Showing posts with label indonesiaku. Show all posts
Showing posts with label indonesiaku. Show all posts
Biografi Ki Hajar Dewantara - Pahlawan Indonesia

Biografi Ki Hajar Dewantara - Pahlawan Indonesia



Biografi Ki Hajar Dewantara - Pahlawan Indonesia. Tokoh berikut ini dikenal sebagai pelopor pendidikan untuk masyarakat pribumi di Indonesia ketika masih dalam masa penjajahan Kolonial Belanda. Mengenai profil Ki Hajar Dewantara sendiri, beliau terlahir dengan nama Raden Mas Soewardi Soerjaningrat yang kemudian kita kenal sebagai Ki Hadjar Dewantara. Beliau sendiri lahir di Kota Yogyakarta, pada tanggal 2 Mei 1889, Hari kelahirannya kemudian diperingati setiap tahun oleh Bangsa Indonesia sebagai Hari Pendidikan Nasional. Beliau sendiri terlahir dari keluarga Bangsawan, ia merupakan anak dari GPH Soerjaningrat, yang merupakan cucu dari Pakualam III. Terlahir sebagai bangsawan maka beliau berhak memperoleh pendidikan untuk para kaum bangsawan.

Mulai Bersekolah dan Menjadi Wartawan
Ia pertama kali bersekolah di ELS yaitu Sekolah Dasar untuk anak-anak Eropa/Belanda dan juga kaum bangsawan. Selepas dari ELS ia kemudian melanjutkan pendidikannya di STOVIA yaitu sekolah yang dibuat untuk pendidikan dokter pribumi di kota Batavia pada masa kolonial Hindia Belanda, yang kini dikenal sebagai fakultas kedokteran Universitas Indonesia. Meskipun bersekolah di STOVIA, Ki Hadjar Dewantara tidak sampai tamat sebab ia menderita sakit ketika itu.

Ki Hadjar Dewantara cenderung lebih tertarik dalam dunia jurnalistik atau tulis-menulis, hal ini dibuktikan dengan bekerja sebagai wartawan dibeberapa surat kabar pada masa itu, antara lain, Sediotomo, Midden Java, De Expres, Oetoesan Hindia, Kaoem Moeda, Tjahaja Timoer, dan Poesara. Gaya penulisan Ki Hadjar Dewantara pun cenderung tajam mencerminkan semangat anti kolonial. Seperti yang ia tuliskan berikut ini dalam surat kabar De Expres pimpinan Douwes Dekker :
..Sekiranya aku seorang Belanda, aku tidak akan menyelenggarakan pesta-pesta kemerdekaan di negeri yang telah kita rampas sendiri kemerdekaannya. Sejajar dengan jalan pikiran itu, bukan saja tidak adil, tetapi juga tidak pantas untuk menyuruh si inlander memberikan sumbangan untuk dana perayaan itu. Ide untuk menyelenggaraan perayaan itu saja sudah menghina mereka, dan sekarang kita keruk pula kantongnya. Ayo teruskan saja penghinaan lahir dan batin itu! Kalau aku seorang Belanda, hal yang terutama menyinggung perasaanku dan kawan-kawan sebangsaku ialah kenyataan bahwa inlander diharuskan ikut mengongkosi suatu kegiatan yang tidak ada kepentingan sedikit pun baginya.
Tulisan tersebut kemudian menyulut kemarahan pemerintah Kolonial Hindia Belanda kala itu yang mengakibatkan Ki Hadjar Dewantara ditangkap dan kemudian ia diasingkan ke pulau Bangka dimana pengasingannya atas permintaannya sendiri. Pengasingan itu

juga mendapat protes dari rekan-rekan organisasinya yaitu Douwes Dekker dan Dr. Tjipto Mangunkusumo yang kini ketiganya dikenal sebagai 'Tiga Serangkai'. Ketiganya kemudian diasingkan di Belanda oleh pemerintah Kolonial.

Masuk Organisasi Budi Utomo
Berdirinya organisasi Budi Utomo sebagai organisasi sosial dan politik kemudian mendorong Ki Hadjar Dewantara untuk bergabung didalamnya, Di Budi Utomo ia berperan sebagai propaganda dalam menyadarkan masyarakat pribumi tentang pentingnya semangat kebersamaan dan persatuan sebagai bangsa Indonesia. Munculnya Douwes Dekker yang kemudian mengajak Ki Hadjar Dewantara untuk mendirikan organisasi Indische Partij.

Dipengasingannya di Belanda kemudian Ki Hadjar Dewantara mulai bercita-bercita untuk memajukan kaumnya yaitu kaum pribumi. ia berhasil mendapatkan ijazah pendidikan yang dikenal dengan nama Europeesche Akte atau Ijazah pendidikan yang bergengsi di belanda. Ijazah inilah yang membantu beliau untuk mendirikan lembaga-lembaga pendidikan yang akan ia buat di Indonesia. Di Belanda pula ia memperoleh pengaruh dalam mengembangkan sistem pendidikannya sendiri.

