Sayang, Aku Lahir di Masa Yang Aneh

Sayang, Aku Lahir di Masa Yang Aneh

j-cul.com

Aku tak pernah berpikir apa yang akan aku dapatkan ketika aku telah berusaha
Aku tak pernah berpikir apa yang aku raih ketika ku kejar cita
Aku tak pernah berpikir apa yang akan aku tuai dari benih yang aku tanam

     Aku hanya mencoba berjalan dengan wajar dan pasti dalam lingkaran alur
     Aku hanya mensyukuri langkah demi langkah yang aku tempuh
     Aku hanya menikmati lingkaran itu berputar

Sayang.. aku lahir di masa yang aneh
Sayang.. aku hidup di dunia yang tak ku pahami
Sayang.. aku harus menjalani keabu-abuan yang tak kusenangi

    Rumput memang tak pernah mengerti itu semua
    Apa lagi ayam-ayam itu
    Hanya berbunyi gaduh ketika mendapatkan makanan

Mata ini merabas
Mensyukuri bahwa aku bukan seperti ayam itu

Karya : Himatul Mardhiyah | PR IPPNU Wonogiri
Khilaf

Khilaf

pangandaran.travel

Suatu hari di sekolah STM.
Pario       : “ Ga, masak puasa-puasa kayak gini kita disuruh olah raga juga.”
Pega        : “ heh.. kata pak ustad puasa itu gak boleh buat alesan ngejalanin akitivitas kita tau.”
Pario       : “ Pake logika aja lah Ga, kalo abis olah raga kan pasti kita aus.”
Pega        : “Tuh,. Alesan lagi kan.” (Pak Guru Olahraga datang dan meniup peluit)
Ninju      : “ Bener kan hari ni kita bakal main bola.”
Virza      : “ Ok,. Kalo gitu kita tarohan siapa yang bakal menang?”
Ninju      : “ Ya pasti teamnya Pario lah”
P. Guru   : “Ehemm... ini temen-temennya lagi pemanasan malah pada ngegosip sama neduh disini hayo!”
Ninju      : “ Hehe.. maaf pak, kata mama, saya ga boleh ikut olah raga.”
P.Guru    : “lha emang kenapa?”
Ninju      : “Ya kan saya bisa jadi laper trus bisa batal puasanya soalnya saya pasti langsung makan kalo abis olahraga pak.”
P.Guru     : “Ya Allah... puasa kok buat alesan. Lha kamu kan nasrani. Kamu lupa?”
Ninju       : “Oh iya ya, ya udah saya nanti yang jadi kiper aja pak, Hehehe.”

Karya : Himatul Mardhiyah | PR IPPNU Wonogiri
Sepetik Bunga di Tengah Padang Pasir

