.Dan Allah adalah maha pengampun dan penyayang.(Al Ahzab.59).

Tidak ada ayat anjuran kepada lelaki untuk selalu memakai peci, tapi banyak ayat yang menganjurkan wanita untuk berhijab. Sebab Islam sangat menjunjung tinggi kesucian wanita.


Kemuliaan dan kesucian wanita di mata Islam dimuliakan lagi dengan adanya larangan untuk pacaran di dalam Islam sesuai dengan firman Allah SWT sebagai berikut.


وَلاَ تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلاً

“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan seburuk-buruk jalan”. (Al Isra’ [17] : 32).

Berkaitan dengan ayat ini seorang ahli tafsir Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa’di –rahimahullah- mengatakan dalam tafsirnya,

“Larangan mendekati suatu perbuatan nilainya lebih daripada semata-mata larangan melakukan suatu perbuatan karena larangan mendekati suatu perbuatan mencakup larangan seluruh hal yang dapat menjadi pembuka/jalan dan dorongan untuk melakukan perbuatan yang dilarang”.
Kemudian Beliau –rahimahullah- menambahkan sebuah kaidah yang penting dalam hal ini,



“Barangsiapa yang mendekati suatu perbuatan yang terlarang maka dikhawatirkan dia terjatuh pada suatu yang dilarang”


Lantas kalau memang pacarannya ga ngapa-ngapain kenapa dilarang? Kok kuatir banget sih kalau berbuat macem-macem. Begini ceritanya..


Kita semua adalah manusia biasa yang tidak tau apa-apa yang terjadi di alam lain. Tidak tau apa yang terjadi di langit. Tidak tau apa yang terjadi di tempat yang jauh sana. Dan yang terpenting adalah kita tidak bisa melihat setan. Kita tidak tau sekarang setan lagi ada dimana? Di sebelah kita ada setan atau tidak? Kalau ada berapa jumlahnya? Lagi ngomongin apa? Nah...itu semua kelemahan kita sebagai manusia. Hal-hal yang demikian hanya Allah yang tau.


Ibaratnya ngasih bocoran kepada manusia (seperti dosen yang ngasih kisi-kisi sebelum ujian kepada mahasiswa), saking sayangnya Allah kepada kita maka Dia memberikan bocoran terhadap hal-hal yang manusia tidak tau, agar manusia tidak terjerumus, agar manusia bahagia. Bahwasanya “Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, jangan sekali-kali ia berdua-duaan dengan wanita (ajnabiyah/ yang bukan mahram) tanpa disertai oleh mahram si wanita karena yang ketiganya adalah setan.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)


Mau tidak mau, percaya atau tidak memang seperti itu adanya, setan akan datang jika ada dua orang lawan jenis sedang berduaan. Kita saja sebagai manusia biasa yang tidak bisa melihat setan itu. Padahal, visi misi setan di dunia ini adalah menggoda manusia agar terjerumus ke jalan kemaksiatan, dengan logika-logika yang seringkali dianggap masuk akal. Bukankah itu menyeramkan dan tidak fair, menggoda tapi tak kasad mata. Begitu sayangnya Allah kepada manusia membuat Allah selalu membuat rambu-rambu kehidupan yang perlu dipatuhi oleh manusia untuk keselamatan manusia itu sendiri, khususnya wanita yang kesuciannya sangat dijunjung tinggi di dalam Islam.


Dari faktor yang lain, biasanya orang pacaran itu sangat familiar dengan yang namanya:
-putus
-mantan
-pengganti


Kalau pacaran itu putus karena tidak cocok, kemudian ganti cari pasangan baru, berarti kedudukan wanita itu ibarat kelinci percobaan dong? Karena bisa seenaknya putus lalu coba cari yang lain. Ini pun merupakan bentuk pemuliaan Islam kepada wanita. Islam tidak mau wanita yang sangat mulia ini dijadikan ajang coba-coba oleh lelaki. Tapi ironisnya malah justru para wanita yang ngeyel pingin pacaran, menganggap Islam itu gak gaul, terlalu saklek dan mengekang, padahal justru maksud dari Islam mengatur sedemikian itu karena Islam sangat menjunjung tinggi kemuliaan wanita.


Jadi kesimpulannya adalah pada dasarnya Islam sangat menghormati wanita sebagai makhluk yang lemah lembut. Karena fitrahnya itulah yang membuat Islam sangat care, melindungi, dan memuliakan wanita. Berbagai anjuran dan larangan sudah dibuat langsung oleh Allah SWT sebagai bentuk pemuliaan kaum wanita. Sekarang tinggal pilihan berada di tangan wanita sendiri apakah ingin menjaga kemuliaan dirinya dengan mematuhi aturan-aturan Allah SWT atau tidak penting.
sumber;

http://dinarmagzz.blogspot.com/2013/07/mulianya-wanita-di-mata-islam.html
Pengertian Yaumul Hisab; Pengadilan Untuk Binatang, Manusia Dan Jin

Pengertian Yaumul Hisab; Pengadilan Untuk Binatang, Manusia Dan Jin


بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم




Secara bahasa (etimologi ) hisab adalah perhitungan. Sedangkan secara Syar’i (terminologi) adalah Alllah memperlihatkan kepada hamba-hamba-Nya tentang amal-amal mereka.
Pengertian hisab adalah, peristiwa Allah menampakkan kepada manusia amalan mereka di dunia dan menetapkannya. Atau Allah mengingatkan dan memberitahukan kepada manusia tentang amalan kebaikan dan keburukan yang telah mereka lakukan.
Hisab menurut istilah aqidah memiliki dua pengertian.
Pertama. Al ‘Aradh (penampakan dosa dan pengakuan), mempunyai dua pengertian.

1. Pengertian umum, yaitu seluruh makhluk ditampakkan di hadapan Allah dalam keadaan menampakkan lembaran amalan mereka. Ini mencakup orang yang dimunaqasyah hisabnya dan yang tidak dihisab.

2. Pemaparan amalan maksiat kaum Mukminin kepada mereka, penetapannya, merahasiakan (tidak dibuka dihadapan orang lain) dan pengampunan Allah atasnya. Hisab demikian ini dinamakan hisab yang ringan (hisab yasir).

