Showing posts with label info. Show all posts
Showing posts with label info. Show all posts
Pengertian Yaumul Hisab; Pengadilan Untuk Binatang, Manusia Dan Jin

Pengertian Yaumul Hisab; Pengadilan Untuk Binatang, Manusia Dan Jin


بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم




Secara bahasa (etimologi ) hisab adalah perhitungan. Sedangkan secara Syar’i (terminologi) adalah Alllah memperlihatkan kepada hamba-hamba-Nya tentang amal-amal mereka.
Pengertian hisab adalah, peristiwa Allah menampakkan kepada manusia amalan mereka di dunia dan menetapkannya. Atau Allah mengingatkan dan memberitahukan kepada manusia tentang amalan kebaikan dan keburukan yang telah mereka lakukan.
Hisab menurut istilah aqidah memiliki dua pengertian.
Pertama. Al ‘Aradh (penampakan dosa dan pengakuan), mempunyai dua pengertian.

1. Pengertian umum, yaitu seluruh makhluk ditampakkan di hadapan Allah dalam keadaan menampakkan lembaran amalan mereka. Ini mencakup orang yang dimunaqasyah hisabnya dan yang tidak dihisab.

2. Pemaparan amalan maksiat kaum Mukminin kepada mereka, penetapannya, merahasiakan (tidak dibuka dihadapan orang lain) dan pengampunan Allah atasnya. Hisab demikian ini dinamakan hisab yang ringan (hisab yasir).

Kedua. Munaqasyah (diperiksa secara sungguh-sungguh) dan inilah yang dinamakan hisab (perhitungan) antara kebaikan dan keburukan.

Untuk itulah Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menyatakan, hisab, dapat dimaksudkan sebagai perhitungan antara amal kebajikan dan amal keburukan, dan di dalamnya terkandung pengertian munaqasyah. Juga dimaksukan dengan pengertian pemaparan dan pemberitahuan amalan terhadap pelakunya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyatakan di dalam sabdanya:

مَنْ حُوسِبَ عُذِّبَ قَالَتْ عَائِشَةُ فَقُلْتُ أَوَلَيْسَ يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى فَسَوْفَ يُحَاسَبُ حِسَابًا يَسِيرًا قَالَتْ فَقَالَ إِنَّمَا ذَلِكِ الْعَرْضُ وَلَكِنْ مَنْ نُوقِشَ الْحِسَابَ يَهْلِكْ

“Barangsiapa yang dihisab, maka ia tersiksa”. Aisyah bertanya,”Bukankah Allah telah berfirman ‘maka ia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah’” Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “Hal itu adalah al ‘aradh. Namun barangsiapa yang dimunaqasyah hisabnya, maka ia akan binasa”. [Muttafaqun ‘alaihi].

Adanya hisab adalah benar menurut Al-Qur’an dan As-Sunnah.

Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman:

إِنَّ إِلَيۡنَآ إِيَابَہُمۡ (٢٥) ثُمَّ إِنعَلَيۡنَا حِسَابَہُم

Sesungguhnya kepada Kami-lah kembali mereka, (25) kemudian sesungguhnya kewajiban Kami-lah menghisab mereka. (26)(Q.S. Al-Ghaasyiyah: 25-26).
Di dalam shalatnya, Rasulullah saw. sering berdo’a : اَللَّهُمَّ حَاسِبْنِيْ حِسَابًا يَسِيْرَا“Ya Allah, hisablah diriku dengan hisab yang mudah.” Kemudian ‘Aisyah r.a. bertanya tentang apa yang dimaksud dengan hisab yang mudah ? Rasulullah saw. menjawab: “Allah memperlihatkan kitab (hamba)-Nya kemudian Allah memafkannya begitu saja. Barang siapa yang dipersulit hisabnya, maka ia akan binasa.” [1].

1. Hisab Untuk Orang Mukmin, Kafir Dan Munafik

Hisab Mukmin. Sifat hisab bagi seorang Mukmin, yaitu Allah menyendiri dengan hamba-Nya yang Mukmin dan memperlihatkan dosa-dosa hamba-Nya, hingga ketika ia merasa bahwa ia akan binasa, Allah berkata kepadanya:

 فَإنِّي قَدْ سَتَرْتُهَا عَلَيْكَ فِي الدُّنْيا، وَأَنَا أَغْفِرُهَا لَكَ الْيَوْمَ

 “Aku tutup bagimu dosamu di dunia dan Aku memgampuni dosa-dosamu hari ini.” maka diberikan kepadanya kitab kebaikannya. [2]

Hisab kafir dan munafik. Adapun orang kafir dan munafiq, mereka dipanggil di hadapan seluruh makhluk, mereka adalah orang-orang yang berdusta atas nama Allah. Allah berfirman:

 وَمَنۡ أَظۡلَمُ مِمَّنِ ٱفۡتَرَىٰ عَلَى ٱللَّهِ ڪَذِبًا‌ۚ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ يُعۡرَضُونَ عَلَىٰ رَبِّهِمۡ وَيَقُولُ ٱلۡأَشۡهَـٰدُ هَـٰٓؤُلَآءِ ٱلَّذِينَ كَذَبُواْ عَلَىٰ رَبِّهِمۡ‌ۚ أَلَا لَعۡنَةُ ٱللَّهِ عَلَى ٱلظَّـٰلِمِينَ

Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat-buat dusta terhadap Allah? Mereka itu akan dihadapkan kepada Tuhan mereka dan para saksi akan berkata: "Orang-orang inilah yang telah berdusta terhadap Tuhan mereka". Ingatlah, kutukan Allah [ditimpakan] atas orang-orang yang zalim.(Q.S. Hud: 18).

Orang-orang kafir, mereka itu tidak dihisab sebagaimana dihisabnya orang yang dihitung kebaikan dan kejelekannya, karena sesungguhnya mereka itu (orang-orang kafir) tidak ada kebaikannya. Akan tetapi amal-amal mereka dihitung, lalu dibiarkan begitu saja dan mereka diadzab dengan sebab amalannya itu.[3].

Amalan orang kafir seperti debu. Pada hari Kiamat, seluruh amalan baik orang kafir akan dijadikan seperti debu-debu yang beterbangan atau seperti fatamorgana dan tidak ada nilainya di sisi Allah. Firman Allah: (Q.S. Al-Furqan: 23; lihat juga Q.s. Ibrahim: 18 dan Q.S.An-Nur: 39). Untuk melihat ayat dan terjemahannya, klik Al-Qur'an Online

Masuk surga tanpa dihisab. Hisab itu dilakukan terhadap seluruh manusia dan ada diantara kaum Mukminin yang masuk surga tanpa dihisab. Sebagaimana sabda Rasulullah saw.: “Tujuh puluh ribu orang akan masuk surga tanpa hisab. Mereka adalah orang-orang yang tidak berobat dengan cara kay (pengobatan menggunakan sundutan besi panas), tidak meminta diruqyah, tidak bertahayyur dan hanya bertawakkal kepada Allah semata.”[4].

2. Binatang Adalah Makhluk Yang Pertama Dihisab

1. Diawali hisab binatang. Sesungguhnya makhluk yang pertama kali diadili oleh Allah Ta’ala adalah binatang, bukan manusia atau pun jin. Allah Ta’ala berfirman:

وَإِذَا الْوُحُوْشُ حُشِرَتْ

“Dan apabila binatang-binatang liar dikumpulkan.” (QS. At-Takwir: 5), yakni dikumpulkan di hari Kiamat untuk diadili.

وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي اْلأَرْضِ وَلاَ طَائِرٍ يَطِيْرُ بِجَنَاحَيْهِ إِلاَّ أُمَمٌ أَمْثَالُكُمْ مَا فَرَّطْنَا فِي الْكِتَابِ مِنْ شَيْءٍ ثُمَّ إِلَى رَبِّهِمْ يُحْشَرُوْنَ

“Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat-umat (juga) sepertimu. Tiadalah Kami lupakan sesuatu apapun di dalam Al-Kitab kemudian kepada Rabb-lah mereka dihimpunkan.” (QS. Al-An’aam: 38).

2. Proses hisab pada binatang. Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin rahimahullah mengatakan, “Pada hari Kiamat kelak, seluruh binatang akan dikumpulkan, sedangkan manusia menyaksikannya. Kemudian binatang-binatang itu diadili, sehingga binatang yang tidak bertanduk akan menuntut balas terhadap binatang bertanduk yang telah menanduknya di dunia. Setelah binatang tersebut diqishash, Allah akan mengubahnya menjadi tanah. Allah melakukannya untuk menegakkan keadilan di antara makhluk-Nya.”[5].

3. Disaksikan makhluk Allah lainnya. Hisabnya hewan ini disaksikan oleh para Malaikat, orang-orang yang beriman dan juga orang-kafir. Setelah binatang diadili, Allah Ta’ala berfirman: “Jadilah tanah!” Maka binatang-binatang itu berubah menjadi tanah. Tatkala melihat hewan itu diubah menjadi tanah, orang-orang kafir itu mengatakan, “Alangkah baiknya jika aku menjadi tanah.” Inilah salah satu makna firman Allah Ta’ala:

وَيَقُوْلُ الْكَافِرُ يَا لَيْتَنِي كُنْتُ تُرَابًا

“Dan orang kafir itu berkata, “Alangkah baiknya sekiranya aku menjadi tanah saja.” (QS. An-Naba: 40).


