Doktrin Pekalongan II : Ikrar Pelajar NU Tolak Gerakan Radikal

Doktrin Pekalongan II : Ikrar Pelajar NU Tolak Gerakan Radikal


Kartika News, Pekalongan – Sarasehan dan Pengukuhan Dewan Koordinasi Wilayah Corps Brigade Pembangunan IPNU dan Korp Pelajar Putri IPPNU (DKW CBP-KPP) Provinsi Jawa Tengah digelar di Gedung Aswaja Kota Pekalongan, Sabtu (15/04). Rangkaian acara tersebut diawali dengan Sarasehan DKW CBP-KPP Jawa Tengah yaitu dimulai dengan sharing pengalaman oleh Komandan DKW CBP-KPP Jawa Tengah domisioner (Arif Khoirul M dan Okta), kemudian dilanjutkan sosialisasi Peraturan Organisasi CBP-KPP hasil Rakernas 2017 oleh Dewan Koordinasi Nasional CBP-KPP (Dede Rusyadi dan Miftah) dan diakhiri sosialisasi program kerja DKW CBP-KPP Jawa Tengah Masa Bhakti 2016-2019. Acara yang menjadi forum sarasehan dan sosialisasi baik dari alumni, DKN dan DKW CBP-KPP ini dihadiri oleh perwakilan Dewan Koordinasi Cabang (DKC) CBP-KPP se Jawa Tengah.

Acara tersebut mengambil tema “Doktin Pekalongan II” yang mempunyai nilai historis sangat erat dengan berdirinya Corps Brigade Pembangunan di negeri ini. Tahun 1963, kita masih ingat Negara ini bersengketa dengan Malaysia ketika memperebutkan daerah Kalimantan Barat lebih tepatnya Serawak yang waktu itu dikenal dengan “Ganyang Malaysia”. Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama waktu itu dibawah komando Asnawi Lathief melaksakan seruan Presiden RI untuk mempertahankan negera ini. Terbentuklah “Relawan Pelajar” yang dikirimkan pada saat perang melawan Malaysia. Relawan Pelajar tersebut yang kemudian menjadi cikal bakal berdirinya Corps Brigade Pembangunan yang dideklarasikan di Gedung Bakorwil Kota Pekalongan pada Tahun 1964.

Selain sarasehan juga dilaksanakan Pengukuhan DKW CBP-KPP Jawa Tengah yang dilaksanakan di Gedung Bakorwil Kota Pekalongan, Minggu (16/04). Acara tersebut juga dihadiri Ferial Farkhan Ibnu Akhmad (Ketua PW IPNU Jawa Tengah) dan Sri Nur Ainingsih (Kettua PW IPPNU Jawa Tengah) yang mengukuhkan kepengurusan DKW CBP-KPP Jawa Tengah di gedung tempat Corps Brigade Pembangunan dideklarasikan oleh Asnawi Lathief pada tahun 1964 yang kemudian disebut dengan Doktin Pekalongan.

Pada acara tersebut, Dede Rusyadi selaku Komandan Nasional Corps Brigade Pembangunan IPNU memberikan sambutan resminya. “Perjuangan CBP-KPP harus sesuai dengan kebutuhan negara, karena CBP-KPP lahir sebagai lembaga untuk menjaga stabilitas nasional” ungkap Dede pada sambutannya dengan nada membara membangkitktan semangat CBP-KPP se Jawa Tengah. Komandan Nasional dibawah kepemimpinan Ketua Umum IPNU Asep Irfan Mujahid ini juga mengungkapkan kalau ada gerakan radikal yang mengancam stabilitas nasional, CBP-KPP harus tampil di depan untuk menangkisnya. “Dulu CBP-KPP lahir sebagai Pasukan Relawan Perang (1964) kemudian setelah masa perjuangan fisik dinegeri ini berakhir CBP-KPP tidak lagi menjadi relawan perang. Tetapi jika sudah ada yang lagi-lagi mengancam NKRI maka perjuangan kita kembalikan menjadi Pasukan Siap Perang” tambah Dede Rusyadi di depan CBP-KPP se Jawa Tengah. (nandcbp)