Kedua. Munaqasyah (diperiksa secara sungguh-sungguh) dan inilah yang dinamakan hisab (perhitungan) antara kebaikan dan keburukan.

Untuk itulah Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menyatakan, hisab, dapat dimaksudkan sebagai perhitungan antara amal kebajikan dan amal keburukan, dan di dalamnya terkandung pengertian munaqasyah. Juga dimaksukan dengan pengertian pemaparan dan pemberitahuan amalan terhadap pelakunya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyatakan di dalam sabdanya:

مَنْ حُوسِبَ عُذِّبَ قَالَتْ عَائِشَةُ فَقُلْتُ أَوَلَيْسَ يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى فَسَوْفَ يُحَاسَبُ حِسَابًا يَسِيرًا قَالَتْ فَقَالَ إِنَّمَا ذَلِكِ الْعَرْضُ وَلَكِنْ مَنْ نُوقِشَ الْحِسَابَ يَهْلِكْ

“Barangsiapa yang dihisab, maka ia tersiksa”. Aisyah bertanya,”Bukankah Allah telah berfirman ‘maka ia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah’” Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Hal itu adalah al ‘aradh. Namun barangsiapa yang dimunaqasyah hisabnya, maka ia akan binasa”. [Muttafaqun ‘alaihi].

Adanya hisab adalah benar menurut Al-Qur’an dan As-Sunnah.

Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman:

إِنَّ إِلَيۡنَآ إِيَابَہُمۡ (٢٥) ثُمَّ إِنعَلَيۡنَا حِسَابَہُم

Sesungguhnya kepada Kami-lah kembali mereka, (25) kemudian sesungguhnya kewajiban Kami-lah menghisab mereka. (26)(Q.S. Al-Ghaasyiyah: 25-26).
Di dalam shalatnya, Rasulullah saw. sering berdo’a : اَللَّهُمَّ حَاسِبْنِيْ حِسَابًا يَسِيْرَا“Ya Allah, hisablah diriku dengan hisab yang mudah.” Kemudian ‘Aisyah r.a. bertanya tentang apa yang dimaksud dengan hisab yang mudah ? Rasulullah saw. menjawab: “Allah memperlihatkan kitab (hamba)-Nya kemudian Allah memafkannya begitu saja. Barang siapa yang dipersulit hisabnya, maka ia akan binasa.” [1].

1. Hisab Untuk Orang Mukmin, Kafir Dan Munafik

Hisab Mukmin. Sifat hisab bagi seorang Mukmin, yaitu Allah menyendiri dengan hamba-Nya yang Mukmin dan memperlihatkan dosa-dosa hamba-Nya, hingga ketika ia merasa bahwa ia akan binasa, Allah berkata kepadanya:

 فَإنِّي قَدْ سَتَرْتُهَا عَلَيْكَ فِي الدُّنْيا، وَأَنَا أَغْفِرُهَا لَكَ الْيَوْمَ

 “Aku tutup bagimu dosamu di dunia dan Aku memgampuni dosa-dosamu hari ini.” maka diberikan kepadanya kitab kebaikannya. [2]

Hisab kafir dan munafik. Adapun orang kafir dan munafiq, mereka dipanggil di hadapan seluruh makhluk, mereka adalah orang-orang yang berdusta atas nama Allah. Allah berfirman:

 وَمَنۡ أَظۡلَمُ مِمَّنِ ٱفۡتَرَىٰ عَلَى ٱللَّهِ ڪَذِبًا‌ۚ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ يُعۡرَضُونَ عَلَىٰ رَبِّهِمۡ وَيَقُولُ ٱلۡأَشۡهَـٰدُ هَـٰٓؤُلَآءِ ٱلَّذِينَ كَذَبُواْ عَلَىٰ رَبِّهِمۡ‌ۚ أَلَا لَعۡنَةُ ٱللَّهِ عَلَى ٱلظَّـٰلِمِينَ

Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat-buat dusta terhadap Allah? Mereka itu akan dihadapkan kepada Tuhan mereka dan para saksi akan berkata: "Orang-orang inilah yang telah berdusta terhadap Tuhan mereka". Ingatlah, kutukan Allah [ditimpakan] atas orang-orang yang zalim.(Q.S. Hud: 18).

Orang-orang kafir, mereka itu tidak dihisab sebagaimana dihisabnya orang yang dihitung kebaikan dan kejelekannya, karena sesungguhnya mereka itu (orang-orang kafir) tidak ada kebaikannya. Akan tetapi amal-amal mereka dihitung, lalu dibiarkan begitu saja dan mereka diadzab dengan sebab amalannya itu.[3].

Amalan orang kafir seperti debu. Pada hari Kiamat, seluruh amalan baik orang kafir akan dijadikan seperti debu-debu yang beterbangan atau seperti fatamorgana dan tidak ada nilainya di sisi Allah. Firman Allah: (Q.S. Al-Furqan: 23; lihat juga Q.s. Ibrahim: 18 dan Q.S.An-Nur: 39). Untuk melihat ayat dan terjemahannya, klik Al-Qur'an Online

Masuk surga tanpa dihisab. Hisab itu dilakukan terhadap seluruh manusia dan ada diantara kaum Mukminin yang masuk surga tanpa dihisab. Sebagaimana sabda Rasulullah saw.: “Tujuh puluh ribu orang akan masuk surga tanpa hisab. Mereka adalah orang-orang yang tidak berobat dengan cara kay (pengobatan menggunakan sundutan besi panas), tidak meminta diruqyah, tidak bertahayyur dan hanya bertawakkal kepada Allah semata.”[4].

2. Binatang Adalah Makhluk Yang Pertama Dihisab

1. Diawali hisab binatang. Sesungguhnya makhluk yang pertama kali diadili oleh Allah Ta’ala adalah binatang, bukan manusia atau pun jin. Allah Ta’ala berfirman:

وَإِذَا الْوُحُوْشُ حُشِرَتْ

“Dan apabila binatang-binatang liar dikumpulkan.” (QS. At-Takwir: 5), yakni dikumpulkan di hari Kiamat untuk diadili.

وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي اْلأَرْضِ وَلاَ طَائِرٍ يَطِيْرُ بِجَنَاحَيْهِ إِلاَّ أُمَمٌ أَمْثَالُكُمْ مَا فَرَّطْنَا فِي الْكِتَابِ مِنْ شَيْءٍ ثُمَّ إِلَى رَبِّهِمْ يُحْشَرُوْنَ

“Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat-umat (juga) sepertimu. Tiadalah Kami lupakan sesuatu apapun di dalam Al-Kitab kemudian kepada Rabb-lah mereka dihimpunkan.” (QS. Al-An’aam: 38).

2. Proses hisab pada binatang. Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin rahimahullah mengatakan, “Pada hari Kiamat kelak, seluruh binatang akan dikumpulkan, sedangkan manusia menyaksikannya. Kemudian binatang-binatang itu diadili, sehingga binatang yang tidak bertanduk akan menuntut balas terhadap binatang bertanduk yang telah menanduknya di dunia. Setelah binatang tersebut diqishash, Allah akan mengubahnya menjadi tanah. Allah melakukannya untuk menegakkan keadilan di antara makhluk-Nya.”[5].

3. Disaksikan makhluk Allah lainnya. Hisabnya hewan ini disaksikan oleh para Malaikat, orang-orang yang beriman dan juga orang-kafir. Setelah binatang diadili, Allah Ta’ala berfirman: “Jadilah tanah!” Maka binatang-binatang itu berubah menjadi tanah. Tatkala melihat hewan itu diubah menjadi tanah, orang-orang kafir itu mengatakan, “Alangkah baiknya jika aku menjadi tanah.” Inilah salah satu makna firman Allah Ta’ala:

وَيَقُوْلُ الْكَافِرُ يَا لَيْتَنِي كُنْتُ تُرَابًا

“Dan orang kafir itu berkata, “Alangkah baiknya sekiranya aku menjadi tanah saja.” (QS. An-Naba: 40).


3. Hisab Untuk Bangsa Jin

Sesungguhnya jin juga akan dihisab karena mereka juga dibebani syari’at. Mereka akan dihisab dan diberikan balasan atas amal mereka. Oleh karena itu, jin yang kafir juga akan dimasukkan ke dalam Neraka. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

اُدْخُلُوْا فِيْ أُمَمٍ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِكُمْ مِنَ الْجِنِّ وَالإِنْسِ فِي النَّارِ

“Masuklah kamu sekalian ke dalam Neraka bersama umat-umat jin dan manusia yang telah terdahulu sebelum kamu.” (QS. Al-A’raaf: 38). Demikian pula sebaliknya, bangsa jin yang beriman juga akan masuk ke dalam Surga dan merasakan kenikmatan-kenikmatan yang ada di dalamnya.

ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻚَ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻭَﺑِﺤَﻤْﺪِﻙَ ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥْ ﻻَ ﺇِﻟﻪَ ﺇِﻻَّ ﺃَﻧْﺖَ ﺃَﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُﻙَ ﻭَﺃَﺗُﻮْﺏُ ﺇِﻟَﻴْﻚ

“Maha suci Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau. Aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu.”

Sumber:
Syarah Aqidah Ahlus-Sunnah wal Jama'ah hal.317 - 319, Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Penerbit: Pustaka Imam Syafi'i.
muslim.or.id
***
[1]. (H.R.Ahmad (VI/48, 185), Hakim (I/255), dan Ibnu Abi ‘Ashim dalam Kitaabus Sunnah no.885. Disahihkan oleh Hakim dan disetujui oleh Adz-Dzahabi.)
[2]. (Hadits shohih. Diriwayatkan oleh al-Bukhari, VIII/353 –Fat-h, dan Muslim, no. 2768)
[3]. (At-Tanbiihatl Lathifah hal. 71).
[4]. (H.R.Bukhari no.6472, 6541, Muslim no.220, Tirmidzi no.2446 dari Ibnu Abbas r.a.)
[5]. (Tafsiir Juz ‘Amma, hal. 70)

sumber; http://www.jadipintar.com/2013/12/Pengertian-Yaumul-Hisab-Pengadilan-Untuk-Binatang-Manusia-Dan-Jin.html
 Amalan dan Keutamaan dalam Berjihad Fi Sabilillah

Amalan dan Keutamaan dalam Berjihad Fi Sabilillah


بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم      

 
Jihad secara bahasa mempunyai arti lebih dari 20 makna: semua berkisar pada makna : kemampuan, kesulitan, keluasan (kemampuan dan kesempatan), perang dan sungguh-sungguh. Para ahli menafsirkan jihad secara bahasa dengan ungkapan:“mencurahkan segenap kemampuan atau bersungguh-sungguh dalam menundukkan kesulitan”.
Pengertian jihad secara syar'i bermakna bersungguh-sungguh (mencurahkan kemampuan) dalam memerangi musuh; Apabila disebutkan maka maknanya adalah berperang melawan orang-orang kafir untuk menegakkan kalimat Allah dan bahu membahu dalam mengerjakannya (Syaikh Musthafa as–Syuyuti).