3. Hisab Untuk Bangsa Jin

Sesungguhnya jin juga akan dihisab karena mereka juga dibebani syari’at. Mereka akan dihisab dan diberikan balasan atas amal mereka. Oleh karena itu, jin yang kafir juga akan dimasukkan ke dalam Neraka. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

اُدْخُلُوْا فِيْ أُمَمٍ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِكُمْ مِنَ الْجِنِّ وَالإِنْسِ فِي النَّارِ

“Masuklah kamu sekalian ke dalam Neraka bersama umat-umat jin dan manusia yang telah terdahulu sebelum kamu.” (QS. Al-A’raaf: 38). Demikian pula sebaliknya, bangsa jin yang beriman juga akan masuk ke dalam Surga dan merasakan kenikmatan-kenikmatan yang ada di dalamnya.

ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻚَ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻭَﺑِﺤَﻤْﺪِﻙَ ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥْ ﻻَ ﺇِﻟﻪَ ﺇِﻻَّ ﺃَﻧْﺖَ ﺃَﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُﻙَ ﻭَﺃَﺗُﻮْﺏُ ﺇِﻟَﻴْﻚ

“Maha suci Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau. Aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu.”

Sumber:
Syarah Aqidah Ahlus-Sunnah wal Jama'ah hal.317 - 319, Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Penerbit: Pustaka Imam Syafi'i.
muslim.or.id
***
[1]. (H.R.Ahmad (VI/48, 185), Hakim (I/255), dan Ibnu Abi ‘Ashim dalam Kitaabus Sunnah no.885. Disahihkan oleh Hakim dan disetujui oleh Adz-Dzahabi.)
[2]. (Hadits shohih. Diriwayatkan oleh al-Bukhari, VIII/353 –Fat-h, dan Muslim, no. 2768)
[3]. (At-Tanbiihatl Lathifah hal. 71).
[4]. (H.R.Bukhari no.6472, 6541, Muslim no.220, Tirmidzi no.2446 dari Ibnu Abbas r.a.)
[5]. (Tafsiir Juz ‘Amma, hal. 70)

sumber; http://www.jadipintar.com/2013/12/Pengertian-Yaumul-Hisab-Pengadilan-Untuk-Binatang-Manusia-Dan-Jin.html
 Amalan dan Keutamaan dalam Berjihad Fi Sabilillah

Amalan dan Keutamaan dalam Berjihad Fi Sabilillah


بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم      

 
Jihad secara bahasa mempunyai arti lebih dari 20 makna: semua berkisar pada makna : kemampuan, kesulitan, keluasan (kemampuan dan kesempatan), perang dan sungguh-sungguh. Para ahli menafsirkan jihad secara bahasa dengan ungkapan:“mencurahkan segenap kemampuan atau bersungguh-sungguh dalam menundukkan kesulitan”.
Pengertian jihad secara syar'i bermakna bersungguh-sungguh (mencurahkan kemampuan) dalam memerangi musuh; Apabila disebutkan maka maknanya adalah berperang melawan orang-orang kafir untuk menegakkan kalimat Allah dan bahu membahu dalam mengerjakannya (Syaikh Musthafa as–Syuyuti).



1. Pengertian Jihad Menurut Imam Madzhab
MENURUT MAZHAB SYAFI’I. Amam Al-Bajuri berkata: “ Jihad artinya berperang dijalan Allah”,(Hasyiyatu Al-Bajuri‘ala ibni al-Qasim 2/261). Imam Ibnu Hajar berkata: “ Dan secara Syar’I Jihad adalah mengerahkan tenaga dalam memerangi orang-orang kafir”, (Fathul Bari6/3). Al-Qastholani berkata:” Memerangi orang-orang kafir untuk membela Islam danmeninggikan kalimatillah”
MENURUT MAZHAB MALIKI. Imam Abu Arafah berkata : Perangnya orang Islam melawan orang kafir yang tidak terikat perjanjian untuk meninggikan kalimatillah atau karena ia mendatanginya, atau karena ia memasuki daerahnya”, (Al-Lajnah As-Syar’iyyah hal.46).. Ibnu Rusyd berkata: Setiap orang yang berpayah-payah karena Allah berarti telah berjihad dijalan Allah. Namun sesungguhnya Jihad fie sabilillah kalau berdiri sendiri maka tidak ada maksud yang lain yaitu memerangi orang kafir dengan pedang sampai mereka masuk Islam atau membayar jizyar dalam keadaan hina”, ( Fie Jihadi Adabunwa Ahkamun, DR, Abdullah Azam hal.6).
MENURUT MAZHAB HANAFI. Imam Ibnu Humam berkata: “Jihad adalah mendakwahi orang kafir kepada Islam yang benar dan memerangi mereka jika tidak mau menerima”, (Hisyam Ibnu ‘Abidin 4/121). Imam al-Kasani berkata: “Mengerahkan segala kemampuan dengan berperang di jalan Allah dengan nyawa, harta dan lisan atau lainnya, atau melebihkan (mencurahkan segenap kemampuan) dalam hal itu”, (Al-Jihadufi Sabilillah Haqiqatuhu waGhayatuhu, DR, Abdullah Ahmad al-Qadiri1/49).
MENURUT MAZHAB HAMBALI. Imam al-Ba’iy berkata: “ Jihad secara syar’I adalah ungkapan khusus untuk memerangi orang-orang kafir”, (Min wasa’ ili Daf’ilGhurba, Syaikh Salman Audahhal.41). Kesimpulan makna jihad menurut istilah syara' adalah Memerangi orang-orang kafir untuk meninggikan kalimatillah, dengan senjata dan mengerahkan segenap kemampuan serta saling bahu membahu dalam hal itu”.
Jihad memiliki kedudukan yang sangat tinggi di dalam Islam. Nabi saw. menjadikan jihad sebagai amal tertinggi dalam Islam. Telah pula disebutkan tentang Keutamaan, dorongan (motivasi), serta perintah untuk melaksanakan jihad dalam nash-nash yang sangat banyak.



2. Adab-Adab Dalam Berjihad Fi Sabilillah


1. Niat yang Tulus dan Ikhlas

Suatu amalan akan rusak dan tidak diterima apabila tidak dilakukan dengan niat ikhlas karena Allah Ta’ala. Allah berfirman:

وَجَـٰهِدُواْ بِأَمۡوَٲلِڪُمۡ وَأَنفُسِكُمۡ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ‌ۚ ذَٲلِكُمۡ خَيۡرٌ۬ لَّكُمۡ إِن كُنتُمۡ تَعۡلَمُونَ ...... ...... dan berjihadlah dengan harta dan dirimu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. (Q.S.at-Taubah:41).

وَجَـٰهِدُواْ فِى سَبِيلِهِۦ لَعَلَّڪُمۡ تُفۡلِحُونَ ......
...... dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan. (Q.S.al-Maidah:35)
Dalam sebuah hadits Rasulullah saw. Bersabda: “Allah menjamin orang yang berjihad fisabilillah, tidak ada yang mendorongnya keluar dari rumahnya kecuali jihad di jalan-Nya dan membenarkan kalimatNya. Yakni, dengan memasukkannya ke dalam surge atau mengembalikannya ke tempat tinggal yang ia keluar darinya dengan membawa pahala atau ghanimah (rampasan perang). [1].

2. Meminta Izin kepada Kedua Orang Tua Sebelum Berangkat

Izin kepada kedua orang tua berlaku untuk selain jihad fardhu ‘ain. Seseorang tidak boleh berangkat berjihad tanpa meminta izin kepada kedua orang tuanya. Adapun untuk jihad fardhu ‘ain, seperti jihad untuk mempertahankan negeri Muslim dari serangan tentara kafir, maka tidak perlu meminta izin kepada kedua orang tua atau yang selainnya untuk berjihad.

3. Bertaubat dari Segala Dosa Sebelum Berangkat

Hendaknya menyegerakan bertaubat agar tidak berperperang dalam keadaan membawa dosa yang ia belum bertaubat darinya yang mengakibatkan pertolongan Allah menjauh. Para mujahidin adalah orang yang paling membutuhkan untuk bertaubat dan memohon ampunan untuk meraih pertolongan Allah Ta’ala karena mereka berada di ujung kematian.

4. Mengerjakan Amal Shalih Sebelum berangkat

Diantara amal shalih tersebut misalnya: taubat, sedekah, berbakti kepada kedua orang tua, dan lain sebagainya.