Kembali Ke Indonesia dan Mendirikan Taman Siswa
Kemudian pada tahun 1919, ia kembali ke Indonesia dan langsung bergabung sebagai guru di sekolah yang didirikan oleh saudaranya. Pengalaman mengajar yang ia terima di sekolah tersebut kemudian digunakannya untuk membuat sebuah konsep baru mengenai metode pengajaran pada sekolah yang ia dirikan sendiri pada tanggal 3 Juli 1922, sekolah tersebut bernama Nationaal Onderwijs Instituut Tamansiswa yang kemudian kita kenal sebagai Taman Siswa. Di usianya yang menanjak umur 40 tahun, tokoh yang dikenal dengan nama asli Raden Mas Soewardi Soerjaningrat resmi mengubah namanya menjadi Ki Hadjar Dewantara, hal ini ia maksudkan agar ia dapat dekat dengan rakyat pribumi ketika itu.

Semboyan Ki Hadjar Dewantara
Ia pun juga membuat semboyan yang terkenal yang sampai sekarang dipakai dalam dunia pendidikan Indonesia yaitu :
  • Ing ngarso sung tulodo (di depan memberi contoh).
  • Ing madyo mangun karso, (di tengah memberi semangat).
  • Tut Wuri Handayani, (di belakang memberi dorongan).

Penghargaan Pemerintah Kepada Ki Hadjar Dewantara
Selepas kemerdekaan Bangsa Indonesia pada tahun 1945, Ki Hadjar Dewantara kemudian diangkat oleh Presiden Soekarno sebagai Menteri pengajaran Indonesia yang kini dikenal dengan nama Menteri Pendidikan. Berkat jaa-jasanya, ia kemudian dianugerahi Doktor Kehormatan dari Universitas Gadjah Mada. Selain itu ia juga dianugerahi gelar sebagai Bapak Pendidikan Nasional dan juga sebagai Pahlawan Nasional oleh presiden Soekarno ketika itu atas jasa-jasanya dalam merintis pendidikan bangsa Indonesia. Tanggal kelahiran beliau pun diperingati setiap tahun sebagai Hari Pendidikan Nasional. Ki Hadjar Dewantara Wafat pada tanggal 26 April 1959 di Yogyakarta dan dimakamkan di Taman Wijaya Brata. Wajah beliau diabadikan pemerintah kedalam uang pecahan sebesar 20.000 rupiah.

sumber: http://www.biografiku.com/2009/02/biografi-ki-hajar-dewantara.html
Kemerosotan Moral Kaum Remaja

Kemerosotan Moral Kaum Remaja


Banyak remaja saat ini terjatuh ke dalam lembah kenestapaan atas nama cinta. Perasaan mereka telah ternodai pikiran-pikiran sesat yang hanya memperhatikan fisik dan kenikmatan lahir semata. Benak mereka telah dipenuhi oleh khayalan-khayalan berbahaya yang dapat mendorong kepada kemaksiatan serta menjauhkan mereka dari jalan yang lurus dan terjerumus ke dalam lembah dosa. Mereka benar-benar lalai akan nilai-nilai moral, akhlak dan kebaikan.

Akibat Pergaulan Bebas

Pamahaman terbalik tentang makna cinta dan pengorbanan itu telah mendorong terciptanya iklim budaya yang kotor, budaya yang menjunjung tinggi hasrat seksual, serta budaya yang sangat bertentangan dengan agama Islam, yaitu budaya pergaulan bebas dan pacaran.

Akibat pergaulan bebas dan pacaran di atas adalah hilangnya kepedulian mereka terhadap nilai-nilai moral. Mereka hanya  peduli terhadap perasaan yang menyala-nyala serta kerinduan yang berlebihan terhadap lawan jenisnya.


Pergaulan bebas juga berakibat timbulnya penyakit AIDS dan HIV yang sampai sekarang belum ditemukan obatnya. Sebenarnya ini adalah peringatan sangat keras dari Allah SWT kepada manusia, namun kebanyakan manusia tidak menghiraukan. Bahkan tidak mau mengerti, sombong, tidak mau mengakui kebenaran Tuhannya.

Dan lebih tragisnya lagi, banyak remaja putri yang menjadi korban seperti terlanjur hamil sementara kekasihnya tidak mau bertanggung jawab, maka jalan yang ia tempuh adalah aborsi atau menggugurkan kandungan. Sehingga tidak jarang remaja yang melakukan aborsi berujung pada kematian.


Pacaran sebagai Pintu Pergaulan Bebas

Kaum remaja yang berpacaran akan menghabiskan banyak waktu dengan pacarnya, terlebih momen-momen liburan. Jarak pun tidak menjadi masalah, sebab HP sebagai alat kumunikasi bisa dijadikan sarana untuk ajang telepon-teleponan.

Kenyataan dalam gaya pacaran remaja menjadikan kasus seksualitas semakin meningkat. Adanya libido seksualitas yang tidak mampu dikelola remaja secara benar dan pada saat yang seharusnya dilakukan, hal ini sering menyebabkan kekeliruan yang fatal.

Gaya pacaran ke arah yang negatif seperti kissing, petting dan intercourse menjadi beberapa gaya pacaran remaja awal, pertengahan dan remaja dewasa sekarang ini. Sebagian remaja tidak tahu efek ditimbulkan karena minimnya informasi tentang pendidikan seks sesuai dengan kultur budaya dan agama. Tapi, ada juga remaja yang tahu efek dari gaya pacaran yang negatif tetapi kurang peduli bahkan bersikap acuh tak acuh dengan akibat yang akan terjadi.