1. Pengertian Jihad Menurut Imam Madzhab
MENURUT MAZHAB SYAFI’I. Amam Al-Bajuri berkata: “ Jihad artinya berperang dijalan Allah”,(Hasyiyatu Al-Bajuri‘ala ibni al-Qasim 2/261). Imam Ibnu Hajar berkata: “ Dan secara Syar’I Jihad adalah mengerahkan tenaga dalam memerangi orang-orang kafir”, (Fathul Bari6/3). Al-Qastholani berkata:” Memerangi orang-orang kafir untuk membela Islam danmeninggikan kalimatillah”
MENURUT MAZHAB MALIKI. Imam Abu Arafah berkata : Perangnya orang Islam melawan orang kafir yang tidak terikat perjanjian untuk meninggikan kalimatillah atau karena ia mendatanginya, atau karena ia memasuki daerahnya”, (Al-Lajnah As-Syar’iyyah hal.46).. Ibnu Rusyd berkata: Setiap orang yang berpayah-payah karena Allah berarti telah berjihad dijalan Allah. Namun sesungguhnya Jihad fie sabilillah kalau berdiri sendiri maka tidak ada maksud yang lain yaitu memerangi orang kafir dengan pedang sampai mereka masuk Islam atau membayar jizyar dalam keadaan hina”, ( Fie Jihadi Adabunwa Ahkamun, DR, Abdullah Azam hal.6).
MENURUT MAZHAB HANAFI. Imam Ibnu Humam berkata: “Jihad adalah mendakwahi orang kafir kepada Islam yang benar dan memerangi mereka jika tidak mau menerima”, (Hisyam Ibnu ‘Abidin 4/121). Imam al-Kasani berkata: “Mengerahkan segala kemampuan dengan berperang di jalan Allah dengan nyawa, harta dan lisan atau lainnya, atau melebihkan (mencurahkan segenap kemampuan) dalam hal itu”, (Al-Jihadufi Sabilillah Haqiqatuhu waGhayatuhu, DR, Abdullah Ahmad al-Qadiri1/49).
MENURUT MAZHAB HAMBALI. Imam al-Ba’iy berkata: “ Jihad secara syar’I adalah ungkapan khusus untuk memerangi orang-orang kafir”, (Min wasa’ ili Daf’ilGhurba, Syaikh Salman Audahhal.41). Kesimpulan makna jihad menurut istilah syara' adalah Memerangi orang-orang kafir untuk meninggikan kalimatillah, dengan senjata dan mengerahkan segenap kemampuan serta saling bahu membahu dalam hal itu”.
Jihad memiliki kedudukan yang sangat tinggi di dalam Islam. Nabi saw. menjadikan jihad sebagai amal tertinggi dalam Islam. Telah pula disebutkan tentang Keutamaan, dorongan (motivasi), serta perintah untuk melaksanakan jihad dalam nash-nash yang sangat banyak.



2. Adab-Adab Dalam Berjihad Fi Sabilillah


1. Niat yang Tulus dan Ikhlas

Suatu amalan akan rusak dan tidak diterima apabila tidak dilakukan dengan niat ikhlas karena Allah Ta’ala. Allah berfirman:

وَجَـٰهِدُواْ بِأَمۡوَٲلِڪُمۡ وَأَنفُسِكُمۡ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ‌ۚ ذَٲلِكُمۡ خَيۡرٌ۬ لَّكُمۡ إِن كُنتُمۡ تَعۡلَمُونَ ...... ...... dan berjihadlah dengan harta dan dirimu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. (Q.S.at-Taubah:41).

وَجَـٰهِدُواْ فِى سَبِيلِهِۦ لَعَلَّڪُمۡ تُفۡلِحُونَ ......
...... dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan. (Q.S.al-Maidah:35)
Dalam sebuah hadits Rasulullah saw. Bersabda: “Allah menjamin orang yang berjihad fisabilillah, tidak ada yang mendorongnya keluar dari rumahnya kecuali jihad di jalan-Nya dan membenarkan kalimatNya. Yakni, dengan memasukkannya ke dalam surge atau mengembalikannya ke tempat tinggal yang ia keluar darinya dengan membawa pahala atau ghanimah (rampasan perang). [1].

2. Meminta Izin kepada Kedua Orang Tua Sebelum Berangkat

Izin kepada kedua orang tua berlaku untuk selain jihad fardhu ‘ain. Seseorang tidak boleh berangkat berjihad tanpa meminta izin kepada kedua orang tuanya. Adapun untuk jihad fardhu ‘ain, seperti jihad untuk mempertahankan negeri Muslim dari serangan tentara kafir, maka tidak perlu meminta izin kepada kedua orang tua atau yang selainnya untuk berjihad.

3. Bertaubat dari Segala Dosa Sebelum Berangkat

Hendaknya menyegerakan bertaubat agar tidak berperperang dalam keadaan membawa dosa yang ia belum bertaubat darinya yang mengakibatkan pertolongan Allah menjauh. Para mujahidin adalah orang yang paling membutuhkan untuk bertaubat dan memohon ampunan untuk meraih pertolongan Allah Ta’ala karena mereka berada di ujung kematian.

4. Mengerjakan Amal Shalih Sebelum berangkat

Diantara amal shalih tersebut misalnya: taubat, sedekah, berbakti kepada kedua orang tua, dan lain sebagainya.

5. Mempersiapkan Segala Sesuatu yang Diperlukan


Allah Ta’ala berfirman: 

وَأَعِدُّواْ لَهُم مَّا ٱسۡتَطَعۡتُم مِّن قُوَّةٍ۬ وَمِن رِّبَاطِ ٱلۡخَيۡلِ تُرۡهِبُونَ بِهِۦ عَدُوَّ ٱللَّهِ وَعَدُوَّڪُمۡ وَءَاخَرِينَ مِن دُونِهِمۡ لَا تَعۡلَمُونَهُمُ ٱللَّهُ يَعۡلَمُهُمۡ‌ۚ وَمَا تُنفِقُواْ
  مِن شَىۡءٍ۬ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ يُوَفَّ إِلَيۡكُمۡ وَأَنتُمۡ لَا تُظۡلَمُونَ 
Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang [yang dengan persiapan itu] kamu menggentarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya [dirugikan].(Q.S.Al-Anfal: 60).
Rasulullah saw. Bersabda:

أَلآ إِنَّ الْقُوَّةَ الرَّمْيُ، ألا إن القوة الرمي، ألا إن القوة الرمي 
“Ketahuilah sesungguhnya kekuatan itu adalah memanah. Ketahuilah sesungguhnya kekuatan itu adalah memanah. Ketahuilah, sesungguhnya kekuatan itu adalah memanah.”[2].

6. Mempersiapkan Bekal untuk Pasukan dan Mengurus Keluarga Mereka dengan Baik

Rasulullah saw. Bersabda:

مَنْ جَهَّزَ غَازِيًا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَقَدْ غَزَا وَمَنْ خَلَفَ غَازِيًا فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِخَيْرٍ فَقَدْ غَزَا 
“Barangsiapa mempersiapkan bekal untuk orang yang berperang di jalan Allah, maka ia telah berperang dan barangsiapa yang mengurus keluarga orang yang berperang di jalan Allah, maka ia telah berperang.” [3].