5. Mempersiapkan Segala Sesuatu yang Diperlukan


Allah Ta’ala berfirman: 

وَأَعِدُّواْ لَهُم مَّا ٱسۡتَطَعۡتُم مِّن قُوَّةٍ۬ وَمِن رِّبَاطِ ٱلۡخَيۡلِ تُرۡهِبُونَ بِهِۦ عَدُوَّ ٱللَّهِ وَعَدُوَّڪُمۡ وَءَاخَرِينَ مِن دُونِهِمۡ لَا تَعۡلَمُونَهُمُ ٱللَّهُ يَعۡلَمُهُمۡ‌ۚ وَمَا تُنفِقُواْ
  مِن شَىۡءٍ۬ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ يُوَفَّ إِلَيۡكُمۡ وَأَنتُمۡ لَا تُظۡلَمُونَ 
Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang [yang dengan persiapan itu] kamu menggentarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya [dirugikan].(Q.S.Al-Anfal: 60).
Rasulullah saw. Bersabda:

أَلآ إِنَّ الْقُوَّةَ الرَّمْيُ، ألا إن القوة الرمي، ألا إن القوة الرمي 
“Ketahuilah sesungguhnya kekuatan itu adalah memanah. Ketahuilah sesungguhnya kekuatan itu adalah memanah. Ketahuilah, sesungguhnya kekuatan itu adalah memanah.”[2].

6. Mempersiapkan Bekal untuk Pasukan dan Mengurus Keluarga Mereka dengan Baik

Rasulullah saw. Bersabda:

مَنْ جَهَّزَ غَازِيًا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَقَدْ غَزَا وَمَنْ خَلَفَ غَازِيًا فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِخَيْرٍ فَقَدْ غَزَا 
“Barangsiapa mempersiapkan bekal untuk orang yang berperang di jalan Allah, maka ia telah berperang dan barangsiapa yang mengurus keluarga orang yang berperang di jalan Allah, maka ia telah berperang.” [3].

7. Memilih Orang-Orang yang Paling Kuat dan Tangguh dalam Menghadapi Musuhi

Hendaknya waliyyul ‘amri (pemimpin) memilih orang-orang yang pemberani, kuat, dan tangguh dalam peperangan menghadapi musuh, disamping mereka adalah orang yang bertakwa dan shalih. Demikian juga hendaknya memilih orang-orang yang berpengalaman dan ahli dalam menggunakan senjata-senjata baru, mengerti tentang seluk-beluk perang, memahami kondisi musuh, dan lain-lain.

8. Meneladani Nabi saw. dalam Berjihad

Salah satu cara Rasul dalam berjihad adalah dengan menggunakan tipu muslihat jika khawatir musuh mengetahui tujuan mereka. Sebab Nabi saw. Apabila hendak pergi berperang, beliau saw. Berpura-pura berjalan ke arah lain. Misalnya juga memperdaya musuh dengan cara apapun yang disyari’atkan. Sebab Nabi saw. Bersabda:

الْحَرْبُ خَدْعَةٌ “Perang adalah tipu muslihat.” [4].

9. Amir (Pemimpin) Beserta Kaum Muslimin Melepas Keberangkatan Pasukan
Nabi saw. Apabila hendak melepas keberangkatan pasukan, beliau bersabda:

أَسْتَوْدِعُ اللَّهَ دِينَكَ وَأَمَانَتَكَ وَخَوَاتِيمَ عَمَلِكَ “Aku titipkan agama, amanah, dan penutup amal kalian kepada Allah.” [5].

10. Memberikan Nasihat, Menyuruh Berbuat Taat, Meninggalkan Maksiat dan Menjelaskan Hukum-Hukum yang Berkaitan dengan Jihad


Apabila melepas keberangkatan para sahabat ke medan perang, Nabi saw. Bersabda kepada mereka:
أُغْزُوْا بِاسْمِ اللهِ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ قَاتِلُوْا مَنْ كَفَرَ بِاللهِ أُغْزُوْا وَلاَ تَغُلُّوْا وَلاَ تَغْدِرُوْا وَلاَ تُمَثِّلُوْا وَلاَ تَقْتُلُوْا وَلِيْدًا وَإِذَا لَقِيْتَ عَدُوَّكَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ فَادْعُهُمْ إِلَى ثَلاَثِ خِصَالٍ فَأَيَّتُهُنَّ مَا أَجَابُوْكَ فَاقْبَلْ مِنْهُمْ وَكُفَّ عَنْهُمْ ثُمَّ ادْعُهُمْ إِلَى الْإِسْلاَمِ فَإِنْ أَجَابُوْكَ فَاقْبَلْ مِنْهُمْ وَكُفَّ عَنْهُمْ فَإِنْ هُمْ أَبَوْا فَسَلْهُمُ الْجِزْيَةَ فَإِنْ هُمْ أَجَابُوْكَ فَاقْبَلْ مِنْهُمْ وَكُفَّ عَنْهُمْ فَإِنْ هُمْ أَبَوْا فَاسْتَعِنْ بِاللهِ وَقَاتِلْهُمْ
 “Berperanglah dengan nama Allah, di jalan Allah, dan perangilah orang-orang yang kafir kepada Allah. Berperanglah dan jangan menyembunyikan harta rampasan perang, jangan berkhianat, jangan mencincang musuh, dan jangan membunuh anak-anak. Jika kalian bertemu dengan musuh kalian dari kaum musyrikindakwailah mereka kepada tiga perkara, apa saja yang mereka jawab dari tiga perkara itu maka terimalah dari mereka dan tahanlah (tangan) terhadap mereka ; serulah mereka kepada Islam apabila mereka menerima maka terimalah dari mereka dan tahanlah (tangan) terhadap mereka, apabila mereka menolak maka mintalah jizyah (upeti) dari mereka dan apabila mereka memberi maka terimalah dari mereka dan tahanlah (tangan) terhadap mereka, apabila mereka menolak maka mintalah pertolongan kepada Allah kemudian perangi mereka” [6].

11. Tidak Takjub dengan Banyaknya Jumlah Pasukan


Allah Ta’ala berfirman kepada kaum Mukminin
وَيَوۡمَ حُنَيۡنٍ‌ۙ إِذۡ أَعۡجَبَتۡڪُمۡ كَثۡرَتُڪُمۡ فَلَمۡ تُغۡنِ عَنڪُمۡ شَيۡـًٔ۬ا وَضَاقَتۡ عَلَيۡڪُمُ ٱلۡأَرۡضُ بِمَا رَحُبَتۡ ثُمَّ وَلَّيۡتُم مُّدۡبِرِينَ (٢٥) ثُمَّ أَنزَلَ ٱللَّهُ سَكِينَتَهُ ۥ عَلَىٰ رَسُولِهِۦ وَعَلَى ٱلۡمُؤۡمِنِينَ
... (dan [ingatlah] peperangan Hunain, yaitu di waktu kamu menjadi congkak karena banyaknya jumlahmu, maka jumlah yang banyak itu tidak memberi manfa’at kepadamu sedikitpun, dan bumi yang luas itu telah terasa sempit olehmu, kemudian kamu lari ke belakang dengan bercerai-berai. (25) Kemudian Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya dan kepada orang-orang yang beriman,.... (Q.S. at-Taubah: 25-26).

12.Pasukan Menjaga Adab-Adab Safar

Diantara adab safar adalah: berkumpul ketika hendak tutun ke jalan, tolong-menolong, saling menyayangi, dll.

13. Mentaati Amir Selama Bukan dalam Maksiat

Mentaati amir (pemimpin) termasuk perkara yang sangat penting yang wajib dilaksanakan untuk mendapatkan pertolongan Allah. Ketika sebagian kaum Muslimin membangkang perintah Nabi saw. Pada perang Uhud, hal itu pun menyebabkan malapetaka.

14. Mengharapkan Mati Syahid dengan Sungguh-Sungguh

Nabi saw. Bersabda: “Demi Allah yang jiwaku berada di tanganNya, sungguh aku berangan-angan dapat terbunuh di jalan Allah, lalu aku dihidupkan, lalu terbunuh, lalu dihidupkan, lalu terbunuh, lalu dihidupkan, lalu terbunuh.” [7].

15. Pemimpin Bermusyawarah dengan Pasukan

Allah Ta’ala berfriman:

فَبِمَا رَحۡمَةٍ۬ مِّنَ ٱللَّهِ لِنتَ لَهُمۡ‌ۖ وَلَوۡ كُنتَ فَظًّا غَلِيظَ ٱلۡقَلۡبِ لَٱنفَضُّواْ مِنۡ حَوۡلِكَ‌ۖ فَٱعۡفُ عَنۡہُمۡ وَٱسۡتَغۡفِرۡ لَهُمۡ وَشَاوِرۡهُمۡ فِى ٱلۡأَمۡرِ‌ۖ فَإِذَا عَزَمۡتَ فَتَوَكَّلۡ عَلَى ٱللَّهِ‌ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلۡمُتَوَكِّلِينَ
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma’afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.(Q.S.Ali-Imran: 159).

16. Pemimpin Mengirim Mata-Mata dan Spionase

Hal ini akan membantu pemimpin pasukan untuk memilih strategi perang yang tepat. Rasulullah saw. Juga melakukan hal itu. Beliau mengirim Busaisah untuk memata-matai kafilah Abu Sufyan. [8].

