NAHDA ELEN: KADER INTI IPPNU KABUPATEN MAGELANG, NOMINATOR PEMENANG ESSAY STUDENT COMPETITION IPNU 2016

NAHDA ELEN: KADER INTI IPPNU KABUPATEN MAGELANG, NOMINATOR PEMENANG ESSAY STUDENT COMPETITION IPNU 2016



Kartika News, Magelang- Nahda Elen Fandinka lahir di Magelang, 7 Agustus 1998. Elen panggilan akrab Nahda Elen Fandinka sudah tidak asing lagi bagi anggota IPNU-IPPNU se Kabupaten Magelang. Selain menjadi salah satu kader inti IPPNU Kabupaten Magelang (Korp Pelajar Putri), Elen juga masuk menjadi salah satu anggota Tim Pelatih PC IPPNU Kabupaten Magelang. Kader inti IPPNU Kabupaten Magelang yang juga siswa MAN 1 Kota Magelang ini merupakan salah satu dari 5 nominator pemenang Essay Student Competition IPNU 2016 tingkat Nasional dengan karya berjudul “Bhineka Tunggal Ika Bukan Berarti Perbedaan yang Diseragamkan (Toleransi Penimba Ilmu Lintas Agama)” (sumber: http://www.ipnu.or.id/pengumuman-pemenang/ ).

Bersama dengan momen Hari Santri Nasional 22 Oktober 2016 Pimpinan Pusat IPNU mengadakan Lomba Esai Pelajar Tingkat Nasional (Essay Student Competition IPNU 2016). Pada momen tersebut Nahda Elen Fandinka sebagai salah satu kader inti IPPNU Kabupaten Magelang bertekad untuk membuktikan eksistensi kader inti IPPNU Kabupaten Magelang sebagai contoh anggota yang mempunyai prestasi yang dapat diperhitungkan ditingkat nasional.

Setelah mengetahui info dari group media sosial Whatsapp PC IPNU-IPPNU Magelang yang dikirim oleh Nasichun (Ketua PC IPNU Kabupaten Magelang), Elen tergerak untuk mencari tahu lebih lanjut tentang petunjuk teknis dan persyaratan apa saja yang harus dipenuhi jika ia akan menjadi peserta Essay Student Competition IPNU 2016. Pada proses pengerjaan esai, Elen dibenturkan dengan berbagai agenda kegiatan IPNU-IPPNU di Kabupaten Magelang. Mulai dari Makesta, Pelatihan dan Seleksi Calon Anggota CBP-KPP di salah satu .kecamatan di Kabupaten Magelang dan persiapan Apel dan Kirab Hari Santri Nasional PC NU Kabupaten Magelang. Dengan waktu yang serba terbatas, Elen berhasil memanajemen waktu disela-sela kesibukannya dan berhasil menunjukkan citra dirinya sebagai salah satu anggota Dewan Koordinasi Cabang (DKC) Korp Pelajar Putri IPPNU Kabupaten Magelang yang merupakan basisnya kader inti IPPNU dengan prinsip “cukup dengan waktu luang untuk memanfaatkan sebuah peluang”.
Essay Student Competition IPNU 2016: Pengumuman Nominator Pemenang


Sebagai pelajar yang mempunyai minat membaca dan menulis yang tinggi dan mempunyai kepedulian terhadap pelajar Indonesia di masa depan. Elen mengemukakan semoga pelajar Indonesia (khususnya IPNU-IPPNU) bisa lebih sadar akan The Power of Reading and Writing, karena menurutnya dengan membaca dan menulis kita akan lebih bisa mengapresiasi orang lain, dengan membaca dan menulis kita bisa explore dan unduh apapun yang kita mau. “Di era abad 21 yang serba social media (socmed) harapan saya teman-teman pelajar bisa mengubah kalimat socmed mengandung banyak mudharat menjadi socmed banyak manfaat” tambah Elen.