7. Memilih Orang-Orang yang Paling Kuat dan Tangguh dalam Menghadapi Musuhi

Hendaknya waliyyul ‘amri (pemimpin) memilih orang-orang yang pemberani, kuat, dan tangguh dalam peperangan menghadapi musuh, disamping mereka adalah orang yang bertakwa dan shalih. Demikian juga hendaknya memilih orang-orang yang berpengalaman dan ahli dalam menggunakan senjata-senjata baru, mengerti tentang seluk-beluk perang, memahami kondisi musuh, dan lain-lain.

8. Meneladani Nabi saw. dalam Berjihad

Salah satu cara Rasul dalam berjihad adalah dengan menggunakan tipu muslihat jika khawatir musuh mengetahui tujuan mereka. Sebab Nabi saw. Apabila hendak pergi berperang, beliau saw. Berpura-pura berjalan ke arah lain. Misalnya juga memperdaya musuh dengan cara apapun yang disyari’atkan. Sebab Nabi saw. Bersabda:

الْحَرْبُ خَدْعَةٌ “Perang adalah tipu muslihat.” [4].

9. Amir (Pemimpin) Beserta Kaum Muslimin Melepas Keberangkatan Pasukan
Nabi saw. Apabila hendak melepas keberangkatan pasukan, beliau bersabda:

أَسْتَوْدِعُ اللَّهَ دِينَكَ وَأَمَانَتَكَ وَخَوَاتِيمَ عَمَلِكَ “Aku titipkan agama, amanah, dan penutup amal kalian kepada Allah.” [5].

10. Memberikan Nasihat, Menyuruh Berbuat Taat, Meninggalkan Maksiat dan Menjelaskan Hukum-Hukum yang Berkaitan dengan Jihad


Apabila melepas keberangkatan para sahabat ke medan perang, Nabi saw. Bersabda kepada mereka:
أُغْزُوْا بِاسْمِ اللهِ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ قَاتِلُوْا مَنْ كَفَرَ بِاللهِ أُغْزُوْا وَلاَ تَغُلُّوْا وَلاَ تَغْدِرُوْا وَلاَ تُمَثِّلُوْا وَلاَ تَقْتُلُوْا وَلِيْدًا وَإِذَا لَقِيْتَ عَدُوَّكَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ فَادْعُهُمْ إِلَى ثَلاَثِ خِصَالٍ فَأَيَّتُهُنَّ مَا أَجَابُوْكَ فَاقْبَلْ مِنْهُمْ وَكُفَّ عَنْهُمْ ثُمَّ ادْعُهُمْ إِلَى الْإِسْلاَمِ فَإِنْ أَجَابُوْكَ فَاقْبَلْ مِنْهُمْ وَكُفَّ عَنْهُمْ فَإِنْ هُمْ أَبَوْا فَسَلْهُمُ الْجِزْيَةَ فَإِنْ هُمْ أَجَابُوْكَ فَاقْبَلْ مِنْهُمْ وَكُفَّ عَنْهُمْ فَإِنْ هُمْ أَبَوْا فَاسْتَعِنْ بِاللهِ وَقَاتِلْهُمْ
 “Berperanglah dengan nama Allah, di jalan Allah, dan perangilah orang-orang yang kafir kepada Allah. Berperanglah dan jangan menyembunyikan harta rampasan perang, jangan berkhianat, jangan mencincang musuh, dan jangan membunuh anak-anak. Jika kalian bertemu dengan musuh kalian dari kaum musyrikindakwailah mereka kepada tiga perkara, apa saja yang mereka jawab dari tiga perkara itu maka terimalah dari mereka dan tahanlah (tangan) terhadap mereka ; serulah mereka kepada Islam apabila mereka menerima maka terimalah dari mereka dan tahanlah (tangan) terhadap mereka, apabila mereka menolak maka mintalah jizyah (upeti) dari mereka dan apabila mereka memberi maka terimalah dari mereka dan tahanlah (tangan) terhadap mereka, apabila mereka menolak maka mintalah pertolongan kepada Allah kemudian perangi mereka” [6].

11. Tidak Takjub dengan Banyaknya Jumlah Pasukan


Allah Ta’ala berfirman kepada kaum Mukminin
وَيَوۡمَ حُنَيۡنٍ‌ۙ إِذۡ أَعۡجَبَتۡڪُمۡ كَثۡرَتُڪُمۡ فَلَمۡ تُغۡنِ عَنڪُمۡ شَيۡـًٔ۬ا وَضَاقَتۡ عَلَيۡڪُمُ ٱلۡأَرۡضُ بِمَا رَحُبَتۡ ثُمَّ وَلَّيۡتُم مُّدۡبِرِينَ (٢٥) ثُمَّ أَنزَلَ ٱللَّهُ سَكِينَتَهُ ۥ عَلَىٰ رَسُولِهِۦ وَعَلَى ٱلۡمُؤۡمِنِينَ
... (dan [ingatlah] peperangan Hunain, yaitu di waktu kamu menjadi congkak karena banyaknya jumlahmu, maka jumlah yang banyak itu tidak memberi manfa’at kepadamu sedikitpun, dan bumi yang luas itu telah terasa sempit olehmu, kemudian kamu lari ke belakang dengan bercerai-berai. (25) Kemudian Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya dan kepada orang-orang yang beriman,.... (Q.S. at-Taubah: 25-26).

12.Pasukan Menjaga Adab-Adab Safar

Diantara adab safar adalah: berkumpul ketika hendak tutun ke jalan, tolong-menolong, saling menyayangi, dll.

13. Mentaati Amir Selama Bukan dalam Maksiat

Mentaati amir (pemimpin) termasuk perkara yang sangat penting yang wajib dilaksanakan untuk mendapatkan pertolongan Allah. Ketika sebagian kaum Muslimin membangkang perintah Nabi saw. Pada perang Uhud, hal itu pun menyebabkan malapetaka.

14. Mengharapkan Mati Syahid dengan Sungguh-Sungguh

Nabi saw. Bersabda: “Demi Allah yang jiwaku berada di tanganNya, sungguh aku berangan-angan dapat terbunuh di jalan Allah, lalu aku dihidupkan, lalu terbunuh, lalu dihidupkan, lalu terbunuh, lalu dihidupkan, lalu terbunuh.” [7].