17. Tidak Mengharap Bertemu Musuh


Rasulullah saw. Melarang kita berharap bertemu dengan musuh dengan sabdanya:
لَا تَتَمَنَّوْا لِقَاءَ الْعَدُوِّ وَسَلُوا اللَّهَ تَعَالَى الْعَافِيَةَ فَإِذَا لَقِيتُمُوهُمْ فَاصْبِرُوا وَاعْلَمُوا أَنَّ الْجَنَّةَ تَحْتَ ظِلَالِ السُّيُوفِ ثُمَّ قَالَ اللَّهُمَّ مُنْزِلَ الْكِتَابِ وَمُجْرِي السَّحَابِ وَهَازِمَ الْأَحْزَابِ اهْزِمْهُمْ وَانْصُرْنَا عَلَيْهِمْ 
“Janganlah kalian berharap bertemu dengan musuh. Namun, jika kalian bertemu dengan mereka, maka bersabarlah., & ketahuilah bahwa Surga di bawah naungan pedang. Kemudian beliau berdoa: Ya Allah, Yang menurunkan Al Qur'an, Yang menjalankan awan, & Yang mengalahkan kelompok-kelompok musuh, kalahkan mereka & menangkan kami atas mereka!” [9].

18. Menampakkan Kekuatan di Depan Musuh

19. Berdo’a Sebelum Berperang

Sesungguhnya apabila berperang Nabi saw. Berdoa:
اَللَّهُمَّ أَنْتَ عَضَدِيْ وَأَنْتَ نَصِيْرِيْ بِكَ أَحُوْلُ وَبِكَ أَصُوْلُ وَبِكَ أُقَاتِلُ                                                                                 “Ya Allah, Engkau adalah pelindungku dan penolongku. Dengan-Mu aku bergerak, menyerang dan berperang.”[10].

20. Memulai Perang pada Pagi Hari atau Ketika Matahari Tergelincir

21. Sambil Berdzikir ketika Berperang

Allah Ta’ala berfirman:

يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِذَا لَقِيتُمۡ فِئَةً۬ فَٱثۡبُتُواْ وَٱذۡڪُرُواْ ٱللَّهَ ڪَثِيرً۬ا لَّعَلَّكُمۡ تُفۡلِحُونَ
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu memerangi pasukan [musuh], maka berteguh hatilah kamu dan sebutlah [nama] Allah sebanyak-banyaknya [8] agar kamu beruntung.(Q.S. al-Anfal: 45).

22. Teguh Menghadapi Musuh dan Tidak Melarikan Diri

23. Diam dan Tidak Berbicara ketika Berhadapan dengan Musuh

24. Berusaha Mengumpulkan Jumlah yang Disebutkan dalam hadits Nabi saw.

25. Bertawakkal, Yakin serta mengharapkan Pertolongan-Nya.

26. Mencari Pertolongan dengan Berniat Menolong Agama Allah

27. Tidak Melakukan Tamsil (Merusak Jasad Musuh yang Tewas)

28. Tidak Membunuh Kaum Wanita, Anak-Anak, dan Orang yang Lemah

29. Berlaku Baik kepada Tawanan

30. Membagi Tugas dai Antara Anggota Pasukan

31. Mujahid Memiliki Akhlak lebih Mengutamakan Orang Lain.

32. Tidak Merusak Negeri yang Berhasil Ditaklukkan

33. Tidak Melakukan Ghulul

34. Tidak Melakukan Nuhbah

35. Tidak Melanggar Perlindungan yang Diberikan Seorang Muslim.

36. Menepati Perjanjian dan Tidak Berkhianat

37. Jika Pasukan Berdamai dengan Musuh

38. Tidak Berpaling dan melarikan Diri dari Pertempuran

39. Menyeru Musuh kepada Salah Satu dari Tiga Perkara

40. Tinggal di Negeri Musuh setelah Mendapatkan Kemenangan

41. Tidak Memisahkan Ibu dan Anaknya yang Tertawan

42. Mengikuti Karunia Allah ketika Mendapatkan Kemenanagan

43. SujudSyukur Ketika Mendapat Kemenangan

44. Pemimpin Mengirim Utusan Menyampaikan Kabar Kemenangan Kepada Kaum Muslimin.

45. Kaum Muslimin Keluar untuk Menyambut para Mujahidin yang Kembali.
Semoga bermanfaat.

ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻚَ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻭَﺑِﺤَﻤْﺪِﻙَ ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥْ ﻻَ ﺇِﻟﻪَ ﺇِﻻَّ ﺃَﻧْﺖَ ﺃَﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُﻙَ ﻭَﺃَﺗُﻮْﺏُ ﺇِﻟَﻴْﻚ
“Maha suci Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau.
Aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu.”
Sumber: Ensiklopedia Adab islam Menurut al-Qur’an dan as-Sunnah hal. 361-385, ‘Abdul ‘Azis bin Fathi as-Sayyid Nada, Penerbit: Pustaka Imam Syafi’i. Telah diringkas dari buku aslinya
sumber; http://www.jadipintar.com/2014/03/Amalan-dan-Keutamaan-dalam-Berjihad-Fi-Sabilillah.html
Adab Berobat Yang Sesuai Tuntunan Sunnah

Adab Berobat Yang Sesuai Tuntunan Sunnah

 بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

sumber;yafi20.blogspot.com

ISLAM DAN KESEHATAN. Pengertian Sehat dan sakit tidak dapat diartikan sesuatu yang statis, menetap pada kondisi tertentu, tetapi keduanya harus dipandang sesuatu fenomena yang dinamis.

Sehat adalah suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental dan sosial tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan.( WHO, 1947)

Sakit adalah sebagai suatu keadaan yang tidak menyenangkan yang menimpa seseorang sehingga seseorang menimbulkan gangguan aktivitas sehari-hari baik itu dalam aktivitas jasmani, rohani dan sosial. Islam memberi perhatian yang sangat serius terhadap kesehatan. Orang yang sehat dan kuat lebih utama daripada orang lemah dan sakit. المؤمن القوي خير وأحب الى الله من المؤمن الضعيف وفي كل خير Kesehatan merupakan sarana yang paling utama bagi manusia dalam melaksanakan tugas kehambaan dan kekhalifahannya di bumi.
Berobat itu disuruh oleh agama. Tidak hanya satu atau dua hadits saja yang menganjurkannya.
1. Hadits Anjuran Berobat Jika Sakit

Diriwayatkan dari Usamah bin Syureik oleh Ahmad dan Ash-Habus Sunan serta dipandang sah oleh Turmudzi, katanya: "Saya datang menemui Nabi saw. dan sahabat-sahabatnya, saya dapati seolah-olah di atas kepala mereka ada burung bertengger disebabkan hormat dan takzim mereka kepada Nabi saw. - saya pun memberi salam, lalu duduk. Kemudian berdatanganlah orang-orang Badui dari sana-sini, tanya mereka: 'Ya Rasulullah, apakah kami boleh berobat '?" Ujar Nabi saw.: "Berobatlah kamu, karena Allah Ta'ala tidak menaruh sesuatu penyakit, melainkan menyediakan obatnya, kecuali suatu penyakit, yaitu penyakit tua."
Diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud r.a. oleh Nasa'i dan ibnu Majah, juga oleh Hakim yang menyatakan sahnya, bahwa Nabi saw. bersabda: "Sesungguhnya Allah tidaklah menurunkan sesuatu penyakit melainkan juga menurunkan obatnya. Dari itu berobatlah kamu!"
Diriwayatkan pula oleh Muslim dari Jabir r.a., bahwa Rasulullah saw. besabda: "Setiap penyakit ada obatnya, maka jika sakit telah diobati, ia akan sembuh dengan izin Allah."


2. Hukum Berobat Dengan Barang Yang Haram

Jumhur (mayoritas) ulama bependapat, bahwa pengobatan dengan tuak dan barang-barang terlarang lainnya hukumnya HARAM !!!. Mereka mengambil alasan kepada hadits-hadits berikut:

Diriwayatkan oleh Muslim, Abu Daud, Turmudzi dari Wa'il bin Hajar al-Hadrami, bahwa Tharik bin Suwaid menanyakan kepada Nabi saw. tentang tuak yang dijadikannya obat. Maka sabda Nabi saw.:" إنه ليس بدواء ولكنه داء (Itu bukanlah obat, tetapi penyakit!)"
Diriwayatkan oleh Baihaqi dari Ummu Salamah dan dinyatakan sah oleh Ibnu Hibban bahwa Nabi saw. bersabda: إن الله لم يجعل شفاءكم فيما حرَّم عليكم "Sesungguhnya Allah tiada menjadikan obat dari barang yang diharamkan atasmu." (Hadits ini juga disebutkan oleh Bukhari dan Ibnu Mas'ud).
Diriwayatkan dari Abu Daud dari Abu Darda' bahwa Nabi saw. bersabda: إِنَّ اللهَ أَنْزَلَ الدَّاءَ وَالدَّوَاءَ وَجَعَلَ لِكُلِّ دَاءٍ دَوَاءً فَتَدَاوَوْا وَلاَ تَدَاوَوْا بِحَرَامٍ "Sesungguhnya Allah menurunkan penyakit dan obat, serta menjadikan bagi setiap penyakit itu obatnya, Dari itu berobatlah kamu, tetapi jangan berobat dengan yang haram!" (Di dalam sanadnya terdapat Ismail bin 'Abbasy, seorang yang dapat dipercaya oleh orang-orang Syam, tetapi dianggap lemah oleh orang-orang Hejaz).
Diriwayatkan pula oleh Ahmad, Muslim, Turmudzi dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Rasulullah telah melarang memakai obat yang keji, yakni racun."