Pacaran inilah sesungguhnya pintu utama menuju pergaulan bebas. Tipe pergaulan yang tidak lagi mengenal etika dan norma-norma agama dan budaya. Pacaran ini pula yang telah menjerumuskan jutaan remaja ke lubang kesengsaraan tiada tara sepanjang masa. Pacaran apa pun bentuknya sudah bisa dipastikan berdampak negatif. Tidak ada pacaran yang positif. Karena itu, tidak ada toleransi untuk pacaran.


Bercermin ke Masa Lalu


Kalau kita melihat remaja masa dahulu sedikit sekali bahkan tidak ada yang menuangkan rasa cintanya kepada lawan jenis melalui hubungan khusus yang dikemas pacaran. Karena memang hal ini dianggap tabu dan tidak wajar di masyarakat serta membawa aib bagi keluarga. Sehingga tidak heran kalau di jalan-jalan atau tempat-tempat yang strategis jarang terlihat pemuda dan pemudi yang berduaan sambil berpegangan tangan, berboncengan ke sana kemari.

Urusan jodoh menjadi tanggung jawab orang tua. Karena itu, kebanyakan orang tua dulu langsung menjodohkan anak-anaknya dengan pilihannya tanpa harus ada perkenalan yang nantinya akan berlanjut kepada proses pacaran. Memang ini terjadi sedikit pemaksaan terhadap anak karena mereka sebagian belum siap untuk berumah tangga malah disodori seorang pendamping hidup. Tapi, hal ini dilakukan untuk untuk menghindari aib yang akan melanda ketika anak bebas untuk menentukan jodohnya sendiri.

Tapi, sayang tradisi perjodohan sekarang ini mulai hilang karena banyak asumsi sang anak telah mampu untuk memilih pasangan yang akan dinikahi. Kebanyakan orang tua sudah tidak mau repot untuk mencarikan jodoh anaknya. Orang tua hanya diam saja ketika sang anak pulang ke rumah dengan membawa pacarnya dan keluar malam mingguan malah didukung.

Kesalahan orang tua yang membiarkan anaknya bergaul bebas membuat sang anak lebih bebas dan hal ini dimanfaatkan oleh sang anak untuk berpacaran dengan alasan sebagai calon istri/suami. Oleh karena itu, pihak orang tua harus benar-benar membatasi pergaulan anaknya. Tidak semua orang harus menjadi teman sang anak, dan ini bertujuan menhindarkan anak dari pergaulan bebas yang merugikan orang tua dan anak itu sendiri. Selain itu juga pendidikan keagamaan harus ditanamkan kepada sanga anak sejak dini.

Kini, bagaimana kita akan mengatasi masalah tersebut atau paling tidak mencegah tersebarnya virus maksiat yang berupa budaya pacaran ini? Tentunya jika kita hendak mencari jawaban atas segala permasalahan dalam hidup ini, kita (sebagai muslim) harus mencarinya dari petunjuk yang telah diberikan oleh Allah SWT, yaitu Al-Qur’an. Perasaan mencintai dan ingin dicintai adalah fitrah yang diberikan Allah SWT, kepada manusia sejak awal keberadaan manusia, sebab karena rasa cintalah, manusia ada sampai saat ini.

Kemudian bagaimana jika kita ingin mencari pasangan hidup? Kita ingat hadits Nabi, “Wanita dinikahi karena empat hal: hartanya, keturunannya, kecantikannya dan agamanya. Maka pilihlah wanita karena agamanya, niscaya kamu akan selamat.”

Sehingga pondasi pernikahan yang terbentuk dari agama akan membawa berkah bagi keluarga

dan masyarakat luas, dan kita diperintahkan untuk menomorsatukan agama tidak berarti kita mengabaikan tiga hal sebelumnya. Kita juga disuruh kalau memungkinkan mencari wanita yang cantik wajah maupun hatinya, agar kita tidak kecewa dengannya dan dapat membuat kita merasa tenteram bersamanya.

Dan ketika kita hendak meminang pun kita diperintahkan untuk melihat calon kita tersebut. Jika kita merasa tidak cocok kita bisa membatalkan pinangan tersebut. Ini dimaksudkan agar diperoleh kecocokan di antara keduanya. Selain itu juga harta yang dimiliki atau berpengaruh perekonomian keluarga sehingga kepala keluarga tidak menghalalkan segala ara untuk menghidupi istri dan anaknya. Betapa Allah SWT, telah memberi jalan yang terbaik, teraman dan terindah bagi manusia, jika manusia menyadari.

Bukhori Muslim, mahasiswa IDIA Prenduan asal Jember.


source;https://majalahqalam.wordpress.com/suplemen-khazanah/edisi-3/artikel/kemerosotan-moral-kaum-remaja/
Hukum Sholat Berjamaah dengan Pacar

Hukum Sholat Berjamaah dengan Pacar

  Memiliki pacar atau kekasih seakan menjadi sebuah hal yang penting dan sangat dianjurkan. Sehingga saat melihat sepasang kekasih tengah berduaan, hal itu sudah dianggap sebagai hal yang wajar oleh masyarakat.
  Status pacaran membuat mereka merasa saling memiliki satu sama lain. Pacar juga seakan menjadi bagian hidup yang tak terpisahkan. Semua kegiatan akan terasa indah jika dilakukan bersama pacar, begitu menurut anggapan mereka. Jalan-jalan dengan pacar, makan bareng pacar, ke kondangan dengan pacar, dan tak terkecuali shalat berjamaah berdua dengan pacar.