15. Pemimpin Bermusyawarah dengan Pasukan

Allah Ta’ala berfriman:

فَبِمَا رَحۡمَةٍ۬ مِّنَ ٱللَّهِ لِنتَ لَهُمۡ‌ۖ وَلَوۡ كُنتَ فَظًّا غَلِيظَ ٱلۡقَلۡبِ لَٱنفَضُّواْ مِنۡ حَوۡلِكَ‌ۖ فَٱعۡفُ عَنۡہُمۡ وَٱسۡتَغۡفِرۡ لَهُمۡ وَشَاوِرۡهُمۡ فِى ٱلۡأَمۡرِ‌ۖ فَإِذَا عَزَمۡتَ فَتَوَكَّلۡ عَلَى ٱللَّهِ‌ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلۡمُتَوَكِّلِينَ
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma’afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.(Q.S.Ali-Imran: 159).

16. Pemimpin Mengirim Mata-Mata dan Spionase

Hal ini akan membantu pemimpin pasukan untuk memilih strategi perang yang tepat. Rasulullah saw. Juga melakukan hal itu. Beliau mengirim Busaisah untuk memata-matai kafilah Abu Sufyan. [8].

17. Tidak Mengharap Bertemu Musuh


Rasulullah saw. Melarang kita berharap bertemu dengan musuh dengan sabdanya:
لَا تَتَمَنَّوْا لِقَاءَ الْعَدُوِّ وَسَلُوا اللَّهَ تَعَالَى الْعَافِيَةَ فَإِذَا لَقِيتُمُوهُمْ فَاصْبِرُوا وَاعْلَمُوا أَنَّ الْجَنَّةَ تَحْتَ ظِلَالِ السُّيُوفِ ثُمَّ قَالَ اللَّهُمَّ مُنْزِلَ الْكِتَابِ وَمُجْرِي السَّحَابِ وَهَازِمَ الْأَحْزَابِ اهْزِمْهُمْ وَانْصُرْنَا عَلَيْهِمْ 
“Janganlah kalian berharap bertemu dengan musuh. Namun, jika kalian bertemu dengan mereka, maka bersabarlah., & ketahuilah bahwa Surga di bawah naungan pedang. Kemudian beliau berdoa: Ya Allah, Yang menurunkan Al Qur'an, Yang menjalankan awan, & Yang mengalahkan kelompok-kelompok musuh, kalahkan mereka & menangkan kami atas mereka!” [9].

18. Menampakkan Kekuatan di Depan Musuh

19. Berdo’a Sebelum Berperang

Sesungguhnya apabila berperang Nabi saw. Berdoa:
اَللَّهُمَّ أَنْتَ عَضَدِيْ وَأَنْتَ نَصِيْرِيْ بِكَ أَحُوْلُ وَبِكَ أَصُوْلُ وَبِكَ أُقَاتِلُ                                                                                 “Ya Allah, Engkau adalah pelindungku dan penolongku. Dengan-Mu aku bergerak, menyerang dan berperang.”[10].

20. Memulai Perang pada Pagi Hari atau Ketika Matahari Tergelincir

21. Sambil Berdzikir ketika Berperang

Allah Ta’ala berfirman:

يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِذَا لَقِيتُمۡ فِئَةً۬ فَٱثۡبُتُواْ وَٱذۡڪُرُواْ ٱللَّهَ ڪَثِيرً۬ا لَّعَلَّكُمۡ تُفۡلِحُونَ
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu memerangi pasukan [musuh], maka berteguh hatilah kamu dan sebutlah [nama] Allah sebanyak-banyaknya [8] agar kamu beruntung.(Q.S. al-Anfal: 45).

22. Teguh Menghadapi Musuh dan Tidak Melarikan Diri

23. Diam dan Tidak Berbicara ketika Berhadapan dengan Musuh

24. Berusaha Mengumpulkan Jumlah yang Disebutkan dalam hadits Nabi saw.

25. Bertawakkal, Yakin serta mengharapkan Pertolongan-Nya.

26. Mencari Pertolongan dengan Berniat Menolong Agama Allah

27. Tidak Melakukan Tamsil (Merusak Jasad Musuh yang Tewas)

28. Tidak Membunuh Kaum Wanita, Anak-Anak, dan Orang yang Lemah

29. Berlaku Baik kepada Tawanan

30. Membagi Tugas dai Antara Anggota Pasukan

31. Mujahid Memiliki Akhlak lebih Mengutamakan Orang Lain.

32. Tidak Merusak Negeri yang Berhasil Ditaklukkan

33. Tidak Melakukan Ghulul

34. Tidak Melakukan Nuhbah

35. Tidak Melanggar Perlindungan yang Diberikan Seorang Muslim.

36. Menepati Perjanjian dan Tidak Berkhianat

37. Jika Pasukan Berdamai dengan Musuh

38. Tidak Berpaling dan melarikan Diri dari Pertempuran

39. Menyeru Musuh kepada Salah Satu dari Tiga Perkara

40. Tinggal di Negeri Musuh setelah Mendapatkan Kemenangan

41. Tidak Memisahkan Ibu dan Anaknya yang Tertawan

42. Mengikuti Karunia Allah ketika Mendapatkan Kemenanagan

43. SujudSyukur Ketika Mendapat Kemenangan

44. Pemimpin Mengirim Utusan Menyampaikan Kabar Kemenangan Kepada Kaum Muslimin.

45. Kaum Muslimin Keluar untuk Menyambut para Mujahidin yang Kembali.
Semoga bermanfaat.

ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻚَ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻭَﺑِﺤَﻤْﺪِﻙَ ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥْ ﻻَ ﺇِﻟﻪَ ﺇِﻻَّ ﺃَﻧْﺖَ ﺃَﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُﻙَ ﻭَﺃَﺗُﻮْﺏُ ﺇِﻟَﻴْﻚ
“Maha suci Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau.
Aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu.”
Sumber: Ensiklopedia Adab islam Menurut al-Qur’an dan as-Sunnah hal. 361-385, ‘Abdul ‘Azis bin Fathi as-Sayyid Nada, Penerbit: Pustaka Imam Syafi’i. Telah diringkas dari buku aslinya
sumber; http://www.jadipintar.com/2014/03/Amalan-dan-Keutamaan-dalam-Berjihad-Fi-Sabilillah.html
Adab Berobat Yang Sesuai Tuntunan Sunnah

Adab Berobat Yang Sesuai Tuntunan Sunnah

 بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

sumber;yafi20.blogspot.com

ISLAM DAN KESEHATAN. Pengertian Sehat dan sakit tidak dapat diartikan sesuatu yang statis, menetap pada kondisi tertentu, tetapi keduanya harus dipandang sesuatu fenomena yang dinamis.