3. Berobat Kepada Dokter Non Muslim

Dalam kitab "Al-Adabusy Syar'iyah" disebutkan perkataansli Syeh Taqiyyuddin: "Jika seseorang Yahudi atau Nasrani ahli dalam ilmu ketabiban dan dapat dipercaya, boleh ia diangkat sebagai dokter, sebagaimana ia boleh dititipi harta aatau dihubungi dalam soal perdagangan." Dalam kitab Shahih tersebut bahwa Nabi saw. tatkala hijarah mengupah seorang penunjuk jalan yang berpengalaman, dan diberinya amanat mengenai nyawa dan hartanya. Begitupunn orang-orang suku khuaa'ah digunakan oleh Rasulullah saw. sebagai mata-mata, baik yang Islam maupun yang kafirnya, juga pernah diriwayatkan bahwa Nabi saw.menyuruh berobat kepada Harits bin Kaldah, sedang ia seorang kafir. Hanya jika masih dapat berobat kepada seorang dokter Islam, maka tak boleh kepada lainnya, sebagaimana halnya bila ia dapat menitip pada atau berhubungan dagang dengannya. Tetapi jika ia terpaksa untuk memberi amanat atau berobat kepada seorang kafir kitabi, maka boleh saja, tak ada larangan terhadap orang-orang Yahudi dan Nasrani, bahkan kalau dapat berdialog dengan mereka dengan cara yang lebih baik, maka itu suatu hal yang terpuji.


4. Berobat Kepada Dokter Lawan Jenis

Laki-laki boleh mengobati wanita, dan wanita boleh pula mengobati laki-laki jika dalam keadaan darurat.

Diriwayatkan dari Rubayyi binti Mu'awwidz bin 'Afra, katanya: "Kami ikut berperang bersama Rasulullah saw.dan bertugas melayani dan memberi minum tentara dan mengantarkan jenazah orang-orang luka ke Madinah."
Berkata Al-Hafizh alam Al-Falah: "Diperbolehkan mengobati orang-orang lain jenis, di waktu darurat, dan hal-hal mengenai soal melihat, meraba dengan tangan dan lain-lain, hendakalh dilakukan sekedar perlunya.
Berkata pula Ibnu Muflih dan Al-Adabusy Syar'iyyah: "Jika seorang wanita sakit dan tak ada dokter yang akan mengobatinya kecuali dokter laki-laki, bolehlah dokter itu melhat anggota tubuh si sakit yang perlu dilihatnya, gahkan kemaluan sekalipun. Demikian pula dokter wanita terhadap pasien laki-laki."




5. Pengobatan Dengan Mantra (Ruqyah) Dan Do'a-Do'a

Disayari'atkan pengobatan dengan mantera dan do'a-do'a jika mengandung dzikir kepada Allah dan diucapkan dengan bahasa Arab yang dapat dimengerti. Karena kata-kata yang tidak dapat dimengerti, tidak dapat dijamin akan bebas dari unsur-unsur kemusyrikan.


Diterima dari 'Auf bin Malik, katanya:

كُنَّ نَرْقِي فِي الْجَاهِلِيَّةِ فَقُلْنَا: يَا رَسُوْلَ اللهِ، كَيْفَ تَرَى فِي ذَلِكَ؟ فَقَالَ: اعْرِضُوْا عَلَيَّ رُقَاكُمْ لاَ بَأْسَ بِالرُّقَى مَا لَمْ يَكُنْ فِيْهِ شِرْكٌ

"Di masa jahiliyah, kami melakukan pengobatan dengan mantera-mantera, lalu kami tanyakan: 'Ya Rasulullah, bagaimana pendapat Anda dalam hal ini'? Ujar Nabi saw.: 'Coba bawa kepadaku mantera tuan-tuan itu. Tidak apa mantera jika tidak mengandung kemusyrikan'." (Diriwayatkan oleh Muslim dan Abu Daud). Menurut Syafi'i, mengenai mantera, ujarnya:"Tidak apa membaca mantera yang terambil dari Kitabullah, atau dzikir-dzikir yang Anda ketahui."



6. Beberapa Do'a Dari Nabi saw. Mengenai Pengobatan

Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari 'Aisyah r.a.: "Bahwa nabi saw. biasa mohon perlindungan bagi sebagian keluarganya. Disapunya dengan tangan kanannya, lalu katanya:اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبِأْسَ، اشْفِ أَنْتَ الشَّافِي لاَ شِفَاءَ إِلاَّ شِفَاؤُكَ شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَفَمًا 'Ya Allah, Tuhan Manusia! Lenyapkanlah penderitaan dan sembuhkanlah, karena Engkaulah yang dapat menyembuhkan. Tak ada penyembuhan kecuali penyembuhan-Mu, yakni penyembuhan yang tidak meninggalkan penyakit lagi'."
Diriwayatkan oleh Muslim dari Utsman bin Abil 'Ash bahwa ia mengadukan rasa sakit yang dideritanya di tubuhnya kepada Rasulullah saw. Maka sabda Rasulullah saw.: 'Taruhlah tanganmu di atas bagian tubuh yang terasa sakit itu, dan ucapkanlah: 'Bismillah', lalu sebutkanlah tujuh kali أَعُوْذُ بِاللهِ وَقُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ وَأُحَاذِرُ'Aku berlindung dengan kemuliaan dan kebesaran Allah dari bencana penyakit yang kurasakan dan kucemaskan ini'!" Kata Utsman selanjutnya: "Kulakukanlah demikian itu beberapa kali, maka Allah pun melenyapkan penyakitku itu, dan selalulah kusuruh melakukan dan membaca doa itu kepad keluargaku dan juga kepada orang-orang lain."
Diterima dari Ibnu Abbas bahwa Nabi saw. berpesan: "Barang siapa menengok orang sakit yang belum lagi akan sampai ajalnya, lalu diucapkannya di hadapannya doa ini sebanyak tujuh kali: أَسْأَلُكَ اللهَ الْعَظِيْمَ رَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ أَنْ يَشْفِيْكَ'Aku memohon kepda Allah yang Mahabesar, Tuhan dari 'arasy, untuk menyembuhkanmu', maka Allah akan menyembuhkan si sakit dari penyakitnya itu." (Diriwayatkan oleh Abu Daud, juga oleh Turmudzi yang menyatakannya sebagai hadits hasan, sedang menurut Hakim, hadits ini sah menurut syarat Bukhari).
Muslim meriwayatkan dari Sa'ad bin Abi Waqqash bahwa Rasulullah saw. menjenguknya ketika ia sakit, dan berdoa: اللَّهُمَّ اشْفِ سَعْدًا، اللَّهُمَّ اشْفِ سَعْدًا، اللَّهُمَّ اشْفِ سَعْدًا "Ya Allah, sembuhkanlah Sa'ad ! Ya Allah, sembuhkanlha Sa'ad! Ya Allah , sembuhkanlah Sa'ad!"
Dll.


ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻚَ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻭَﺑِﺤَﻤْﺪِﻙَ ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥْ ﻻَ ﺇِﻟﻪَ ﺇِﻻَّ ﺃَﻧْﺖَ ﺃَﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُﻙَ ﻭَﺃَﺗُﻮْﺏُ ﺇِﻟَﻴْﻚ “Maha suci Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau. Aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu.”

Sumber: 
Fikih Sunnah 4, Sayyid Saabiq, telah diedit untuk keselarasan.
Biografi Ki Hajar Dewantara - Pahlawan Indonesia

Biografi Ki Hajar Dewantara - Pahlawan Indonesia



Biografi Ki Hajar Dewantara - Pahlawan Indonesia. Tokoh berikut ini dikenal sebagai pelopor pendidikan untuk masyarakat pribumi di Indonesia ketika masih dalam masa penjajahan Kolonial Belanda. Mengenai profil Ki Hajar Dewantara sendiri, beliau terlahir dengan nama Raden Mas Soewardi Soerjaningrat yang kemudian kita kenal sebagai Ki Hadjar Dewantara. Beliau sendiri lahir di Kota Yogyakarta, pada tanggal 2 Mei 1889, Hari kelahirannya kemudian diperingati setiap tahun oleh Bangsa Indonesia sebagai Hari Pendidikan Nasional. Beliau sendiri terlahir dari keluarga Bangsawan, ia merupakan anak dari GPH Soerjaningrat, yang merupakan cucu dari Pakualam III. Terlahir sebagai bangsawan maka beliau berhak memperoleh pendidikan untuk para kaum bangsawan.

Mulai Bersekolah dan Menjadi Wartawan
Ia pertama kali bersekolah di ELS yaitu Sekolah Dasar untuk anak-anak Eropa/Belanda dan juga kaum bangsawan. Selepas dari ELS ia kemudian melanjutkan pendidikannya di STOVIA yaitu sekolah yang dibuat untuk pendidikan dokter pribumi di kota Batavia pada masa kolonial Hindia Belanda, yang kini dikenal sebagai fakultas kedokteran Universitas Indonesia. Meskipun bersekolah di STOVIA, Ki Hadjar Dewantara tidak sampai tamat sebab ia menderita sakit ketika itu.

