PENGALAMAN KENAIKAN KELAS

Oleh: Sendi Evitasari 
 MTs Ma'arif Wuwuharjo Kajoran
Pukul 06.30 pagi, Sari berangkat sekolah bersama Thalita. Sesampainya di sekolah Sari bertemu Shinta “ Hay Shin ?  Cahaya belum berangkat ?,” sambil berjabat tangan. Shinta menjawab “ Belum.” “ Ya sudah yuk kita jalan-jalan dulu.” Sahutku untuk mengajak Talitha dan Shinta. Sambil berjalan dengan Talitha. “ Sari tunggu ”  Shinta berteriak sambil berlari mengejarku. “ Kita mau jalan-jalan kemana “ Tanya Shinta.” Kerumah Sari kan ? “ jawab Talitha . “ Iya “ jawab Sari. Sesampainya dirumah Sari , Sari, Talitha, dan Shinta melihat Vidio Slide, setelah selesai kita kembali ke sekolah dan duduk didepan kelas.
    Ketika sedang duduk-duduk di depan kelas selang beberapa waktu kemudian Rahwana datang “ Hallo Rahwana “ sapa Sari sambil melambaikan tangan, kemudian Rahwana pun tersenyum dan berkata “ Sari kita disuruh membuat Daftar Hadir Wali Murid oleh Pak Guru. “ Kemudian Sari menjawab “ Yaudah ayo kita buat. “ Kemudian Sari dan Rahwana pergi ke kelas VIII A untuk membuatnya. Beberapa saat kemudian ketika mereka belum selesai menyelesaikan Daftar Hadirnya, ternya bel sudah berbunyi tanda untuk semua murid harus menuju ke halaman untuk melaksanakan Apel Pagi. “ Bagaimana ini Rahwana belum selesai Daftar Hadirnya ? ” kata Sari, “ Nggak papa kita lanjutkan nanti, “ sahut Rahwana. Kemudian Sari dan Rahwana menuju kehalaman, setelah sampai dihalaman Sari berkata “Hah…. Cahaya belum Nampak batang hidungnya juga samapai sekarang, atau  emang ndak mau berangkat?.” Tiba-tiba Cahaya datang dengan tergesa-gesa, sambil bilang  “ Huh…..untung belum telat.” “ Kenapa Cahaya kok kamu bisa terlambat?” tanya Talitha. “ Aku sebenarnya ndak mau masuk, tapi dipaksa Ayah ya… akhirnya aku ke sekolah sampai-sampai aku ndak mandi…..hahaha……” kata Cahaya sambil nyengir. “ Ha..!! ndak mandi..!! Sari terkejut. Caha menjawab sambil tertawa “ iyha…ha..ha….wuih…..nggak papalah justru ini kenangan kenaikan kelas  paling berkesan.. !  iyha kan….? kan….?kan….?ha..ha..ha…” semua teman-temannya tertawa dan berkata “yaudah ntar lagi critanya kita berdoa dulu.”
    Setelah Apel Pagi dan Do’a bersama selesai Sari langsung kembali ke kelas VIII A untuk menyelesaikan Daftar Hadir yang belum selesai tadi. Kemudian setelah selesai Sari kembali keluar karena kelasnya akan digunakan Wali Murid untuk mengambil hasil Ulangan Kenaikan Kelas putra-putrinya. Betul ketika Sari keluar para Wali Murid sudah mulai berdatangan. Setelah Wali Murid datang dan masuk semua, Wali Kelas VIII A pun kemudian masuk ke kelas.
    Sementara itu, murid-murid kelas VIII A menunggu diluar kelas dengan perasaan cemas, takut dan tak sabar ingin mengetahui hasilnya, suasanapun yang tadinya ceria kini berganti terlihat begitu mencekam dan menegangkan. Sebaigian siswa takut jika mereka tidak naik ke kelas IX , dan sebagian lagi takut jika peringkatnya menurun. Dari luar kelas suara Wali Kelas terdengar samar-samar mengumumkan Juara Kelas VIII , hingga para siswa memasang telinganya mendengar dengan jelas. “ Waduh….Ya Alloh …! Semoga aku naik kelas dengan nilai yang baiki Ya Alloh….”  Sari dengan tegang mengankat kedua tangannya untuk berdo’a.
    “Alkhamdulillah…!!!“ Semua siswa dikagetkan dengan suara Cahaya yang berteriak kegirangan dan bersujud didepan pintu kelas. Sambil menangis bahagia Cahaya berlari menghampiri Sari dan Shinta lalu memeluk kedua temannya dengan erat sekali, sampai-sampai Sari dan Shinta merasa sesak nafas. “ Selamat….selamat…!!” ucap Sari dan Shinta yang hampir bersamaan  sembari menjabat tangan Cahaya. “ Kamu Juara I lagi ya…?” tanya Shinta. “ Iya Shin, aku tak menyangka , Alkhamdulillah….” Lagi-lagi Cahaya bersyukur . Saripun ikut bahagia melihat teman dekatnya Juara I Semester ini , meskipun Cahaya pernah menjadi pesaingnya saat dikelas VII dulu, namun prestasi Cahaya jauh meninggalkan prestasinya karena akhir-akhir ini Sari terganggu belajarnya semenjak Ibunya tidak serumah lagi dengannya. “ Hai…..ayo turun” teriak Shinta sambil menepuk bahu Sari ( Sari tersadar dari lamunannya) “ i….iya ayo kita kekantin.”
    Pukul 11.00, halaman sekolah sudah mulai sepi, para siswa sudah pulang bersama orang tuanya masing-masing. Dikantin tinggal Sari dan Shinta yang sedang menghabiskan  Es Cendolnya  Sari sembari berfikir untuk bisa mengejar prestasi sahabatnya tadi. Dengan nafas berat dan agak lesu Sari bangkit dari duduknya dan mengajak Shinta pulang “ Shint …ayow kita pulang….aku capek banget.

SHARE THIS

Author:

2 comments:

  1. #Hidup itu adalah perjuangan
    #Rasa sakit ini membuat kita kuat
    #Janganlah takut sebelum mencoba

    ReplyDelete
  2. #Hidup itu adalah perjuangan
    #Rasa sakit ini membuat kita kuat
    #Janganlah takut sebelum mencoba

    ReplyDelete

Berkomentarlah dengan sopan !