Sehat adalah suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental dan sosial tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan.( WHO, 1947)

Sakit adalah sebagai suatu keadaan yang tidak menyenangkan yang menimpa seseorang sehingga seseorang menimbulkan gangguan aktivitas sehari-hari baik itu dalam aktivitas jasmani, rohani dan sosial. Islam memberi perhatian yang sangat serius terhadap kesehatan. Orang yang sehat dan kuat lebih utama daripada orang lemah dan sakit. المؤمن القوي خير وأحب الى الله من المؤمن الضعيف وفي كل خير Kesehatan merupakan sarana yang paling utama bagi manusia dalam melaksanakan tugas kehambaan dan kekhalifahannya di bumi.
Berobat itu disuruh oleh agama. Tidak hanya satu atau dua hadits saja yang menganjurkannya.
1. Hadits Anjuran Berobat Jika Sakit

Diriwayatkan dari Usamah bin Syureik oleh Ahmad dan Ash-Habus Sunan serta dipandang sah oleh Turmudzi, katanya: "Saya datang menemui Nabi saw. dan sahabat-sahabatnya, saya dapati seolah-olah di atas kepala mereka ada burung bertengger disebabkan hormat dan takzim mereka kepada Nabi saw. - saya pun memberi salam, lalu duduk. Kemudian berdatanganlah orang-orang Badui dari sana-sini, tanya mereka: 'Ya Rasulullah, apakah kami boleh berobat '?" Ujar Nabi saw.: "Berobatlah kamu, karena Allah Ta'ala tidak menaruh sesuatu penyakit, melainkan menyediakan obatnya, kecuali suatu penyakit, yaitu penyakit tua."
Diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud r.a. oleh Nasa'i dan ibnu Majah, juga oleh Hakim yang menyatakan sahnya, bahwa Nabi saw. bersabda: "Sesungguhnya Allah tidaklah menurunkan sesuatu penyakit melainkan juga menurunkan obatnya. Dari itu berobatlah kamu!"
Diriwayatkan pula oleh Muslim dari Jabir r.a., bahwa Rasulullah saw. besabda: "Setiap penyakit ada obatnya, maka jika sakit telah diobati, ia akan sembuh dengan izin Allah."


2. Hukum Berobat Dengan Barang Yang Haram

Jumhur (mayoritas) ulama bependapat, bahwa pengobatan dengan tuak dan barang-barang terlarang lainnya hukumnya HARAM !!!. Mereka mengambil alasan kepada hadits-hadits berikut:

Diriwayatkan oleh Muslim, Abu Daud, Turmudzi dari Wa'il bin Hajar al-Hadrami, bahwa Tharik bin Suwaid menanyakan kepada Nabi saw. tentang tuak yang dijadikannya obat. Maka sabda Nabi saw.:" إنه ليس بدواء ولكنه داء (Itu bukanlah obat, tetapi penyakit!)"
Diriwayatkan oleh Baihaqi dari Ummu Salamah dan dinyatakan sah oleh Ibnu Hibban bahwa Nabi saw. bersabda: إن الله لم يجعل شفاءكم فيما حرَّم عليكم "Sesungguhnya Allah tiada menjadikan obat dari barang yang diharamkan atasmu." (Hadits ini juga disebutkan oleh Bukhari dan Ibnu Mas'ud).
Diriwayatkan dari Abu Daud dari Abu Darda' bahwa Nabi saw. bersabda: إِنَّ اللهَ أَنْزَلَ الدَّاءَ وَالدَّوَاءَ وَجَعَلَ لِكُلِّ دَاءٍ دَوَاءً فَتَدَاوَوْا وَلاَ تَدَاوَوْا بِحَرَامٍ "Sesungguhnya Allah menurunkan penyakit dan obat, serta menjadikan bagi setiap penyakit itu obatnya, Dari itu berobatlah kamu, tetapi jangan berobat dengan yang haram!" (Di dalam sanadnya terdapat Ismail bin 'Abbasy, seorang yang dapat dipercaya oleh orang-orang Syam, tetapi dianggap lemah oleh orang-orang Hejaz).
Diriwayatkan pula oleh Ahmad, Muslim, Turmudzi dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Rasulullah telah melarang memakai obat yang keji, yakni racun."

3. Berobat Kepada Dokter Non Muslim

Dalam kitab "Al-Adabusy Syar'iyah" disebutkan perkataansli Syeh Taqiyyuddin: "Jika seseorang Yahudi atau Nasrani ahli dalam ilmu ketabiban dan dapat dipercaya, boleh ia diangkat sebagai dokter, sebagaimana ia boleh dititipi harta aatau dihubungi dalam soal perdagangan." Dalam kitab Shahih tersebut bahwa Nabi saw. tatkala hijarah mengupah seorang penunjuk jalan yang berpengalaman, dan diberinya amanat mengenai nyawa dan hartanya. Begitupunn orang-orang suku khuaa'ah digunakan oleh Rasulullah saw. sebagai mata-mata, baik yang Islam maupun yang kafirnya, juga pernah diriwayatkan bahwa Nabi saw.menyuruh berobat kepada Harits bin Kaldah, sedang ia seorang kafir. Hanya jika masih dapat berobat kepada seorang dokter Islam, maka tak boleh kepada lainnya, sebagaimana halnya bila ia dapat menitip pada atau berhubungan dagang dengannya. Tetapi jika ia terpaksa untuk memberi amanat atau berobat kepada seorang kafir kitabi, maka boleh saja, tak ada larangan terhadap orang-orang Yahudi dan Nasrani, bahkan kalau dapat berdialog dengan mereka dengan cara yang lebih baik, maka itu suatu hal yang terpuji.