Ki Hadjar Dewantara cenderung lebih tertarik dalam dunia jurnalistik atau tulis-menulis, hal ini dibuktikan dengan bekerja sebagai wartawan dibeberapa surat kabar pada masa itu, antara lain, Sediotomo, Midden Java, De Expres, Oetoesan Hindia, Kaoem Moeda, Tjahaja Timoer, dan Poesara. Gaya penulisan Ki Hadjar Dewantara pun cenderung tajam mencerminkan semangat anti kolonial. Seperti yang ia tuliskan berikut ini dalam surat kabar De Expres pimpinan Douwes Dekker :
..Sekiranya aku seorang Belanda, aku tidak akan menyelenggarakan pesta-pesta kemerdekaan di negeri yang telah kita rampas sendiri kemerdekaannya. Sejajar dengan jalan pikiran itu, bukan saja tidak adil, tetapi juga tidak pantas untuk menyuruh si inlander memberikan sumbangan untuk dana perayaan itu. Ide untuk menyelenggaraan perayaan itu saja sudah menghina mereka, dan sekarang kita keruk pula kantongnya. Ayo teruskan saja penghinaan lahir dan batin itu! Kalau aku seorang Belanda, hal yang terutama menyinggung perasaanku dan kawan-kawan sebangsaku ialah kenyataan bahwa inlander diharuskan ikut mengongkosi suatu kegiatan yang tidak ada kepentingan sedikit pun baginya.
Tulisan tersebut kemudian menyulut kemarahan pemerintah Kolonial Hindia Belanda kala itu yang mengakibatkan Ki Hadjar Dewantara ditangkap dan kemudian ia diasingkan ke pulau Bangka dimana pengasingannya atas permintaannya sendiri. Pengasingan itu

juga mendapat protes dari rekan-rekan organisasinya yaitu Douwes Dekker dan Dr. Tjipto Mangunkusumo yang kini ketiganya dikenal sebagai 'Tiga Serangkai'. Ketiganya kemudian diasingkan di Belanda oleh pemerintah Kolonial.

Masuk Organisasi Budi Utomo
Berdirinya organisasi Budi Utomo sebagai organisasi sosial dan politik kemudian mendorong Ki Hadjar Dewantara untuk bergabung didalamnya, Di Budi Utomo ia berperan sebagai propaganda dalam menyadarkan masyarakat pribumi tentang pentingnya semangat kebersamaan dan persatuan sebagai bangsa Indonesia. Munculnya Douwes Dekker yang kemudian mengajak Ki Hadjar Dewantara untuk mendirikan organisasi Indische Partij.

Dipengasingannya di Belanda kemudian Ki Hadjar Dewantara mulai bercita-bercita untuk memajukan kaumnya yaitu kaum pribumi. ia berhasil mendapatkan ijazah pendidikan yang dikenal dengan nama Europeesche Akte atau Ijazah pendidikan yang bergengsi di belanda. Ijazah inilah yang membantu beliau untuk mendirikan lembaga-lembaga pendidikan yang akan ia buat di Indonesia. Di Belanda pula ia memperoleh pengaruh dalam mengembangkan sistem pendidikannya sendiri.

Kembali Ke Indonesia dan Mendirikan Taman Siswa
Kemudian pada tahun 1919, ia kembali ke Indonesia dan langsung bergabung sebagai guru di sekolah yang didirikan oleh saudaranya. Pengalaman mengajar yang ia terima di sekolah tersebut kemudian digunakannya untuk membuat sebuah konsep baru mengenai metode pengajaran pada sekolah yang ia dirikan sendiri pada tanggal 3 Juli 1922, sekolah tersebut bernama Nationaal Onderwijs Instituut Tamansiswa yang kemudian kita kenal sebagai Taman Siswa. Di usianya yang menanjak umur 40 tahun, tokoh yang dikenal dengan nama asli Raden Mas Soewardi Soerjaningrat resmi mengubah namanya menjadi Ki Hadjar Dewantara, hal ini ia maksudkan agar ia dapat dekat dengan rakyat pribumi ketika itu.

Semboyan Ki Hadjar Dewantara
Ia pun juga membuat semboyan yang terkenal yang sampai sekarang dipakai dalam dunia pendidikan Indonesia yaitu :
  • Ing ngarso sung tulodo (di depan memberi contoh).
  • Ing madyo mangun karso, (di tengah memberi semangat).
  • Tut Wuri Handayani, (di belakang memberi dorongan).

Penghargaan Pemerintah Kepada Ki Hadjar Dewantara
Selepas kemerdekaan Bangsa Indonesia pada tahun 1945, Ki Hadjar Dewantara kemudian diangkat oleh Presiden Soekarno sebagai Menteri pengajaran Indonesia yang kini dikenal dengan nama Menteri Pendidikan. Berkat jaa-jasanya, ia kemudian dianugerahi Doktor Kehormatan dari Universitas Gadjah Mada. Selain itu ia juga dianugerahi gelar sebagai Bapak Pendidikan Nasional dan juga sebagai Pahlawan Nasional oleh presiden Soekarno ketika itu atas jasa-jasanya dalam merintis pendidikan bangsa Indonesia. Tanggal kelahiran beliau pun diperingati setiap tahun sebagai Hari Pendidikan Nasional. Ki Hadjar Dewantara Wafat pada tanggal 26 April 1959 di Yogyakarta dan dimakamkan di Taman Wijaya Brata. Wajah beliau diabadikan pemerintah kedalam uang pecahan sebesar 20.000 rupiah.

sumber: http://www.biografiku.com/2009/02/biografi-ki-hajar-dewantara.html
Rahasia Gelombang Otak dan Shalat Tahajud

Rahasia Gelombang Otak dan Shalat Tahajud

sumber:www.kompasiana.com
Keajaiban sholat tahajud sudah tidak diragukan lagi bagi Sobat yang rutin menjalankannya. Sholat tahajud sangat dianjurkan untuk mendapatkan semua keinginan, baik kesehatan, spiritual, materi atau yang lainnya. Sholat tahajud merupakan ibadah yang memberikan kepastian doa anda pasti dikabulkan dan banyak menfaat lainnya terutama dibidang kesehatan.

Mengapa ALLAH SWT mengharuskan kita sholat tahajud setelah bangun tidur pada malam hari, mengapa kok tidak langsung saja, tidak usah tidur dulu? Itulah kekuasaan ALLAH SWT yang setelah diteliti oleh para ilmuwan baik dalam dan luar negeri menurut teori pikiran bahwa mnusia pada saat bangun tidur di malam hari utamanya, gelombang otak /pikirannya masuk pada gelombang alpha dan theta. 

Gelombang alpha ini merupakan pintu masuk kita kepikiran bawah sadar/suprasadar dan pada saat kita berada pada gelombang fikiran ini pikiran kita sangat rileks, santai dan fokus serta otak memproduksi hormon kebahagiaan dalam jumlah banyak yang otomatis membuat pikiran dan jiwa kita damai dan rileks. Disamping itu, karena pikiran dan jiwa kita dalam keadaan rileks maka tubuh pun menjadi semakin sehat karena pembuluh darah terbuka lebar dan tentunya darah dapat mengalir lancar keseluruh tubuh .
Dalam kondisi pikiran pada gelombang alpha, pikiran kita akan mudah masuk pada pikiran supra sadar/pikiran bawah sadar yang khusuk , jika pada saat itu kita berdoa pada Tuhan atau mengerjakan shalat dan berdoa pada Tuhan, doa kita akan terkabul dengan sangat cepat.
Yang penting kita selalu/sering mengakses pikiran suprasadar ini karena pikiran suprasadar sangat selaras dengan hati dan jiwa kita sehingga timbul keyakinan yang kuat dan pikiran suprasadar ini yang menyampaikan permohonan kita pada Tuhan dengan yakin dan oleh tuhan diperintahkan kepada alam semesta untuk segera merealisasikan doa kita, melalui orang atau objek yang telah ditentukan oleh Tuhan.
Pancaran gelombang otak kita pada saat kita sholat tahajud dan berdoa setelah bangun tidur sangat kuat dan menurut LOA, hukum alam sebab akibat/tarik menarik, pancaran gelombang kita pada saat itu sangat kuat dan dapat menarik objek apapun yang kita inginkan .

Sholat tahajud telah banyak membuat orang bahagia dan sukses, bahakan menurut penelitian orang yang sakit kanker dan penyakit apapun  dapat sembuh dengan sholat tahajud. Untuk keperluan menambah penghasilan atau melunasi hutang, dengan sholat tahajud itu semua dapat tercapai dengan mudah yang penting kita harus sering bertahajud/istiqomah dan untuk pemeluk agama lain banyak berdoa di malam hari setelah bangun dari tidur. 