  Namun, ada satu pertanyaan, bolehkah shalat berduaan dengan pacar? Ternyata hal ini sama sekali tidak dianjurkan dan bahkan berdosa.

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَا يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ إِلَّا وَمَعَهَا ذُو مَحْرَمٍ

”Jangan sampai seorang lelaki berdua-duaan dengan seorang perempuan, kecuali dia ditemani mahramnya.” (HR Al-Bukhari 5233 dan Muslim 1341).

Kemudian dari Umar radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَا يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ إِلَّا كَانَ ثَالِثَهُمَا الشَّيْطَانُ

”Jangan sampai seorang lelaki berdua-duaan dengan seorang perempuan. Jika terjadi makhluk ketiganya adalah setan.” (HR Ahmad 177,At- Turmudzi 2165, dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).

Abu Ishaq as-Syaerozi – ulama syafiiyah – (w 476 H) menyatakan,

ويكره أن يصلي الرجل بامرأة أجنبية ; لما روي أن النبي قال : لا يخلون رجل بامرأة فإن ثالثهما الشيطان

Makruh (tahrim) seorang laki-laki shalat mengimami seorang wanita yang bukan mahram.

Berdasarkan hadis yang diriwayatkan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda, ”Jangan sampai seorang lelaki berdua-duaan dengan seorang perempuan. Jika terjadi makhluk ketiganya adalah setan.” (al-Muhadzab, 1/183).

Penjelasan an-Nawawi dalam al-Majmu’ Syarh al-Muhadzab,

المراد بالكراهة كراهة تحريم هذا إذا خلا بها: قال أصحابنا إذا أم الرجل بامرأته أو محرم له وخلا بها جاز بلا كراهة لأنه يباح له الخلوة بها في غير الصلاة وإن أم بأجنبية وخلا بها حرم ذلك عليه وعليها للأحاديث الصحيحة

Yang dimaksud makruh dari keterangan beliau adalah makruh tahrim (artinya: haram). Ini jika lelaki itu berduaan dengan seorang perempuan.

Para ulama madzhab Syafii mengatakan, apabila seorang lelaki mengimami istrinya atau mahramnya, dan berduaan dengannya, hukumnya boleh dan tidak makruh.

Karena boleh berduaan dengan istri atau mahram di luar shalat. Namun jika dia mengimami wanita yang bukan mahram dan berduaan dengannya, hukumnya haram bagi lelaki itu dan haram pula bagi si wanita. (al-Majmu’ Syarh al-Muhadzab, 4/277).

Bahkan an-Nawawi juga menyebutkan keterangan dari Imam as-Syafii, bahwa beliau mengharamkan seorang laki-laki sendirian, mengimami jamaah wanita, sementara di antara jamaah itu, tidak ada seorangpun lelaki.

Kata an-Nawawi,

ونقل إمام الحرمين وصاحب العدة.. أن الشافعي نص على أنه يحرم أن يصلي الرجل بنساء منفردات إلا أن يكون فيهن محرم له أو زوجة وقطع بانه يحرم خلوة رجل بنسوة إلا أن يكون له فيهن محرم

Imamul Haramain dan penulis kitab al-Uddah.., bahwa Imam as-Syafii menegaskan, haramnya seorang laki-laki mengimami jamaah beberapa wanita tanpa lelaki yang lain. Kecuali jika ada diantara jamaah wanita itu yang menjadi mahram si imam atau istrinya. Beliau juga menegaskan, bahwa terlarang seorang lelaki berada sendirian di tengah para wanita, kecuali jika di antara mereka ada wanita mahram lelaki itu. (al-Majmu’ Syarh al-Muhadzab, 4/278).

Mengapa Diharamkan?

Sekalipun dalam kondisi ibadah, kita diperintahkan untuk menghindari segala bentuk fitnah. Tak terkecuali fitnah syahwat.

Dalam Syarh Zadul Mustaqni’, Syaikh as-Syinqithy menjelaskan,

وإذا خلا بأجنبية فإنه منهي عن هذه الخلوة لقوله عليه الصلاة والسلام: ما خلا رجلٌ بامرأة إلا كان الشيطان ثالثهما، وقال: (ألا لا يخلون رجلٌ بامرأة) فهذا نهي، قالوا: وبناءً على ذلك لا يصلي الرجل الأجنبي بالمرأة الأجنبية على خلوة؛ لأنه قد يخرج عن مقصود الصلاة إلى الفتنة

Apabila seseorang berdua-duaan dengan seorang wanita yang bukan mahram, hukumnya terlarang. Berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ’Jika seorang lelaki berduaan dengan wanita, maka setan yang ketiganya.’ Beliau juga bersabda, ’Janganlah seorang lelaki berduaan dengan seorang wanita.’ Ini larangan. Para ulama mengatakan, berdasarkan hal ini, tidak boleh seorang lelaki mengimami shalat dengan wanita yang bukan mahram, secara berdua-duaan. Karena bisa jadi keluar dari tujuan utama yaitu shalat, menjadi sumber fitnah syahwat. (Syarh Zadul Mustaqni’, 3/149).

