MENRISTEKDIKTI: SEMOGA SANTRI SUKSES DI NEGERI INI

MENRISTEKDIKTI: SEMOGA SANTRI SUKSES DI NEGERI INI

 
Silaturrahim : Menristekdikti Prof. H. Mohamad Nasir, Ph.D., Ak. menyampaikan sambutan.
Kartika News – Keluarga besar Yayasan Syubbanul Wathon Pondok Pesantren Tegalrejo Magelang mengadakan silaturrahim dengan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Prof. H. Mohamad Nasir, Ph.D., Ak. (Selasa, 19/01/2016).

Acara yang diadakan di kampus Asrama Pelajar Islam (API) ASRI Tegalrejo ini diikuti oleh para kiyai, pengurus, ustadz dan ustadzah, karyawan, mahasantri, mahasiswa, siswa dan santri Yayasan Syubbanul Wathon Magelang.

Pada acara tersebut Gus Yusuf sebagai Ketua Yayasan Syubbanul Wathon mengungkapkan bahwa inilah saatnya kader – kader pesantren tampil terdepan di dunia pendidikan. Gus Yusuf juga menambahkan, kita harus menyontoh kesuksesan Menristekdikti Prof. H. Mohamad Nasir, Ph.D., Ak. , “beliau adalah santri dan sekarang menjadi menteri” ungkap Gus Yusuf.

Pada acara tersebut Menristek juga mengungkapkan harapan terhadap santri untuk bisa berperan bagi bangsa ini. Menteri yang juga lulusan pesantren ini menambahkan bahwa sebetulnya pesantren mempunyai potensi yang sangat besar. “Semoga para santri sukses di negeri ini”, tambah Mohamad Nasir. Hal ini menjadi penguat bahwa besar harapan bangsa ini terhadap kiprah santri di masa yang akan datang untuk memajukan negara tercinta. 

Disiplin, menjadi kata yang paling ditekankan oleh Mohamad Nasir dalam acara silaturrahim tersebut. Pada penjelasannya Menristekdikti menyebutkan bahwa wujud dari disiplin yang sesungguhnya adalah istiqomah yang akan mengantarkan kita semua kepada keberhasilan. (_ma25)
LINTAS ALAM, CBP KAJORAN SERUKAN CINTA ALAM

LINTAS ALAM, CBP KAJORAN SERUKAN CINTA ALAM


Kartika News – DKAC CBP IPNU Kecamatan Kajoran mengadakan kegiatan lintas alam di Pegunungan Noroto Kajoran Magelang (Sabtu, 16/01/2016). Lintas alam yang diadakan dari jam 15.30 sampai 21.00 WIB ini diikuti oleh anggota CBP  Kajoran.

Kegiatan ini mempunyai tujuan utama yaitu penanaman cinta alam. Tujuan kegiatan ini sesuai dengan salah satu sasaran kegiatan yang sudah menjadi peta Corps Brigade Pembangunan (CBP) Nasional yaitu bergerak dalam bidang kemanusiaan dan lingkungan hidup. 

Kesadaran masyarakat yang kurang dalam penanganan sampah menjadi argument yang memperkuat kegiatan ini dilaksanakan. Lintas Alam, sebuah judul kegiatan yang diambil oleh DKAC CBP IPNU Kecamatan Kajoran tidak hanya sebatas berjalan melintasi alam saja. Tetapi anggota CBP Kajoran diwajibkan membersihkan sampah plastik di area Pegunungan Noroto. 

Pada kegiatan tersebut CBP Kajoran mengajak kepada seluruh masyarakat Kajoran untuk peduli terhadap lingkungannya, salah satunya dengan membuang sampah pada tempatnya. (_ma25) 

SEJARAH CORPS BRIDAGE PEMBANGUNAN

SEJARAH CORPS BRIDAGE PEMBANGUNAN





KARTIKA NEWS - Corps Brigade Pembangunan (CBP) adalah lembaga semi otonom dibawah naungan Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama atau sering disebut IPNU. CBP lahir dilatar belakangi adanya persengketaan antara Indonesia dengan Malaysia atau istilah populernya dikenal dengan “Ganyang Malaysia”, persengketaan itu merebutkan daerah Kalimantan Utara (Serawak).

Kondisi riil yang terjadi pada saat itu untuk lebih jelas konteknya yaitu politik luar negeri, terjadi pertentangan antara gagasan Presiden Soekarno yang anti Imperialisme dengan pihak barat yang berupaya menancapkan kukunya diwilayah Malaysia. Kemudian Presiden Soekarno mengintruksikan kepada elemen bangsa untuk segera membentuk Sukarelawan Perang dan siap menggayang Malaysia.

Intruksi Presiden tersebut secara lansung membuat seluruh elemen bangsa bersiap sedia untuk melawan Imperalisme yang akan kembali menancapkan kukunya diwilayah Asia Tenggara, Asnawi Latif pada waktu itu selaku Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama yang merupakan bagian dari elemen bangsa merasa terpanggil untuk berjuang bersama melawan iperalisme dari bangsa barat, yang terbentuk dari kalangan pelajar Nahdhiyyin yang kemudian dinamakan Sukarelawan Pelajar pada tahun 1963.

Deklarasi dibentuknya sukarelawan Pelajar diadakan di Yogyakarta yang pada saat itu merupakan lokasi dari kantor pusat PP IPNU, dan dibarengi dengan parade militer Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang merupakan wujud dari kesiapan RI untuk Menggayang Malaysia.

Sejak saat itulah kemudian Sukarelawan Pelajar yang dibentuk oleh Asnawi Latif tersebut berjuang demi memperjuangkan Negara dan Bangsa untuk keutuhan NKRI. Sukarelawan ini yang merupakan Embrio atau cikal bakal bagi berdirinya Corps Brigade Pembangunan (CBP) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama. Yang kemudian ditetapkan pada Konferensi Besar IPNU di Pekalongan pada tanggal 25 – 31 Oktober 1964 dengan nama Corps Brigade Pembangunan (CBP). Yang kemudian dikenal dengan “doktrin Pekalongan”.

Pada moment tersebut Asnawi Latief selaku ketua umum PP IPNU menunjuk Rekan Harun Rosyidi untuk menjadi Komandan Teknis CBP. Pasca ditunjuk sebagai komandan teknis CBP, rekan Harun Rosyidi mengumpulkan kader-kader inti IPNU yang berpotensi untuk selanjutnya dididik dan dilatih kemiliteran serta keamanan guna mengantisipasi gerakan yang membahayakan keutuhan negara kesatuan republik Indonesia (NKRI) baik dari dalam maupun luar. Kondisi ini ditempuh karena stabilitas politik dan kemanan yang tidak menentu pada saat itu.