"Dan pada sebagian malam hari bersalat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu. Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat derajatmu ke tempat yang terpuji" (Q.S. 17:79 ) 

Jadi, Sobat jangan lupa bangun malam untuk bertahajud/berdoa pasti semua permasalahan kita dalam segala hal, akan terselesaikan dalam waktu yang cepat. Jangan lupa juga untuk selalu menjaga kedamaian pikiran dengan selalu bersyukur dan berfikir positif dalam segala hal. Salam bahagia dan sukses selalu. Sumber: http://vitaminsukses.blogspot.com
Tags yang terkait dengan gelombang otak dan shalat tahajud, gelombang otak saat tidur, gelombang otak delta, gelombang otak mp3, gelombang otak alpha beta theta, gelombang otak anak indigo, gelombang otak manusia, gelombang otak beta, gelombang otak theta, tahajud, doa tahajud, shalat tahajud, tata cara tahajud, doa sholat tahajud, rahasia tahajud, keutamaan tahajud, sholat tahajud dan bacaannya, solat tahajud.
sumber: http://www.shalat-tahajud.info/2013/03/rahasia-gelombang-otak-dan-shalat.html
Kemerosotan Moral Kaum Remaja

Kemerosotan Moral Kaum Remaja


Banyak remaja saat ini terjatuh ke dalam lembah kenestapaan atas nama cinta. Perasaan mereka telah ternodai pikiran-pikiran sesat yang hanya memperhatikan fisik dan kenikmatan lahir semata. Benak mereka telah dipenuhi oleh khayalan-khayalan berbahaya yang dapat mendorong kepada kemaksiatan serta menjauhkan mereka dari jalan yang lurus dan terjerumus ke dalam lembah dosa. Mereka benar-benar lalai akan nilai-nilai moral, akhlak dan kebaikan.

Akibat Pergaulan Bebas

Pamahaman terbalik tentang makna cinta dan pengorbanan itu telah mendorong terciptanya iklim budaya yang kotor, budaya yang menjunjung tinggi hasrat seksual, serta budaya yang sangat bertentangan dengan agama Islam, yaitu budaya pergaulan bebas dan pacaran.

Akibat pergaulan bebas dan pacaran di atas adalah hilangnya kepedulian mereka terhadap nilai-nilai moral. Mereka hanya  peduli terhadap perasaan yang menyala-nyala serta kerinduan yang berlebihan terhadap lawan jenisnya.


Pergaulan bebas juga berakibat timbulnya penyakit AIDS dan HIV yang sampai sekarang belum ditemukan obatnya. Sebenarnya ini adalah peringatan sangat keras dari Allah SWT kepada manusia, namun kebanyakan manusia tidak menghiraukan. Bahkan tidak mau mengerti, sombong, tidak mau mengakui kebenaran Tuhannya.

Dan lebih tragisnya lagi, banyak remaja putri yang menjadi korban seperti terlanjur hamil sementara kekasihnya tidak mau bertanggung jawab, maka jalan yang ia tempuh adalah aborsi atau menggugurkan kandungan. Sehingga tidak jarang remaja yang melakukan aborsi berujung pada kematian.


Pacaran sebagai Pintu Pergaulan Bebas

Kaum remaja yang berpacaran akan menghabiskan banyak waktu dengan pacarnya, terlebih momen-momen liburan. Jarak pun tidak menjadi masalah, sebab HP sebagai alat kumunikasi bisa dijadikan sarana untuk ajang telepon-teleponan.

Kenyataan dalam gaya pacaran remaja menjadikan kasus seksualitas semakin meningkat. Adanya libido seksualitas yang tidak mampu dikelola remaja secara benar dan pada saat yang seharusnya dilakukan, hal ini sering menyebabkan kekeliruan yang fatal.

Gaya pacaran ke arah yang negatif seperti kissing, petting dan intercourse menjadi beberapa gaya pacaran remaja awal, pertengahan dan remaja dewasa sekarang ini. Sebagian remaja tidak tahu efek ditimbulkan karena minimnya informasi tentang pendidikan seks sesuai dengan kultur budaya dan agama. Tapi, ada juga remaja yang tahu efek dari gaya pacaran yang negatif tetapi kurang peduli bahkan bersikap acuh tak acuh dengan akibat yang akan terjadi.

Pacaran inilah sesungguhnya pintu utama menuju pergaulan bebas. Tipe pergaulan yang tidak lagi mengenal etika dan norma-norma agama dan budaya. Pacaran ini pula yang telah menjerumuskan jutaan remaja ke lubang kesengsaraan tiada tara sepanjang masa. Pacaran apa pun bentuknya sudah bisa dipastikan berdampak negatif. Tidak ada pacaran yang positif. Karena itu, tidak ada toleransi untuk pacaran.


Bercermin ke Masa Lalu


Kalau kita melihat remaja masa dahulu sedikit sekali bahkan tidak ada yang menuangkan rasa cintanya kepada lawan jenis melalui hubungan khusus yang dikemas pacaran. Karena memang hal ini dianggap tabu dan tidak wajar di masyarakat serta membawa aib bagi keluarga. Sehingga tidak heran kalau di jalan-jalan atau tempat-tempat yang strategis jarang terlihat pemuda dan pemudi yang berduaan sambil berpegangan tangan, berboncengan ke sana kemari.

Urusan jodoh menjadi tanggung jawab orang tua. Karena itu, kebanyakan orang tua dulu langsung menjodohkan anak-anaknya dengan pilihannya tanpa harus ada perkenalan yang nantinya akan berlanjut kepada proses pacaran. Memang ini terjadi sedikit pemaksaan terhadap anak karena mereka sebagian belum siap untuk berumah tangga malah disodori seorang pendamping hidup. Tapi, hal ini dilakukan untuk untuk menghindari aib yang akan melanda ketika anak bebas untuk menentukan jodohnya sendiri.

Tapi, sayang tradisi perjodohan sekarang ini mulai hilang karena banyak asumsi sang anak telah mampu untuk memilih pasangan yang akan dinikahi. Kebanyakan orang tua sudah tidak mau repot untuk mencarikan jodoh anaknya. Orang tua hanya diam saja ketika sang anak pulang ke rumah dengan membawa pacarnya dan keluar malam mingguan malah didukung.

Kesalahan orang tua yang membiarkan anaknya bergaul bebas membuat sang anak lebih bebas dan hal ini dimanfaatkan oleh sang anak untuk berpacaran dengan alasan sebagai calon istri/suami. Oleh karena itu, pihak orang tua harus benar-benar membatasi pergaulan anaknya. Tidak semua orang harus menjadi teman sang anak, dan ini bertujuan menhindarkan anak dari pergaulan bebas yang merugikan orang tua dan anak itu sendiri. Selain itu juga pendidikan keagamaan harus ditanamkan kepada sanga anak sejak dini.

Kini, bagaimana kita akan mengatasi masalah tersebut atau paling tidak mencegah tersebarnya virus maksiat yang berupa budaya pacaran ini? Tentunya jika kita hendak mencari jawaban atas segala permasalahan dalam hidup ini, kita (sebagai muslim) harus mencarinya dari petunjuk yang telah diberikan oleh Allah SWT, yaitu Al-Qur’an. Perasaan mencintai dan ingin dicintai adalah fitrah yang diberikan Allah SWT, kepada manusia sejak awal keberadaan manusia, sebab karena rasa cintalah, manusia ada sampai saat ini.

Kemudian bagaimana jika kita ingin mencari pasangan hidup? Kita ingat hadits Nabi, “Wanita dinikahi karena empat hal: hartanya, keturunannya, kecantikannya dan agamanya. Maka pilihlah wanita karena agamanya, niscaya kamu akan selamat.”

Sehingga pondasi pernikahan yang terbentuk dari agama akan membawa berkah bagi keluarga

dan masyarakat luas, dan kita diperintahkan untuk menomorsatukan agama tidak berarti kita mengabaikan tiga hal sebelumnya. Kita juga disuruh kalau memungkinkan mencari wanita yang cantik wajah maupun hatinya, agar kita tidak kecewa dengannya dan dapat membuat kita merasa tenteram bersamanya.

Dan ketika kita hendak meminang pun kita diperintahkan untuk melihat calon kita tersebut. Jika kita merasa tidak cocok kita bisa membatalkan pinangan tersebut. Ini dimaksudkan agar diperoleh kecocokan di antara keduanya. Selain itu juga harta yang dimiliki atau berpengaruh perekonomian keluarga sehingga kepala keluarga tidak menghalalkan segala ara untuk menghidupi istri dan anaknya. Betapa Allah SWT, telah memberi jalan yang terbaik, teraman dan terindah bagi manusia, jika manusia menyadari.

Bukhori Muslim, mahasiswa IDIA Prenduan asal Jember.


source;https://majalahqalam.wordpress.com/suplemen-khazanah/edisi-3/artikel/kemerosotan-moral-kaum-remaja/
 Sejarah Mobil Pertama di Indonesia

Sejarah Mobil Pertama di Indonesia


Kata Bung Karno Jangan sekali kali melupakan sejarah atau yang dikenal sebagai Jas Merah. Sekali kali kita ngomong sejarah, bukan sembarang karena masih ada hubungannya dengan dunia otomotif. Dari blog sibabiat.multiply.com ada cerita yang mungkin bisa menambah wawasan kita.