Hal yang sama juga disampaikan Imam Ibnu Utsaimin,

إذا خَلا بها فإنَّه يحرُمُ عليه أن يَؤمَّها ؛ لأنَّ ما أفضى إلى المُحَرَّمِ فهو محرَّمٌ

Apabila seorang lelaki berduaan dengan wanita yang bukan mahram, maka haram baginya untuk menjadi imam bagi wanita itu. Karena segala yang bisa mengantarkan kepada yang haram, hukumnya haram. (as-Syarh al-Mumthi’, 4/251).

Demikian hukum shalat berjamaah berdua dengan pacar. Nah, dalam shalat saja seorang laki-laki tidak boleh atau haram mengimami wanita, apalagi hanya sekedar berduaan atau malah pacaran. Jadi haram hukumnya.


source : http://yukbagikan.blogspot.com/2015/12/subhanallah-inilah-hukum-sholat-berdua.html
PELAJAR DAN MORAL BANGSA

PELAJAR DAN MORAL BANGSA

 

By : Muhammad Adnan


KARTIKA NEWS - Pelajar menempati posisi penting dalam pembangunan bangsa. Menjadi kader bermoral pancasila merupakan salah satu hasil yang dinanti oleh masyarakat Indonesia dari peran para pelajar. Dalam menjalankan tugasnya, tidak sedikit tantangan yang harus dihadapi oleh pelajar. Tantangan yang dimaksud yaitu tantangan yang dinamis, tantangan yang setiap saat bisa berubah sesuai dinamika
zaman.
Pada era orde lama, tantangan pelajar dan perjuangannya masih belum lepas dari era perjuangan 1945 yang erat kaitannya dengan perang melawan kolonialisme dan imperialisme secara fisik.  

Berbeda dengan era orde lama, tantangan kaum pelajar pada orde baru salah satunya disibukkan dengan cita-cita untuk merealisasikan revolusi demokrasi yang kemudian disebut reformasi.

Tantangan setiap zaman pasti berbeda, begitu juga bagi pelajar pada era reformasi pasti berbeda dengan masa-masa sebelumnya.

MORAL BANGSA

Itulah harga diri yang dipertaruhkan para pelajar era reformasi Indonesia. Moral yang menjadi jati diri bangsa Indonesia adalah penentu keberhasilan kehidupan berbangsa dan bernegara. Salah satu hasil pemikiran cemerlang yang didasari moral adalah dasar negara Indonesia yaitu Pancasila. Namun dalam perkembangannya, nilai moral yang terkandung dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia mulai ada pergeseran. Munculnya budaya yang tidak sesuai dengan keabsahan nilai moral bangsa menjadi penyumbang hilangnya nilai moral bangsa Indonesia. Tawuran pelajar, saling mencontek dalam ulangan, tidak menaati peraturan dan tidak mempunyai cita-cita untuk kemajuan bangsa menjadi contoh bergesernya nilai moral bangsa Indonesia di lingkungan pelajar.

JUJUR

Ada indikasi pergeseran sifat jujur pada diri para pelajar di negeri ini. Istilah yang sangat memprihatinkan ketika tidak sedikit pelajar di Indonesia yang beranggapan Jujur Ajur. Pendapat Jujur Ajur berarti jujur itu akan mencelakakan kita dimasa depan. Artinya pelajar yang masih menganggap pendapat tersebut benar, mereka tidak mempercayai kekuatan batin atau hati nurani yang pada dasarnya adalah petunjuk dari Tuhan Yang Maha Esa.

Pergeseran nilai kejujuran bisa kita lihat ketika para pelajar mengikuti ujian. Dari data Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyatakan bahwa dalam ujian nasional tahun 2015 tingkat SMA belum 100 persen pelajar peserta ujian mengedepankan nilai kejujuran. Mereka masih erat dengan prinsip Jujur Ajur, berpendapat nilai bagus lebih baik dari pada kejujuran. Sehingga mereka membenarkan semua cara yang mereka lakukan untuk mendapatkan nilai bagus walaupun dengan cara yang dilarang sekalipun, misalnya dengan cara mencontek pekerjaan teman.

DAPAT DIPERCAYA

Sebuah tanggung jawab timbul ketika seseorang mendapat kepercayaan dari orang lain, tetapi tidak semua orang bisa mempertanggungjawabkannya. Dikalangan pelajar masih banyak terjadi penyelewengan tanggung jawab yang seharusnya tidak dilakukan. Hal tersebut mendorong bergesernya nilai moral pada seseorang yaitu sifat dapat dipercaya. 

Dari analisis yang dilakukan oleh penulis, masih banyak pelajar yang menyalahgunakan jam pelajaran sekolah untuk kepentingan pribadi, bahkan kepentingan yang dapat merugikan bangsa. Membolos sekolah untuk bermain game, pacaran, dan tawuran merupakan contoh masih adanya pelajar yang belum dapat dipercaya.

BERKELANJUTAN

Prinsip kehidupan terasa tidak ada artinya ketika seseorang tidak mempuyai prinsip yang berkelanjutan. Prinsip ini yang kemudian kita katakan prinsip istiqomah. Sebuah kejujuran dan dapat dipercaya tidak akan ada artinya apabila tidak didasari prinsip berkelanjutan. Sehingga banyak orang yang menyatakan Seng Penting Istiqomah (yang pasti berkelanjutan).