4. Berobat Kepada Dokter Lawan Jenis

Laki-laki boleh mengobati wanita, dan wanita boleh pula mengobati laki-laki jika dalam keadaan darurat.

Diriwayatkan dari Rubayyi binti Mu'awwidz bin 'Afra, katanya: "Kami ikut berperang bersama Rasulullah saw.dan bertugas melayani dan memberi minum tentara dan mengantarkan jenazah orang-orang luka ke Madinah."
Berkata Al-Hafizh alam Al-Falah: "Diperbolehkan mengobati orang-orang lain jenis, di waktu darurat, dan hal-hal mengenai soal melihat, meraba dengan tangan dan lain-lain, hendakalh dilakukan sekedar perlunya.
Berkata pula Ibnu Muflih dan Al-Adabusy Syar'iyyah: "Jika seorang wanita sakit dan tak ada dokter yang akan mengobatinya kecuali dokter laki-laki, bolehlah dokter itu melhat anggota tubuh si sakit yang perlu dilihatnya, gahkan kemaluan sekalipun. Demikian pula dokter wanita terhadap pasien laki-laki."




5. Pengobatan Dengan Mantra (Ruqyah) Dan Do'a-Do'a

Disayari'atkan pengobatan dengan mantera dan do'a-do'a jika mengandung dzikir kepada Allah dan diucapkan dengan bahasa Arab yang dapat dimengerti. Karena kata-kata yang tidak dapat dimengerti, tidak dapat dijamin akan bebas dari unsur-unsur kemusyrikan.


Diterima dari 'Auf bin Malik, katanya:

كُنَّ نَرْقِي فِي الْجَاهِلِيَّةِ فَقُلْنَا: يَا رَسُوْلَ اللهِ، كَيْفَ تَرَى فِي ذَلِكَ؟ فَقَالَ: اعْرِضُوْا عَلَيَّ رُقَاكُمْ لاَ بَأْسَ بِالرُّقَى مَا لَمْ يَكُنْ فِيْهِ شِرْكٌ

"Di masa jahiliyah, kami melakukan pengobatan dengan mantera-mantera, lalu kami tanyakan: 'Ya Rasulullah, bagaimana pendapat Anda dalam hal ini'? Ujar Nabi saw.: 'Coba bawa kepadaku mantera tuan-tuan itu. Tidak apa mantera jika tidak mengandung kemusyrikan'." (Diriwayatkan oleh Muslim dan Abu Daud). Menurut Syafi'i, mengenai mantera, ujarnya:"Tidak apa membaca mantera yang terambil dari Kitabullah, atau dzikir-dzikir yang Anda ketahui."



6. Beberapa Do'a Dari Nabi saw. Mengenai Pengobatan

Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari 'Aisyah r.a.: "Bahwa nabi saw. biasa mohon perlindungan bagi sebagian keluarganya. Disapunya dengan tangan kanannya, lalu katanya:اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبِأْسَ، اشْفِ أَنْتَ الشَّافِي لاَ شِفَاءَ إِلاَّ شِفَاؤُكَ شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَفَمًا 'Ya Allah, Tuhan Manusia! Lenyapkanlah penderitaan dan sembuhkanlah, karena Engkaulah yang dapat menyembuhkan. Tak ada penyembuhan kecuali penyembuhan-Mu, yakni penyembuhan yang tidak meninggalkan penyakit lagi'."
Diriwayatkan oleh Muslim dari Utsman bin Abil 'Ash bahwa ia mengadukan rasa sakit yang dideritanya di tubuhnya kepada Rasulullah saw. Maka sabda Rasulullah saw.: 'Taruhlah tanganmu di atas bagian tubuh yang terasa sakit itu, dan ucapkanlah: 'Bismillah', lalu sebutkanlah tujuh kali أَعُوْذُ بِاللهِ وَقُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ وَأُحَاذِرُ'Aku berlindung dengan kemuliaan dan kebesaran Allah dari bencana penyakit yang kurasakan dan kucemaskan ini'!" Kata Utsman selanjutnya: "Kulakukanlah demikian itu beberapa kali, maka Allah pun melenyapkan penyakitku itu, dan selalulah kusuruh melakukan dan membaca doa itu kepad keluargaku dan juga kepada orang-orang lain."
Diterima dari Ibnu Abbas bahwa Nabi saw. berpesan: "Barang siapa menengok orang sakit yang belum lagi akan sampai ajalnya, lalu diucapkannya di hadapannya doa ini sebanyak tujuh kali: أَسْأَلُكَ اللهَ الْعَظِيْمَ رَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ أَنْ يَشْفِيْكَ'Aku memohon kepda Allah yang Mahabesar, Tuhan dari 'arasy, untuk menyembuhkanmu', maka Allah akan menyembuhkan si sakit dari penyakitnya itu." (Diriwayatkan oleh Abu Daud, juga oleh Turmudzi yang menyatakannya sebagai hadits hasan, sedang menurut Hakim, hadits ini sah menurut syarat Bukhari).
Muslim meriwayatkan dari Sa'ad bin Abi Waqqash bahwa Rasulullah saw. menjenguknya ketika ia sakit, dan berdoa: اللَّهُمَّ اشْفِ سَعْدًا، اللَّهُمَّ اشْفِ سَعْدًا، اللَّهُمَّ اشْفِ سَعْدًا "Ya Allah, sembuhkanlah Sa'ad ! Ya Allah, sembuhkanlha Sa'ad! Ya Allah , sembuhkanlah Sa'ad!"
Dll.


ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻚَ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻭَﺑِﺤَﻤْﺪِﻙَ ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥْ ﻻَ ﺇِﻟﻪَ ﺇِﻻَّ ﺃَﻧْﺖَ ﺃَﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُﻙَ ﻭَﺃَﺗُﻮْﺏُ ﺇِﻟَﻴْﻚ “Maha suci Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau. Aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu.”

Sumber: 
Fikih Sunnah 4, Sayyid Saabiq, telah diedit untuk keselarasan.