Siapa pemilik mobil pertama di Indonesia ? pertanyaan sederhana tetapi susah menjawabnya. Dan ternyata orang Indonesia pertama yang tercatat sebagai pemilik mobil adalah Pakubuwono ke X alias PB X yang berasal dari Solo, pada tahun 1894. Mobilnya bermerk Benz, tipe Carl Benz tetapi di dapurpacu.com disebut sebagai Benz phaeton, beroda empat. Ternyata waktu itupun untuk memiliki sebuah mobil harus indent, karena diperlukan waktu satu tahun persiapan pembuatannya. Tipe mobil yang dipesan ini memiliki banyak variasi dan dibuat sesuai dengan pesanan PB X. Adalah John.C.Potter seorang penjual mobil alias sales pertama di Indonesia mendapat kepercayaan untuk mengurusi pengirimannya dari Eropa.

Hebatnya, kehadiran ini berarti hanya berselang delapan tahun setelah Karl Benz membuat mobilnya yang pertama, yang diakui sebagai mobil pertama di dunia. Mobil Benz phaeton yang dipesan dari Eropa seharga 10.000 gulden itu menyandang mesin 1-silinder, 2,0 liter, bertenaga 5 hp, menggunakan roda kayu dan ban mati (ban tanpa udara), serta dapat memuat delapan orang.

Masuknya mobil pertama ke Surakarta pada 1894, membuat Indonesia berada dua tahun di depan sang penjajah Belanda, yang baru menerima mobil pertamanya di Den Haag pada 1896. Indonesia memiliki mobil juga jauh lebih awal dari Thailand yang menerima mobil dengan merk Benz yang pertama, pada tanggal 19 Desember 1904, mobil Benz bagi Raja Thailand Chulalongkorn (Rama V). Mobil itu dipesan Duta Besar Thailand untuk Prancis dari Automobile-Union Paris milik Emil Jellinek yang terletak di 39 Avenue des Champs Elysees, Paris.

Mobil Benz phaeton milik Pakoe Boewono X terakhir terlihat di muka umum pada 1924, sewaktu mobil itu akan dikapalkan ke Belanda melalui pelabuhan Semarang untuk diikutsertakan dalam pameran mobil RAI. Tidak diketahui di mana keberadaan mobil tersebut sekarang, tapi mobil serupa bisa ditemukan di Museum Mobil Leidschendam, Belanda bagian selatan.

Pada tahun 1907 salah seorang keluarga raja lain di Solo, Kanjeng Raden Sosrodiningrat membeli sebuah mobil merk Daimler. Mobil merk ini memang tergolong mobil mahal dan hanya dimiliki oleh orang-orang berkedudukan tinggi. Mobil ini bekerja dengan empat silinder sama dengan kendaraan yang dipakai oleh Gubernur Jenderal di Batavia. Malahan ada kabar burung, bahwa dibelinya mobil Daimler tersebut oleh keluarga PB X Surakarta, disebabkan karena PB X tidak mau kalah gengsi dengan Gubernur Jenderal.

Sebelumnya, ketika Gubernur masih menggunakan mobil merk Fiat atau sebuah kereta yang ditarik dengan 40 ekor kuda, tidak seorang pun berani menyainginya. Tetapi tiba-tiba saja PB X Solo memesan mobil dari pabrik dan merk yang sama, Kanjeng Raden Sosrodiningrat memesan mobil Daimlernya lewat Prottel & Co.

Orang Indonesia lainnya yang juga dari keluarga kesultanan yang memiliki mobil pribadi ialah Sultan Ternate pada tahun 1913. Keinginannya untuk memiliki dan mengendarai sendiri ‘kereta setan’, setelah merasakan nikmatnya duduk di kendaraan merk King Dick yang dibawa oleh seorang Belanda dalam perjalanan keliling Maluku.

Sultan begitu terkesan dan langsung memesan sebuah mobil yang disesuaikan dengan kondisi daerahnya, tidak seperti King Dick yang beroda tiga, tetapi Sultan Ternate menginginkan kendaraan roda empat yang bisa dibawa kemana saja bila ia inginkan.

Ada juga orang Indonesia yang lain, sebagai pemilik mobil pertama untuk daerahnya, di Pekalongan. Namanya Raden Mas Ario Tjondro, Bupati Berebes. Di tahun 1904 mobilnya sudah kelihatan mondar-mandir di kotanya. Mobilnya merk Orient Backboard, mobil ini dilengkapi dengan persneling maju dan mundur. Tetapi hanya memiliki satu silinder dan berkekuatan delapan PK, serta menggunakan tenaga rantai untuk menggerakan roda-rodanya.

Pada 1902, mobil pertama hadir di Pulau Sumatera. Mobil itu adalah Benz milik Prof Dr W Schrüffner di Medan, yang kemudian menjadi Kepala Deli Automobile Club. Mobil Benz itu bermesin 2-silinder, berpendingin air, bertenaga 5 hp. Lampu depannya menggunakan sepasang lentera. Prof Dr W Schrüffner membeli mobil Benz-nya yang kedua pada 1910, yakni sebuah Benz Persival, sedangkan British Daimler yang bertenaga 38 hp dimiliki FA Folkersma di pabrik gula Ketanen, Gempolkerep, Mojokerto, Jawa Timur.

Ramainya pasar jual-beli mobil, menggugah minat para pengusaha kuat untuk bertindak sebagai importir mobil. Gagasan untuk terjun ke dalam dunia dagang sektor impor kurun waktu itu memang masih sangat langka. Disamping belum adanya kepastian hukum, juga semangat beli masih bisa dihitung dengan jari. Maka bermunculanlah perusahan-perusahaan baru yang menjanjikan jasa kepengurusan pengiriman mobil dari negeri asal. Baik dari Eropa maupun dari Amerika. Namun hanya ada beberapa nama saja yang bisa bertahan sampai tahun-tahun menjelang Perang Dunia ke II. Diantara mereka adalah R.S Stockvis & Zonnen Ltd, yang tidak saja mengurus pesanan mobil-mobil Eropa maupun Amerika tetapi juga menyediakan suku-suku cadang lain yang diperlukan untuk mobil dan motor. Juga nama Verwey & Lugard dan Velodrome yang berkantor pusat di Surabaya.

Nama-nama lain yang kurang menerima pesanan impor seperti pemilik mobil O’herne yang juga memiliki mobil Peugeot juga akhirnya berminat menjadi perantara importir mobil seperti merk yang dimilikinya. Juga nama H.Jonkhoff yang berangkat dari pengusaha Piano kemudian menanamkan modalnya untuk bertindak sebagai agen impor mobil dari Amerika seperti merk Ford, Studebaker dan mobil-mobil keluaran Jerman, Darraq, Benz, Brasier, Berliet dan lainnya. Ada juga usaha untuk mendatangkan mobil-mobil Italia dan Perancis yang pada saat itu di Batavia kurang mendapat pasaran. Namun ternyata, setelah ditangani dengan publikasi/promosi yang baik produksi kedua negara tersebut jadi banyak dibeli, terutama mobil merk Fiat yang mungil bentuknya namun bertenaga besar. Cabang para importir mobil tersebut bukan hanya di Batavia dan Surabaya, tetapi ada juga di Semarang, Bandung, Medan dan kota lainnya.

Semoga bermanfaat.

sumber : millis Atoz, varius-opinion.blogspot.com, dapurpacu.com
Kongres IPNU XVIII dan IPPNU XVII Resmi Dibuka

Kongres IPNU XVIII dan IPPNU XVII Resmi Dibuka




   BOYOLALI
- Sekitar 3000 peserta yang terdiri dari 33 provinsi se-Indonesia dari pulau Jawa maupun luar Jawa menghadiri kongres Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) ke XVIII dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) ke XVII di Asrama Haji Donohudan, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah.
   Kongres IPNU dan IPPNU sebagai ajang demokrasi tertinggi merupakan kegiatan rutin tiga tahun sekali yang dilaksanakan pada dua organisasi tersebut. Acara yang dibuka pada 5 desember 2015 direncanakan berlangsung selama empat hari. Rangkaian dalam acara tersebut antara lain adalah Sidang Pleno, sidang komisi dan sebagai acara puncak yaitu proses pemilihan suara untuk menentukan ketua masa khikmad 2015 - 2018.

   Sekitar pukul 10.00 WIB Kongres IPNU ke-XVIII dan IPPNU ke-XVII dibuka langsung oleh menteri Agama RI, Drs. H. Lukman Hakim Syiaifudin. Dalam pidatonya beliau menyampaikan harapan, bahwa kegiatan ini dapat menyumbang konstitusi kepada bangsa Indonesia, karena IPNU & IPPNU adalah organisasi yang matang terbukti dengan usianya yang ke- 60 tahun. berbagai harapan juga muncul dari peserta kongres.

   Menurut Hesti, salah satu peserta Kongres IPPNU asal Kota Kediri “bahwa kegiatan ini sangat luar biasa, karena ini merupakan ajang berkumpulnya pelajar NU diseluruh indonesia”. Semoga periode yang akan datang mampu lebih aktif dan lebih banyak menumbuhkan kader diseluruh Indonesia” lanjut beliau.