KESIMPULAN

Perkembangan bangsa tidak bisa dilepaskan dengan kesuksesan pelajar dalam menghadapi tantangannya. Salah satu tantangan yang belum terselesaikan bagi pelajar saat ini adalah masalah moral. Banyak terjadi penyelewengan yang tidak sesuai dengan nilai moral bangsa pada kalangan pelajar. Kejujuran, dapat dipercaya dan berkelanjutan menjadi tantangan terbesar yang harus kita wujudkan bersama. Dengan optimis didasari nilai luhur semangat Pancasila, kita harus bisa mewujudkan Pelajar Yang Peduli Dengan Moral Bangsa.
Rindu Oksigen

Rindu Oksigen

  
By: Nafi Ali Alawi
KARTIKA NEWS - Selimut asap menyambut pagiku, pagi yang di penuhi asap yang mematikan. Asap itu diciptakan oleh si jago merah yang hingga sekarang telah menyebar menutupi kota ini. Asap ini sudah menyatu dengan hidupku yang disertai jeritan rakyat yang meminta penguasa untuk turun tangan menangani si jago merah yang meraja lela melahap ladang dan hutan kami.

Dulunya kotaku adalah kota yang bebas dari asap, asap kendaraan maupun asap industri rumah tangga, tapi takdir tak bisa di pungkiri, seorang bertopeng hitam telah melepas jago merah begitu saja  di tengah rumput yang gersang dan daun daun yang kering demi kepentingan pribadinya. Aku tak menyangka perestiwa ini akan terjadi, sehingga pasukan penyakit pernafasan menyebar di kota ini .

Pupil mataku menangkap tajam seorang lelaki putih beseragam oren yang sedang melihat gumpalan api dan asap yang sedang memakan dan menutupi lading hutan ini, "gila masak udah menyebar sampai secepat ini...? kalau di biarkan ini bisa gawat, memang benar kata orang tua dulu, bila kecil jadi kawan, kalau besar jadi musuh!! aku harus segera pergi ke markas untuk memberi tahu kepeda komandan". ujar relawan itu saat berdiri melihat peristiwa ini dengan terheran heran. Lalu relawan itu langsung melesat pergi dengan motornya seperti kilauan kilat.

Namaku sohib, aku adalah salah satu dari ribuan korban PENYAKIT ISFA akibat ulah kelompok bertopeng hitam yang melepaskan si jago merah di hutan dan ladang. Kedua teman ku juga menjadi korban penyakit isfa ini, mereka bernama Sufron dan Aryan.

Aku pun tak diam diri melihat hutan plasma nutfan kami di mangsa jago merah. Aku, Sufron dan Aryan mencoba mendekati si jago merah untuk mematikan si jago merah itu dengan daun daun di sekitar. Setelah setegah jam kami melakukan pertolongan pertama pada hutan plasma nutfah ini, tapi apa daya yang kami lakukan dengan tangan tangan mungil ini .Walaupun usaha kami tak berhasil, tapi kami tak kan putus asa untuk membantu pemerintah dalam menyelesaikan masalah ini.

Matahari pun mulai turun dari singa sananya, menandakan bahwa hari sudah mulai petang. Aku, Sufron dan Aryan meningalkan hutan plasma nutfah ini dan pulang ke istana masing masing. Kami pulang bersama tapi sesampainya di pertigaan kami pun berpisah karena rumah Sufron dan Aryan lumayan jauh dari rumahku sehingga kami harus berpisah disini.

"Ron , Yan jangan lupa besok pagi kumpul di sini lagi untuk menjalankan misi menyelamatkan hutan plasma nutfah kita".

"Oke" jawab Sufron dan Aryan dengan suara lemas.

Aku pun pulang ke rumah dengan membawa rasa letih dan bau asap yang menempel pada badan ini. Sesampainya di rumah aku pun langsung membersihkan rasa letih dan bau asap ini dengan mandi. Setelah selesai mandi aku pun duduk di kursi ruang tamu dan melihat dari layar kaca tv tua, pemerintah sedang mengoceh membicarakan perestiwa yang sedang menimpa kota kami ini. "Kami akan membantu masyarakat dalam mengatasi masalah kabut asap ini, kami akan kerahkan TNI ,POLRI, SAR dan kami juga akan menyemprotkan air dari langit untuk memadamkan titik api yang sulit di padamkan, dengan mengunakan  helikopter". Ujar pemerintah dengan wibawanya di depan wartawan.

Tapi aku tak percaya atas ocehan pemerintah itu untuk memadamkan api yang meraja lela di hutan dan ladang kami, buktinya sampai sekarang masalah si jago merah dan kabut asap ini belum bisa teratasi bahkan malah semakin banyak titik api yang ada.

Pagi pun datang, aku pergi menuju pertigaan untuk berkumpul bersama dua temanku untuk membahas misi kami dalam membantu pemerintah mengatasi kabut asap ini. Setelah aku menunggu satu jam, Sufron dan Aryan pun tak kunjung datang. Ketika aku ingin beranjak pulang karena kukira Sufron dan Aryan tak datang, muncullah Aryan dengan berlari lari menuju ke arah ku.

"Hib hib hib" .

"Ada apa kok kamu lari lari yan".

"Gawat!!".

"Apanya yang gawat??!!".