Sepetik Bunga di Tengah Padang Pasir

atacamaphoto.com

   Diwaktu pagi, aku sedang duduk di terasrumah. Tiba-tiba seorang teman datang kepadaku dengan wajah yang suram. Lalu dia duduk di sampingku, namun tidak langsung berkata-kata sambil menahan air mata.
   Aku bertanya-tanya dalam hati ada apa dengan sahabatku ini, lalu kuberanikan diri untuk bertanya “Ada apa wahai sobat?” lalu dengan suara pelan dia berkata kepadaku “Mengapa hidupku tidak pernah bahagia,” ucapnya dengan nada berputus asa. “Tidak bahagia maksudmu?” ucapku dengan penasaran. “Selama ini aku merasa seperti seorang pecundang yang selalu gagal walaupun sudah berusaha sekuat tenaga, tapi mengapa yang aku temui hanya kegagalan? Aku harus bagaimana? Apakah sudah pergi?” tangisnya dengan air mata yang meleleh di pipinya.
   Mendengar kedukaan hati sahabatku yang sebenarnya aku sendiri pernah mengalaminya rasanya ingin ikut bersedih bersamanya, namun ini bukanlah solusi dari permasalahan yang dihadapinya. Aku terdiam sejenak untuk menenangkan hatinya. Ketika hatinya sudah menjadi lebih baik, aku lalu berucap kepadanya “Wahai sobat, aku tahu kamu bersedih namun Tuhan tidak pergi. Kasihsayangnya meliputi alam semesta”. Mendengar ucapanku diapun langsung mengusap air matanya sambil berkata “maafkanlah perkataanku tadi tidak sepatutnya aku ucapkan”.
   Mendengar jawaban tersebut, hatiku merasa lega. Bergegas aku masuk ke dalam untuk membuatkan coklat panas sembari menunggu suasana hatinya membaik. Setelah minuman siap dihidangkan, kami berduapun meminumnya bersama. Diapun sudah tidak bersedih lagi. Akupun memulai dialog lagi dengannya “Begini sobat, aku tahu permasalahan yang kau hadapi ini, tapi pernahkah terpikirkan olehmu orang-orang yang tidak sempurna fisik mereka” tanyaku. “ia, pernah terpikir olehku mereka tetap semangat menjalani hidup” jawabnya. “Tidakkah pernah terpikirkan olehmu nikmat yang ada padamu ini yang tidak dirasakan oleh mereka? Permasalahan dari dilemamu ini adalah kesedihan yang kamu alami dan obat untuk permasalahanmu ini adalah kebahagiaan yang kuncinya berupa kesyukuran. Mengapa kamu hanya berkonsentrasi pada kesedihanmu saja? Tidakkah betapa banyak nikmat dari Tuhan yang harus kamu syukuri! Dengan hati yang bahagialah maka kemudahan akan datang kepadamu dari keinginan kamu mudah untuk terwujud. Awan hitam di dalam yang sebenarnya pengganggu di dalam jiwa. Maka biarkanlah pelangi memancar di hatimu wahai sobat” ungkapku panjang lebar.
   “Oh sobat, sungguh aku berterimakasih sebanyak-banyaknya kepadamu. Selama ini diriku hanya menganggap benar egoku saja” ucapnya dengan hati yang gembira. Sejak saat itu dia memandang dunia dengan optimis. Memang untuk menaklukkan dunia kita harus menghilangkan rasa pesimis yang menjadi racun untuk jiwa kita.

Karya : Saesar Wahid Andreatno | SMK Ma'arif Walisongo Kajoran
Badik dan Vivi Lestari : Ketua PAC IPNU & IPPNU Kajoran 2017-2018

Badik dan Vivi Lestari : Ketua PAC IPNU & IPPNU Kajoran 2017-2018

Badik dan Vivi Lestari
Kartika News, Kajoran – PAC IPNU IPPNU Kecamatan Kajoran mengadakan Konferensi Anak Cabang (Konferancab) di MTs Ma’arif Wuwuharjo Kajoran , Minggu(12/11). Kegiatan yang dilaksanakan rutin 2 tahun sekali ini menjadi wahana berkumpulnya kader IPNU-IPPNU se Kecamatan Kajoran dari kalangan ranting, komisariat dan anak cabang. Konferancab merupakan forum diskusi tertinggi di tingkat anak cabang ini membahas beberapa hal yaitu: 1)pokok-pokok program organisasi dalam 2 tahun kedepan; 2)rekomendasi organisasi dan 3)memilih ketua IPNU dan IPPNU.

IPNU-IPPNU sebagai bagian integral dari generasi muda Indonesia yang berstatus sebagai pelajar menjadi sangat penting keberadaannya. Ide/gagasan yang inovatif menjadi ciri utama setiap kader IPNU-IPPNU dalam menghadapi dinamika yang terjadi di negeri ini.

Badik dan Vivi Lestari adalah kader IPNU-IPPNU yang terpilih untuk memimpin berjalannya organisasi PAC IPNU-IPPNU Kecamatan Kajoran Masa Khidmat 2017-2019. Kedua ketua yang sebelumnya menjadi telah malang melintang dalam perkembangan masa khidmat sebelumnya ini sama-sama mempunyai orientasi untuk memajukan IPNU-IPPNU Kajoran sebagai wadah mengoptimalkan potensi yang dimiliki anggota IPNU-IPPNU se Kecamatan Kajoran. (nandcbp)