Diakhir wawancara, Elen mengemukakan pendapatnya yang cukup menarik dan menginspirasi pelajar Indonesia untuk suka membaca dan menulis. “Dengan membaca kita akan mulia, dengan menulis kita sejahtera, membaca dan menulis menjadikan kita lebih bersahaja, bukan dengan yang mahal, bukan harus dengan orang handal, cukup dengan waktu yang luang untuk memanfaatkan sebuah peluang dan akhirnya akan tahu bagaimana esensi dari berjuang” ungkap Elen diakhir sesi wawancara. (by: nand25)


Profil Nahda Elen Fandinka

Nama : Nahda Elen Fandinka

Tempat Lahir : Magelang

Tanggal Lahir : 7 Agustus 1998

Alamat : Krajan II RT.01 RW.02, Secang, Secang, Magelang

Sekolah : MAN 1 Kota Magelang (Jurusan Agama)

Hobi : Menyanyi, Cerita, Retorika, Membaca

Pengalaman Organisasi : OSIS, PASSUSKA, IPPNU, KPP, PKS, ECC, ROHIS

Juara yang Pernah diraih : Juara Paduan Suara, Juara Singing Competition Gemilang Idol, Juara Poetry Reading, Juara Pelajar Pelopor, Juara Duta Lalulintas, Juara Pidato Bahasa Inggris Aksioma
REALITA KONDISI PELAJAR

REALITA KONDISI PELAJAR


Oleh: Tri Fadhilatul Mustamiroh

Gaya hidup merupakan gambaran bagi setiap yang mengenakannya. Setiap individu memiliki gaya hidup yang berbeda-beda. Gaya hidup ini dapat mencerminkan sikap, perilaku, moral dan kepribadian masing-masing individu. Gaya hidup juga dapat mengetahui cara bagaimana orang tersebut hidup dalam kelompok masyarakat.

Pada zaman ini, gaya hidup setiap individu terkhusus pelajar sudah banyak yang menyimpang dari aturan, mereka sudah tidak lagi memiliki jati diri sebagai seorang pelajar. Perilaku mereka sudah tidak mencerminkan selayaknya seorang pelajar. Hal ini terjadi karena banyaknya pengaruh negatif dari dunia luar dan perkembangan teknologi yang tidak digunakan semestinya. Sebagian besar pelajar di Indonesia saat ini mengikuti trend made yang menyimpang moral. Contohnya berpakaian seperti orang kebarat-baratan. Remaja masa kini itu selalu dikaitkan dengan zaman dan teknologi. Banyak wanita remaja maupun dewasa yang memakai rok mini, baju ketat dan transparan di tempat umum. Yang lebih memprihatinkan lagi banyak stasiun televisi yang memanfaatkan model wanita untuk mempromosikan suatu produk. Seperti contohnya memperlihatkan rambut untuk iklan shampoo, memperlihatkan sebagian anggota tubuh untuk iklan sabun mandi dan hand and body lationdan baju, busana trend terkini yang seharusnya tidak layak dipublikasikan. Sehingga dengan adanya hal tersebut banyak wanita yang mengikuti trand made yang seharusnya tidak layak dijadikan contoh.

Seperti yang kita ketahui, bahwa banyak trend madeyang terdapat di luar negeri itu menyimpang moral. Sedangkan negara Indonesia adalah negara yang terkenal akan kesopanan dan budi luhurnya. Jika kita sebagai pelajar menanggapi hal ini dengan negatif, maka akan berdampak negatif juga untuk generasi selanjutnya.

Selain itu banyak remaja terutama kaum adam yang telah mengenal akan mabuk-mabukan, rokok dan narkoba. Mereka beranggapan bahwa jika tidak melakukan hal-hal tersebut maka dianggap kuno, ketinggalan zaman. Ini adalah salah satu persepsi pelajar yang salah besar, karena jika mereka mengonsumsi barang-barang tersebut akan membahayakan kesehatan mereka, terutama untuk pengguna narkoba yang telah merajalela dikalangan pelajar, padahal narkoba dapat berdampak mengalami gangguan syaraf pada otak yang tidak berjalan sempurna dan dapat mengalami gangguan mental.

Ada banyak permasalahan yang terjadi pada pelajar saat ini. Terutama adalah penurunan moral pada diri pelajar. Penyebab rusaknya moral pelajar saat ini cenderung disebabkan oleh minimnya pendidikan moral serta pembentukan mental dan karakter para pelajar. Dalam sistem pendidikan di negeri kita, pendidikan moral hanya 30 – 40 % dari kurikulum yang didapat para pelajar di sekolah. Hal ini menurut para ahli kurang, khususnya bagi para pelajar tingkat menengah pertama. Oleh sebab itu, para pelajar tersebut tidak mempunyai pegangan dalam menjalankan hidup.

Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang terjadi dimasa ini, peranan orang tua dalam membina, mendidik serta membentuk karakter para pelajar sangatlah penting. Itu berarti orang tua harus bisa memberikan pengertian serta berperan sebagai pengayom anak-anak mereka sehingga para anak merasa aman dan terlindungi. Bila hal ini telah terjadi, anak tidak akan mencari teman yang mereka anggap nyaman di luar rumah. Karena bisa jadi tempat yang mereka anggap nyaman tersebut merupakan pergaulan yang salah sehingga dapat mempengaruhi karakter dan mental anak dimasa yang akan datang. Pendidikan agama juga sangat penting untuk para pelajar karena agama merupakan pondasi utama yang dapat dijadikan sebagai pedoman dalam melakukan semua hal. Dengan memberikan pondasi agama yang kuat serta memberikan kasih sayang kepada paragenerasi muda, bisa dipastikan tidak akan terjadi lagi penurunan moral para pelajar, sehingga kita akan mempunyai kualitas hidup yang lebih baik.

Untuk itu, dizaman modern ini mari kita sebagai penerus bangsa harus bisa memajukan bangsa indonesia. Menghindari hal-hal yang berdampak negatif, hindari pergaulan bebas, hindari narkoba. Berpikir positif dan teruslah melangkah untuk bangsa tercinta, Bangsa Indonesia.
Apel dan Kirab Hari Santri Nasional PC NU Kabupaten Magelang : Dari Santri Untuk Negeri

Apel dan Kirab Hari Santri Nasional PC NU Kabupaten Magelang : Dari Santri Untuk Negeri

Apel Hari Santri: Sekjend PBNU HA Helmy Faishal Z membaiat dan memberikan amanat Kesetiaan Santri Untuk Negeri didampingi salah satu anggota Provos Banser Kabupaten Magelang
Kartika News, Mungkid -

Tanggal 22 Oktober Telah ditetapkan sebagai hari santri nasional oleh pemerintah sebagai bentuk penghargaan dan momentum bagi bangsa indonesia untuk mengingat perjuangan santri demi memperjuangkan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

PCNU kabupaten Magelang memperingati Hari Santri Nasional dengan apel dan kirab yang di ikuti oleh santri, NU dan Banomnya seluruh Kabupaten Magelang, Selasa (18/10). Ribuan santri mulai memadati lapangan PC NU Kabupaten Magelang dari pukul 10.00 WIB. Pada pelaksanaan kegiatan tersebut santri memakai sarung, baju dan peci sebagai identitas santri. Banser, CBP dan KPP Kabupaten Magelang juga terlihat mengenakan seragam dinasnya pada acara tersebut dengan agenda mengamankan dan mengawal Kirab dan Apel Hari Santri Nasional yang diadakan PCNU Kabupaten Magelang ini.

Dimulai dengan gladi bersih petugas apel mulai dari paduan suara (Ponpes API ASRI Tegalrejo), pembawa panji-panji NU (Provos Banser Kabupaten Magelang) dan petugas inti apel (Ponpes API ASRI Tegalrejo).

Kegiatan ini dilanjutkan penyambutan Kirab Hari Santri penyambutan PBNU yang diwakili oleh Sekjen PBNU HA Helmy Faishal Zaini, dilanjutkan Apel Hari Santri yang dipimpin oleh Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Magelang Dr.KH.Mahsun, dilanjutkan inspeksi dan baiat kesetiaan santri kepada NKRI oleh Sekjen PBNU dan diakhiri doa penutup oleh Rois Syuriah PCNU Kabupaten Magelang KH. Said Asrori.

Merajut Kebhinnekaan dan Kedaulatan Indonesia menjadi tema yang diusung pada peringatan Hari Santri Nasional pada tahun 2016 ini. Hal ini dikarenakan banyak banyak organisasi-organisasi yang mengatasnamakan islam tetapi mereka membuat kegaduhan dan mengakibatkan ketidak tenangan ditengah-tengah kehidupan bermasyarakat dengan melakukan aksi-aksi radikalisme. Harapannya tema tersebut menjadi inspirasi bagi bangsa Indonesia khususnya dan masyarakat dunia umumnya bahwa Santri Nusantara mempunyai ciri toleransi yang akan membawa islam rahmatal lil alamin.“Islam radikal yang sekarang mengatasnamakan islam tapi mereka melakukan teroris, bunuh diri dan aksi brutal. Ini menjadi tanggungjawab bagi santri dan santriwati untuk melawan gerakan teror dan radikal ini.” Ujar HA Helmy Faishal Zaini (Sekjend PBNU). (Naff)