"Itu Sufron kena penyakit peradangan pernafasan dan di bawa ke rumah sakit "

"Apa???????". Jawab ku dengan kaget.

Aku dan Aryan pun langsung pergi ke rumah sakit tempat Sufron di rawat. Ketika sampai di rumah sakit aku langsung bertanya kepada suster yang ada di tempat administrasi.

"Sus sus, saya mau tanya dimana kamar tempat Ahmad Sufron di rawat".

"Adik ini siapanya".

" Saya temannya ".

"Oh, tuggu sebentar. Nomer kamarnya 13 tapi jangan brisik ketika disana".

"Baik sus, terima kasih".

"Sama-sama".

Ketika sudah tahu nomer kamar tempat sufron di rawat aku dan Aryan langsung berlari mencari kamar tersebut, sesampainya di ujung lorong terlihat orang tua Sufron yang sedang menangis.

"Hib itu orang tua Sufron mungkin itu kamar tempat Sufron dirawat".

"Iya itu orang tua Sufron, tapi kok aneh ya malah mereka menangis". ujar ku kepada Aryan dengan seribu kata pertanyaan di otak ku melihat orang tua Sufron menangis.

Dalam hatiku timbul perasaan tidak enak pada kondisi Sufron, ketika sampai di tempat orang tua Sufron duduk ternyata lensa mataku membaca huruf di atas pintu yang bertuliskan "KAMAR JENAZAH". Pada saat itu hatiku bertanya tanya siapa yang ada di dalam kamar jenazah itu. Aku pun bertanya kepada orang tua Sufron .

"Pak pak!! siapa yang ada di dalam kamar jenazah tersebut".

"Di dalam adalah Sufron yang sudah tak bernyawa". jawab Ayah Sufron dengan air mata yang menghiasi pipinya.

Ketika mendengar berita dari mulut Ayah Sufron bila anaknya sudah meninggal, Aryan pun langsung pingsan dan aku pun langsung gemetar dan lemas, kemudian mataku langsung mengeluarkan air mata kesedihan. Aku pun masuk ke kamar jenazah untuk melihat tubuh kawan kami yang sudah tiada.

Setelah Aryan sudah sadar dari pingsannya aku mengajak Aryan untuk pulang. Kami pulang dengan membawa rasa kesedihan di hati kami yang kehilangan kawan terbaik kami, saat aku dan Aryan  berjalan menuju rumah, kami melihat  bendera kuning di depan rumah pak mustar, aku pun bertanya kepada orang yang baru saja dari dalam rumah pak mustar.

"Bu siapa yang meninggal .??"

"Anak nya pak mustar yang baru berumur 28 hari".

"Kenapa kok bisa meninggal??".

"Kata dokter yang memeriksa anak pak mustar, dikarenakan banyak menghirup asap".

Apakah pemerintah akan diam diri melihat rakyatnya mati satu persatu, mau berapa banyak lagi nyawa yang akan di rampok olah asap ini .

Pemerintah hanya bisa ngomong dibalik layar kaca bahwa dirinya akan menyelamatkan nyawa- nyawa ini yang sedang diserang olah pedang, tombak, meriam, panah dari asap yang mampu membunuh secara brutal.

Hari demi hari asap yang mengepung kota ini tak kunjung berkurang malah makin tebal, jarak pandang makin menipis karena terhalang asap sialan ini. Setiap harinya korban dari kabut asap ini semakin bertambah, banyak orang yang terserang penyakit isfa dan ada juga yang sampai ujung maut. Kenapa pemerintah bisa tenang melihat rakyatnya yang sedang diterjang mara bahaya ini.

Banyak keluhan keluhan masyarakat yang sering kulihat di jalanan berupa poster, media sosial dan televisi, beberapa usaha sudah kami lakukan salah satunya yaitu solat minta hujan tapi usaha tersebut  belum membuahkan hasil. Ada poster yang aku lihat di jalan hasil karya suara keluhan- keluhan tersebut yaitu, "kami ingin paru paru kami diisi dengan udara bersih bukan asap yang AKAN merengut nyawa kami".

" kami kangen oksigen kami bosan dengan asap ini".

"Selamatkanlah nyawa nyawa yang terancam ini"

Itulah keluhan-keluhan masyarakat yang ditujukan kepada pemerintah, bukan hanya omongan saja tapi juga harus dibuktikan. Semua tindakan pemerintahpun tak membuahkan hasil  sedikitpun. Kecuali Allah yang berkehendak menyudahi ujian ini dengan menurunkan hujan dari kayangan untuk meredakan emosi si jago merah ini. Semoga Allah memberi anugerah supaya masalah ini cepat reda amin.

#SaveRiau
SMK Ma'arif Walisongo Peringati Hari Pohon Nasional

SMK Ma'arif Walisongo Peringati Hari Pohon Nasional

   KARTIKA NEWS - Dalam rangka memperingati Hari Pohon Nasional, OSIS SMK Ma'arif Walisongo Kajoran mengadakan acara menanam sejuta pohon di lingkungan SMK, yang diikuti oleh siswa - siswa SMK Ma'arif Walisongo Kajoran. Kegiatan yang diadakan pada Sabtu, (28/11) berjalan dengan lancar dan semua siswa antusias mengikutinya.

  "Untuk membentuk karakter siswa agar cinta lingkungan", ujar Eko Widiyatmo sebagai ketua Panitia. Mengingat maraknya perusakan lingkungan di Indonesia, SMK Ma'arif Walisongo Kajoran turut berpartisipasi dalam pelestarian lingkungan di Indonesia yang bertujuan menyelamatkan bumi Indonesia.

  "Harapannya, semoga SMK Ma'arif Walisongo Kajoran mendapat predikat sebagai sekolah yang asri di Kabupaten Magelang." tutur Fahrur Yusanto sebagai Waka Kesiswaan.
Workshop : Wujudkan Pelajar sebagai Kaum Terpelajar

Workshop : Wujudkan Pelajar sebagai Kaum Terpelajar


MAGELANG – PC IPNU-IPPNU Kabupaten Magelang mengadakan Workshop Manajemen Organisasi, Administrasi dan Kaderisasi sebagai langkah awal mewujudkan tata kelola organisasi yang sesuai dengan aturan dan bisa menyesuaikan perkembangan di lingkungan sekitar, sabtu(14/11). Siswa-siswi dari pimpinan komisariat SMP/sederajat dan SMA/sederajat menjadi sasaran utama pada kegiatan ini. Kegiatan yang diikuti pimpinan komisariat SMP/sederajat dan SMA/sederajat se Kabupaten Magelang ini menjadi sangat meriah ketika Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat IPNU membawakan peserta untuk diskusi IPNU-IPPNU.
Workshop yang diadakan di gedung PC NU Kabupaten Magelang Jl. Magelang – Yogyakarta ini diawali dengan hiburan rebana dari PR IPNU Desa Jumoyo, pembukaan, paparan orientasi oleh Ariyanto mantan ketua IPNU Magelang tahun 2011-2013, diskusi bersama PW IPNU-IPPNU Jawa Tengah dan terakhir sekaligus menjadi puncak acara ini yaitu diskusi bersama Muhammad Nahdhy selaku Sekjend PP IPNU.
Workshop ini mempunyai tujuan sebagai ruang silaturrahmi antar pelajar NU se Kabupaten Magelang, mengenalkan dasar organisasi IPNU-IPPNU, optimalisasi potensi pelajar NU Kabupaten Magelang dan yang terakhir adalah berdirinya komisariat SMP/sederajat dan SMA/sederajat dibawah naungan ma’arif se Kabupaten Magelang.
Dalam paparannya Sekjend PP IPNU mengemukakan bahwa pelajar harus kembali pada khittahnya yaitu menjadi kaum yang terpelajar, sehingga pelajar bisa mewujudkan jati dirinya sebagai kader yang mempunyai potensi untuk berperan bagi bangsa ini. “Kader-kader muda IPNU-IPPNU harus mempunyai jiwa kekaderan dan jiwa yang harus disertai dengan disiplin ilmu, disiplin spiritual dalam berorganisasi. Cara membentuk hal tersebut yaitu dengan belajar”, tutur Gus Nahdhy (panggilan akrab Muhammad Nahdhy).



Rekan Ariyanto sebagai pemateri orientasi juga memaparkan bahwa IPNU-IPPNU harus menjadi wadah bagi pelajar NU untuk menggali dan mengembangkan semua potensinya. “IPNU-IPPNU berfungsi sebagai wadah bagi para pelajar untuk menggali dan mengembangkan potensinya”, tutur Kang Ari (panggilan akrab Ariyanto).
Jambore : Jalin Komunikasi Tingkatkan Prestasi

Jambore : Jalin Komunikasi Tingkatkan Prestasi


 KARTIKA NEWS - Diadakan Jambore SMP/MTs sekecamatan Kajoran untuk memperingati hari Pramuka ke-54 dan HUT ke-70 RI, yang telah didiskusikan oleh Panitia kepramukaan di Kwaran Kajoran. Jambore diadakan dengan tujuan menjalin komunikasi antar SMP/MTs dan meningkatkan potensi siswa juga mengaktifkan kembali Pramuka di Kecamatan Kajoran,  karena kurang lebih sudah 5 tahun kepramukaan di Kecamatan Kajoran kurang aktif atau bersifat Individual.
  Jambore dilaksanakan selama 3 hari 2 malam dari 18 s.d. 20 September 2015. Peserta sangat antusias mengikuti kegiatan - kegiatan di acara Jambore ini, seperti Wate Game, Pentas Seni dan Lomba memasak Tumpeng.
  Harapan Baderun sebagai ketua panitia Jambore adalah dengan diadakannya Jambore yaitu meningkatkan prestasi, menjadikan penggalang, khususnya di SMP/MTs menjadi lebih maju dan penaggulangan hal - hal yang tidak diinginkan daripada kenakalan - kenakalan remaja yang dampaknya akan merusak generasi muda.
   Peserta semangat berlomba - lomba untuk tampil semaksimal mungkin pada saat Wate Game dibuat berbeda daripada acara lain di Jambore. Itu bertujuan agar anak - anak terbiasa untuk selalu siap dalam segala keadaan. Pada saat pentas seni ini bertujuan untuk mendidik bakat seni atau bakat lain yang dimiliki oleh peserta. Lomba pentas seni ini adalah lomba dengan penilaian yang paling tinggi di dalam Jambore kali ini. Sehingga semua peserta sangat bersemangat sekali di lomba ini.